Come To Light Clan Castle !

48 7 0
                                    

Author POV

Di dalam sebuah kamar berukuran besar, terlihat Jimin yang masih belum sadarkan diri. 

"Hyung..." panggil Jungkook sambil menatap Jimin.
"Dia telah menggunakan banyak kekuatannya untuk melindungi Raesun. Kemungkinan dia akan tersadar dari pingsannya dalam beberapa menit lagi." kata Seokjin sambil mengelus bahu Jungkook.

Saat Itu, masuklah Raesun dengan keadaan yang sedikit melemah juga. Saat itu, Ronia mengetahui Raesun.
"Raesun!" panggil Ronia sambil berdiri dari tempat tidur dan berlari menghampiri Raesun.
"Aku hanya... ingin menjenguknya... saja..." kata Raesun lirih.

Tidak lama kemudian...

"Raesun... apa... itu kau? Aku senang... kau selamat..." ucap Jimin lirih sambil melihat Raesun.
"Terimakasih sudah menyelamatkanku... Jimin..." ucap Raesun.

Saat itu, munculah Reffina dan dia memunculkan sebuah serbuk merah. 

Kemudian, mengenainya pada mereka berdua.
"Princess Raesun. Prince Jimin. Apa sekarang kalian berdua sudah merasa lebih baik?" tanya Reffina sambil melihat mereka berdua. 

"Terimakasih, Reffina. Kami sudah merasa lebih baik." jawab Raesun.
"Akhirnya, itulah yang kuharapkan!" seru Reffina sambil terbang berputar dengan senangnya.
Setelah selesai berbicara, mereka melangkah keluar dari ruang kamar tersebut.

Namun, saat Raesun ingin keluar...
"Raesun, bisakah kita berbicara sebentar?" tanya Jimin pada Raesun. 
"Tentu saja." jawab Raesun.
Kemudian, mereka berdua mulai membicarakan sesuatu di ruang itu.

"Aku khawatir kalau kau tidak mempercayai perkataanku ini, Raesun." kata Jimin.
"Tenang saja, Jimin. Aku masih mempercayaimu, katakan saja ada apa." ucap Raesun.
"Se-sebenarnya... akulah Prince Blueflame itu... Saat pertarungan tadi pagi, aku berubah menjadi perubahan asliku untuk menyelamatkanmu... Maaf sudah menyembunyikan ini darimu, Raesun." jelas Jimin panjang lebar.

"Tidak apa-apa, Jimin. Justru aku senang kalau kau ternyata adalah Prince Blueflame itu." kata Raesun.
"Apakah Ratu Frelluna memberikan perubahan itu padamu?" tanya Raesun lagi.
Jimin hanya mengangguk saja.

"Wah, Princess Raesun dan Prince Jimin masih disini? Kenapa kalian berdua tidak berbicara Di taman belakang saja?" tanya Reffina sambil menatap Raesun dan Jimin.

"Reffina... terimakasih sudah membantu hari ini." kata Jimin pada Reffina.
"Oh... itu tidak masalah, pangeran. Justru aku senang bisa membantumu dan juga Princess Raesun hari ini." ujar Reffina sambil tersenyum.
"Kalau diperhatikan, kalian berdua ini cocok sekali menjadi pasangan." goda Reffina pada mereka.

"Kau ini..." kata Raesun.
Dan mereka berdua tertawa bersama.
"Ups... aku tidak seharusnya mengatakan hal itu, bukan?" ucap Reffina yang merasa malu.
"Justru kalau kau mengatakannya lagi, aku menjadi sangat senang, Reffina." kata Jimin.

Mendengar itu, Raesun sangat malu. Pipinya memerah.
"Reffina manis, bisakah kau untuk– uh..." kata Raesun malu.

"Hahahaha... Princess Raesun manis sekali." kata Reffina.
"Umm..." gumam Raesun.

"Hey, kau sangat mengemaskan ketika merasa malu seperti itu." ucap Jimin sambil melihat Raesun.
"Be-berhenti menatapku seperti itu..." kata Raesun malu.
Dan kemudian, mereka kembali berbicara serius.
"Apakah malam ini kita akan melanjutkan penyelidikannya, Raesun?" tanya Jimin.

"Iya, kita akan melanjutkan penyelidikannya malam ini." jawab Raesun cepat.
"Tapi bagaimana dengan kemampuanmu yang masih belum ditemukan saat ini, Raesun?" tanya Jimin lagi. 

"Tenang saja, kita akan menemukannya saat ekspedisi nanti." jawab Raesun.
Mereka terus membicarakan hal itu.
Kemudian, mereka bersiap-siap untuk memulai ekspedisi di Lighten Hill malam itu.

***

Malam harinya, tim The Teams sudah berkumpul di ruang singgasana untuk memulai ekspedisi mereka malam itu...

"Saemin, tolong perketatkan semua keamanan di istana ini selagi kami pergi." suruh Yoongi pada Saemin.
"Baik, pangeran. Semoga berhasil dalam ekspedisi anda malam ini." kata Saemin sopan.
Kemudian, Saemin melangkah keluar dari ruang singgasana.
Saat sedang bersiap-siap, Yoongi menatap heran Jimin.
"Ada apa, Yoongi Hyung? Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Jimin sambil memakai jam tangan biru miliknya.
"Aku masih sedikit penasaran dengan perubahanmu tadi pagi." jawab Yoongi sambil terus menatap Jimin.
"Akan kuceritakan nanti sambil ekspedisi, hyung." ucap Jimin.

"Baiklah, semua sudah siap? ayo berangkat!" seru Ronia.
Dan muncullah sebuah portal teleportasi menuju Lighten Hill dan mereka berjalan masuk ke dalamnya...

***

Sesampainya di Lighten Hill Forest,
"Ah! Terlalu terang!" seru Ronia sambil menutupi wajahnya dengan tangannya.
"Di malam hari seperti ini, tetap saja bercahaya." lanjutnya.
Kemudian, mereka berjalan menyusuri Lighten Hill Forest itu.
"Kira-kira dimana letak istana Light Clan?" tanya Jungkook.
"Letaknya berada diatas bukit." jawab Hoseok.
"Kalau berjalan kaki seperti ini, berapa lama kita sampai di istana Light Clan?" tanya Ronia.
"Ya, mungkin sekitar dua jam perjalanan saja." jawab Hoseok santai.
"Oh ya, kau tidak lupa dengan janjimu tadi, kan?" tanya Yoongi sambil menatap Jimin.
"Baiklah, akan kuceritakan kejadian pertarungan mengerikan tadi pagi." jawab Jimin.

Kemudian, Jimin bercerita tentang dirinya yang berubah menjadi Prince Blueflame itu pada semua teman– temannya termasuk Yoongi...

"Prince Blueflame ya... darimana kau mendapat perubahan asli itu?" tanya Yoongi yang masih penasaran.

"Pemimpin klanku yang memberikannya. Raesun sudah mendapatkannya sejak kecil dan aku baru saja diberikan itu kemarin saat aku kembali ke Flame Clan bersamanya." jelas Jimin.
Saat Itu, munculah ketiga peri pelayan yang manis.

"Hei, sepertinya aku melihat sesuatu disana!" seru Reffina tiba-tiba sambil menunjuk ke arah yang dimaksudnya.
"Ayo kita lihat!" seru Raesun.
Dan kemudian, mereka berlari menghampiri "itu" di balik semak belukar.

Mereka menemukan sebuah sphere  berwarna biru disana.
Saat itu, Raesun menyentuh sphere biru itu...
"Ah!" serunya. Sebuah cahaya biru muncul meneranginya.
"Apa itu... tadi?" tanya Ronia heran.
"Hmm..." gumam Raesun.
"Hei, aku bisa menggunakan kemampuan analisaku kembali!" seru Raesun dengan nada senang.
Mendengar itu, semuanya merasa senang. 
"Kalau begitu sekarang ayo kita kalahkan Zynea itu!" seru Jungkook.
"Tidak secepat itu, Jungkook. Kita tidak bisa mengalahkan Zynea semudah itu. Sekarang yang hanya kita perlukan terlebih dahulu adalah mengumpulkan sphere untuk mengetahui kelemahan Zynea." jelas Raesun panjang lebar.

"Baiklah... Aku mengikuti saranmu ini, Raesun-noona." kata Jungkook.
"Sebelum kita kembali ke Wings Castle, bisakah kita berkunjung ke istana klanku terlebih dahulu?" ajak Hoseok. 

"Tentu saja. Kenapa tidak?" jawab Ronia antusias.
"Aku ingin tahu keadaan Light Clan itu seperti apa." lanjut Ronia.
"Kalau begitu, ayo ikuti aku!" seru Hoseok.
Dan kemudian, mereka berjalan bersama-sama ke istana Light Clan.

.

.

.

Sesampainya Di depan gerbang istana Light Clan...
"Wow, ini benar-benar indah!" puji Ronia ketika melihat seluruh wilayah di istana itu.
"Kalau begitu sekarang ayo kita masuk." ajak Hoseok.

Kemudian, mereka berjalan masuk ke dalam istana Light Clan.

TBC

BETWEEN TWO WORLDS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang