Sesampainya di tengah hutan Greenlight, mereka disambut oleh para Renegades itu.
"Whoa... ini terlalu banyak!" seru Ronia sambil melihat semua Renegades itu disekitarnya.
"Sebenarnya mereka datang darimana?" tanya Jimin penasaran.
"Mereka datang dari-" ucapan Raesun terpotong karena dia melihat sesuatu.
"Lihat itu! ada sebuah Green Sphere disana!" teriak Raesun sambil menunjuk ke arah Green Sphere itu."Siapapun yang memunculkan itu, maka aku akan menghancurkannya sekarang juga!" seru Yoongi seraya memunculkan pedang runcingnya dan menghancurkan semua Renegades itu...
Tidak lama kemudian...
"INI TIDAK AKAN ADA HABISNYA!" teriak Hoseok sambil melihat para Renegades itu.
"Kenapa tidak kau hanguskan saja semua ini dengan api birumu, Jimin?" tanya Hoseok pada Jimin.
"Aku tidak bisa melakukannya, Hoseok Hyung. jangkauan serangannya sangat jauh." jawab Jimin sambil bertarung melawan para Renegades itu.
"Ugh... ini membuatku kesal." Ucap Ronia sambil memanah beberapa Renegades itu.
Saat itu, Raesun sedang mencoba untuk menganalisa Green Sphere itu."Mengerikan! Sebentar lagi, Green Sphere itu akan berubah menjadi-" ucapan Raesun terpotong lagi karena dia melihat...
"ITU... RENEGARION!" teriak Raesun sambil menunjuk ke arah makhluk besar yang mengerikan itu.'GRRRAAAAAHHHH.....'
"Wow, ini sangat besar!" ucap Taehyung sambil menatap Renegarion itu.
"Tidak kusangka ternyata makhluk mengerikan ini benar-benar sangat besar." kata Ronia sambil melihatnya juga dengan tatapan seriusnya.
"Sekarang kita hanya perlu menyingkirkan yang satu ini." ujar Yoongi sambil mengibaskan pedang runcingnya yang tajam itu."A-aku tidak yakin kita mampu menghancurkan hewan mengerikan yang satu ini." ucap Jimin gugup.
"Tidak ada yang perlu ditakutkan. jika kita bekerjasama." kata Namjoon yakin.
'Kerjasama.... itulah yang kubutuhkan !' ucap Raesun dari dalam hati."Baiklah, kita mulai strateginya. Aku, Ronia dan Reza menyerang ke arah Renegades dan kalian bertujuh, hancurkan Renegarion itu dengan serangan kombinasi kalian. mengerti?" jelas Raesun.
Semuanya hanya menggangguk saja dan melakukan tugas mereka masing-masing dengan sangat cepat.
"Ini terlalu besar." keluh Taehyung sambil melihat Renegarion itu."Ayolah, Tae. Jangan hanya mengeluh saja dan kita hancurkan makhluk aneh ini!" seru Yoongi dengan penuh semangat.
Kemudian, Jimin memunculkan kekuatan api birunya dan bersiap untuk menghanguskan Renegarion itu.
"Saatnya dimulai!" serunya dan kemudian, mereka bertujuh menyerang Renegarion itu secara bersamaan.Sementara itu, Raesun juga melakukan hal yang sama seperti Jimin, menyerangnya secara bersamaan...
Renegarion itu semakin menggila, dan mereka bertujuh terus saja menyerang ke arahnya tanpa henti.
"Hah... hah... makhluk aneh ini semakin mengerikan." ucap Taehyung sambil menatap hewan berukuran besar itu.
"Blueflame Strike!" ucap Jimin sambil menyerang hewan aneh itu dan kemudian, dia menatap Taehyung yang sedari tadi hanya terdiam saja."Hey, Tae! Kenapa kau diam saja? cepat bantu aku!" seru Jimin sambil menatap Taehyung.
"Baiklah! Earthquake!" ucap Taehyung dan kemudian, muncul sebuah gelombang tanah yang sangat besar dan menghantam makhluk mengerikan itu.
"Hah... hah... ini membuatku kelelahan." sambungnya.Tiba-tiba saja, makhluk mengerikan itu menyerang secara mendadak ke arah mereka bertujuh.
Namun, mereka berhasil menghindari serangannya dengan sangat cepat.
"Serangannya terlalu cepat!" seru Taehyung.Sementara itu, Raesun bersama kedua temannya berhasil mengalahkan semua Renegades Itu.
Kemudian, mereka bertiga membantu ketujuh teman mereka yang merasa kesulitan ketika menghadapi Renegarion itu.
Saat itu, Raesun memulainya dengan serangan mendadak dari belakang.
"Blueflame Strike!" ucap Raesun dan seketika itu saja, munculah sebuah percikan api biru yang mulai menghanguskan makhluk mengerikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN TWO WORLDS [REVISI]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] ada seorang putri yang tersesat di hutan belantara. dia sendirian dan kebingungan dimanakah dia berada saat itu. yang terdengar hanyalah suara-suara mengerikan yang menghantuinya. tidak ada satupun yang mendengar teriakannya. namun saa...