7. Hari yang buruk

29 1 0
                                    

"Di waktu tertentu,tawa adalah caraku menutupi luka"


Sekarang adalah hari minggu. Hari dimana menurut Aurel sangat menyenangkan. Karna pertama,ia bisa bangun agak siang. Kedua,ia bisa menikmati hari liburnya. Dan ketiga, Dirga mengajak dirinya pergi keluar sore nanti. Aurel pun senang karna waktu kosongnya ternyata terisi dengan berkencan bersama Dirga.

Sudah menunjukkan pukul 09:00. Aurel terbangun dari tidur nyenyaknya akibat paparan sinar matahari yang tembus dari gorden kamarnya.

Aurel pun beranjak untuk membuka gorden tersebut. Ia pun turun ke bawah untuk memastikan apakah Zarin sudah bangun?

Sepertinya belum,karna di dapur tidak ada dirinya yang biasanya sedang membuatkan sarapan pagi.

Karna Zarin tidak membuatnya,Aurel pun memutuskan membuat sarapannya sendiri.

Tak lama,Aurel mendengar suara langkahan kaki yang sedang menghampirinya. Siapa lagi kalau bukan Zarin di rumah sebesar ini? Ada sih,pembantu dan satpamnya. Tapi,berhubung ini hari minggu jadi diliburkan.

Aurel pikir Zarin masih berbalut piyamanya,ternyata Zarin sudah tampil cantik dengan jeans robeknya dengan kaus hitam yang di balut oleh denim.

"Mau kemana lo? Tumben pagi gini udah rapih"kata Aurel sambil melahap rotinya.

"Mau jalan-jalan dong sama my honey"kata Zarin sambil menarik kursi.

Aurel menanggapinya dengan memutar bola matanya. Jika bukan dengan Arvind,siapa lagi yang disebut honey oleh nya?

"Maaf ya hari ini lo sendirian di rumah"kata Zarin dengan senyuman ejekannya.

"Emang lo pikir gue ngurung aja gitu di rumah?"

"Begitu bukan?"tebak Zarin.

"Ya nggaklah,duit gue banyak. Gue bebas mau kemana juga"sombong Aurel lalu kembali melahap roti yang sudah di selai olehnya dengan rakus.

"Iya deh iya holang kaya sabeb"

Dan disaat mereka menikmati sarapan paginya,tiba-tiba samar-samar terdengar suara motor yang berhenti diluar sana.

"Eh kayaknya itu Arvind deh"heboh Zarin sambil berdiri.

"Yauda sana pergi"usir Aurel.

"Bay bay gue pergi dulu"Zarin pun pergi meninggalkan Aurel yang tiba-tiba terdiam.

"Tiati lo di bawa ke hutan"

☜☆☞

  Disaat Arvind dan Zarin berkencan,para teman-temannya sedang asik berkumpul di base camp mereka. Dengan gorengan dan kopi yang sudah dijadikan andalannya. Huh sungguh nikmat,kalau kata mereka.

"Ternyata warung Bi Nati udah banyak perubahannya ya,widih! Mantep sekarang udah ada taman nya"kata Sam heboh sendiri.

"Lo si pake acara berhenti segala"kata Rio.

"Ini semua gue lakuin biar gue pede bertemen sama lo lo pada"jawab Sam sambil menghisap rokoknya.

"Apa hubugannya anying"kata Arzan.

"Nih ya kalau gue masih tampil culun,gue gendut terus gue gabung sama kalian? Ya malu lah gue"jelas Sam yang sebenarnya.

"Jadi cuma karna itu doang lo pindah?"tanya Arzan.

"Ya ngga si tapi ini salah satu alasannya"jawab Sam.

"Bego"cibir Rio.

My Green TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang