19. Salah paham

25 1 0
                                    

"Seharusnya aku sadar jika dia hanya sedang jenuh dan bosan,dan tak sengaja bertemu denganku untuk dijadikan pelampiasan"


    Murid XII Ips 1 tengah berada di lapangan karna sekarang sedang ada jam pelajaran olahraga. Aurel dan Zarin memilih untuk duduk selonjoran di pinggir lapangan,karna sudah lelah mengelilingi lapangan sebanyak lima kali.

    Aurel tampak kehausan,sedangkan untuk beranjak dan pergi ke kantin membeli minum pun Aurel males gerak.

    Tapi kalau sudah dasarnya cantik dan mempesona,ada saja lelaki tampan yang memberi minum untuk dirinya.

    "Gue tau lo haus Rel."kata Samuel sambil menyodorkan minuman untuk Aurel.

    Tanpa berkata-kata lagi Aurel mengambil minuman yang Samuel beri dan langsung meneguknya tanpa malu-malu. Inilah yang Samuel suka dari Aurel,Aurel itu tidak sok jaim seperti perempuan-perempuan di luar sana. Jika di tawarkan sesuatu harus menolak dulu agar tidak terkesan murah dan lebih tepatnya lagi ingin dirayu.

    "Makasih lo dateng pada waktu yang tepat,gue ngga mau mati kehausan."kata Aurel sambil terkekeh.

    "Loh buat gue mana Sam? Ko cuma buat Aurel doang."rengek Zarin.

    "Dih! Lo mah minta aja sono sama Arvind."cibir Samuel sinis.

    "Awas lo ya!"

    "Lo ko ngga di kelas?"tanya Aurel.

    "Kalau gue di kelas ngga mungkin gue ada disini Rel."kata Samuel lalu tertawa kecil.

    "Ya makannya gue nanya bambang,kenapa lo ngga di kelas? Emang lagi free?"tanya Aurel lagi.

    "Iya gurunya ada urusan mendadak"jawab Samuel bohong. Padahal di kelas ada Pak Adi guru kimia. Ketika pelajaran sedang berlangsung,tak sengaja mata Samuel melihat ke jendela dan menangkap Aurel yang terlihat sedang ke hausan di pinggir lapangan. Dengan gerakan cepat,Samuel izin oleh Pak Adi dengan alasan pergi ke toilet padahal ia membeli Aurel minum di kantin.

    "Kirain gue lo bolos."kata Aurel sambil memanggut-manggut.

    "Sebenernya gue ngga suka bolos Rel,cuma karna di hasut terus sama Arvind jadi ikut-ikutan dia."jelas Samuel sambil terkekeh.

    "Ya harusnya lo ngga kehasut dong."sahut Zarin.

    "Diem lo curut!"desis Samuel.

    "Enak aja lo ngatain gue curut dasar kera!"balas Zarin.

    "Wih gapapa kera juga berarti gue kuat dong?"sambil memamerkan ototnya.

     Zarin menatap Samuel kesal,sepertinya jika sudah berbicara dengan salah satu anggota geng Bores tidak akan pernah kelar dan selalu membuatnya emosi.

     "Udah ngga usah pada debat,puyeng banget gue dengerinnya"kata Aurel sambil memijat pelipisnya. Ia merasa kalau tubuhnya sedang tidak sehat,karna sejak malam tadi suhu badan Aurel memang agak panas.

     "Lo sakit Rel? Ke UKS aja mendingan yuk gue temenin"kata Samuel agak terlihat khawatir.

     "Eh ngga ngga gue ngga sakit beneran."bohong Aurel padahal dia sangat lemas sekali.

My Green TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang