Sesampainya di Wings Castle ruang singgasana, mereka langsung saja membicarakan apa yang mereka lihat tadi dari Light Sphere itu.
"Jubah hitam?" ucap Raesun heran saat melihat tayangan itu tadi.
"Jadi... kalian bertujuh memiliki jubah hitam itu?" tanyanya lagi."Entahlah. aku belum memeriksanya lagi di dalam lemari kamarku." jawab Jimin.
"Kenapa kalian tidak mencarinya sekarang dan kemudian, memakainya?" usul Ronia.
"Baiklah, aku akan mencarinya." jawab Taehyung.
Kemudian, dia berjalan menuju kamarnya.(...)
Tidak lama kemudian, Taehyung sudah kembali dan memakai jubah hitamnya.
"Ini, kan? Jubah hitamnya?" tanya Taehyung sambil memperlihatkan jubah yang dipakainya.
"Iya. HeI! Kau sudah memakainya!" seru Ronia sambil melihat Taehyung."Hmm... mungkin kita bisa menggunakan ini untuk menyamar?" usul Reza.
"Hey, itu tidak terlalu buruk untukku, Reza." kata Jungkook."Ada apa, Raesun? Kenapa kau menatapku begitu?" tanya Yoongi sambil menatap Raesun yang menatapnya takut.
"Aku hanya merasa sedikit takut saja." jawab Raesun dengan nada halus.
"Tidak ada yang perlu kau takutkan, Raesun." ucap Yoongi.
"Sekarang apa?" tanya Ronia bingung."Kita hanya akan menyelinap masuk ke dalam istana Zynea malam ini." kata Namjoon.
"Bagaimana dengan para Renegades itu? Mereka berjaga di depan gerbang istananya." ucap Raesun."Tenang saja, Raesun. Kau tidak perlu mengkhawatirkan makhluk mengerikan itu." ucap Jimin.
"Hanya dengan menghanguskannya saja. Renegades itu akan kalah mengenaskan ditanganku." lanjutnya."Kalau begitu sekarang ayo kita pergi. Tapi sebelumnya, bagaimana dengan kalian bertiga yang tidak memakai jubah seperti kami?" tanya Seokjin pada Raesun, Ronia dan Reza.
"Oh, itu mudah saja." jawab Raesun.
Hanya dengan menjentikkan jarinya, muncul sebuah jubah hitam yang langsung dipakaikan padanya, Ronia dan Reza.
"Sekarang ayo kita pergi dan jalankan rencananya!" seru Raesun.
Kemudian, mereka semua berjalan keluar dari Wings Castle dan menuju Dark Illusion Castle, istana milik Zynea.(...)
Sesampainya di Dark Illusion Forest, mereka semua sudah berada di dalam sebuah hutan.
"Bukankah ini terlalu mengerikan?" tanya Ronia sambil melihat keadaan hutan itu.
"Tidak." jawab Raesun.
"Coba kau analisa keadaan istana itu dari sini, Raesun." suruh Namjoon pada Raesun."Baiklah." ucap Raesun.
Kemudian, Raesun menganalisa keadaan istana itu dari tempat dimana gadis itu berdiri.
"Oh, aku menemukan sesuatu!" seru Raesun dengan nada senang.
"Dari jarak 2 meter, target terlihat sedang menyiapkan sebuah bahan untuk membuat racun mengerikan itu. Dia tengah berjalan menuju ruang kosong miliknya." lanjut Raesun.
"Apa?! Itu pasti usahanya untuk meracuni seluruh wilayah lagi." asumsi Ronia.Dari kejauhan, Raesun mendengar sesuatu.
"Akan kubuat semua wilayah negeri ini menjadi mengerikan dengan racunku! Hahahaha..." seru Zynea dari dalam istananya.
"Ah!" seru Raesun saat dirinya mendengar sesuatu.
"Ada apa, Raesun?" tanya Jimin bingung.
"Dia... mencoba untuk meracuni seluruh negeri ini dengan racunnya yang mematikan." jawab Raesun dengan nada serius.
"Benar-benar sudah tidak bisa kumaafkan lagi!" geram Yoongi.
Lalu, mereka melakukan penyamaran agar bisa masuk ke dalam istana mengerikan itu.Perlahan-lahan mereka berjalan masuk ke dalam pintu gerbang istana.
Saat itu saja...
"Siapa disana?" tanya seorang pengawal yang mendengar suara langkah kaki beberapa orang.
"Kami adalah suruhan pangeran Zynea." kata Raesun yang masih dalam penyamarannya.
"Baiklah, kalian boleh masuk ke dalam." jawab seorang pengawal itu.
Kemudian, tim The Teams yang masih menyamar itu berjalan masuk ke dalam istana Zynea dengan sangat mudahnya bahkan Pengawal itu tidak mengetahui keberadaan mereka."Mereka tidak tahu kalau kita ada disini." bisik Raesun pada Jimin.
"Iya, mereka tidak bisa melihat kita." jawab Jimin.
Tidak lama kemudian, mereka sudah berada di lorong koridor istana.
"Tidak ada siapapun disini." ucap Ronia sambil melihat sekitarnya.
"Kemana Zynea pergi?" tanya Ronia lagi.
Raesun terus saja menganalisa tempat itu untuk mencari keberadaan Zynea dan menemukan keberadaannya!
"Zynea berada di dalam ruangan itu." jawab Raesun.
"Ayo cepat! Kita harus segera menghentikannya sebelum terlambat!" seru Taehyung.
Lalu, mereka bergegas masuk ke dalam ruangan itu dimana Zynea berada..
.
.
Sesampainya di dalam ruangan itu, Zynea melihat mereka semua yang masih menyamar.
"Sedang apa kalian ini?! Cepat bekerja!" seru Zynea saat melihat mereka datang.
"Kami sudah menyelesaikan pekerjaan anda, Pangeran." ucap Raesun sambil mengubah suaranya.
"Bagus. Sebentar lagi, semua wilayah di negeri ini akan menjadi milikku. Hahahaha..." seru Zynea dengan nada bangga dan tersenyum penuh kemenangan.
Mereka hanya terdiam saja setelah mendengar hal itu.
"Kenapa kalian diam saja?! Cepat bekerja! Jika tidak, aku akan mengurung kalian di penjara bawah tanah." ucap Zynea lagi."Tidak semudah itu, kau bisa menyuruh kami dengan seenaknya." ucap Ronia Dingin.
"Siapa kalian sebenarnya?!" seru Zynea yang merasa penasaran akan hal itu.
"Kami sudah tahu semua rencana jahatmu ini, pangeran." kata Seokjin.
"Benar. Jadi, menyerahlah sebelum kami menghancurkanmu." kata Jungkook dingin.
Mendengar hal itu, Zynea merasa diremehkan dan semakin penasaran dengan mereka semua.
"Perlihatkan diri kalian!" seru Zynea lagi.
"Jadi, kau ingin tahu siapa kami sebenarnya, huh?" tanya Jimin dingin.
"Kuharap kau tidak terkejut ketika melihat kami ya." kata Hoseok sambil tersenyum mengerikan.
"Jika kau ingin mengetahui siapa kami sebenarnya, temui kami di halaman belakang istana." ujar Taehyung.
Kemudian, tim The Teams menghilang dengan cepat tanpa melepaskan jubah hitam mereka."Sebenarnya siapa mereka? Aku harus mengetahuinya." ucap Zynea dari dalam hati.
Lalu, Zynea menyerap semua racun mengerikannya dengan kekuatannya dan menghilang dengan cepat menuju halaman belakang istananya sesuai dengan perkataan mereka tadi.(Sepertinya Zynea berhasil dipancing keluar oleh tim The Teams yang memakai jubah hitam itu.)
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN TWO WORLDS [REVISI]
Fanfiction[COMPLETED] ada seorang putri yang tersesat di hutan belantara. dia sendirian dan kebingungan dimanakah dia berada saat itu. yang terdengar hanyalah suara-suara mengerikan yang menghantuinya. tidak ada satupun yang mendengar teriakannya. namun saa...