Kucing dan Tikus

34.1K 860 9
                                    

Jika Kamu Yang Tertulis Untukku Maka Bukakanlah Hatiku dan Hatimu Untuk Dapat Menjadi Rumah Bagi Kita

Masih ingat jelas di ingatanku, saat itu nenek membawa gadis kecil. Nenek, mama dan papa berbicara berbisik aku hanya menatap gadis kecil itu yang masih tampak takut-takut dan malu. Mama berjalan ke arahku dan mendekat ke gadis kecil itu, nenek mengangguk ke arah gadis kecil tersebut.

" Sekarang Wani adalah adikmu kamu harus menjaganya dan menyanginya karena dia keluarga kita" ucap mama sambil tersenyum.

" Namaku Aiman... mulai sekarang panggil aku abang, jika ada yang menganggumu aku akan langsung memukulnya". ucapku tersenyum ke arahnya, ia juga tersenyum.

Kedatangannya membuat keluarga kami tambah bahagia bahkan aku sangat bahagia, karena aku hanya anak semata wayang jadi memiliki adik perempuan itu tak salah. Bahkan aku sangat menyangi adik kecilku ini dan sedikit over protective padanya namun saat SMA itu berubah saat ia membuatku putus dengan Naya cinta pertamaku. Sebab ia melihat Naya jalan bersama lelaki lain yang dijelaskan Naya merupakan sepupunya. Ibu yang melihat hal tersebut juga berkata sama dan kenapa mama melihat itu karena dia menunjukkan ke pada mama.

" Mama nggak suka sama pacarmu itu, dia kayaknya nakal"

" Ini cuma salah paham, Naya anaknya baik dan aku tau itu...".

" Okey, Mama akan kasih kesempatan kamu dengan bawa Naya kerumah dan mama akan menilai dia orang yang seperti apa?".

" Makasih Ma... aku yakin Naya akan mengubah pandangan mama tentang dia"

Aiman berjalan ke kamar adiknya Wani dengan membuka pintu dengan kuat, hingga membuat Wani beristigfar.

" Asstafirualah bang... ".

" Lho ... senengkan lihat hubungan gue sama Naya hampir putus".

" Enggak ".

" Jangan boong lho... gue tau hati lho busuk" ucap Aiman dengan mata melototnya.

" Sumpah bang... aku nggak ada maksud itu"

" Terus mama bisa lihat itu, gara-gara siapa? lho... kan penyebabnya, padahal Naya nggak punya hubungan apa-apa sama cowok itu dia cuma sepupu".

" Bang aku cuma lihat mereka itu rangkul-rangkulan dan ketawa kayak pacaran ya.. aku sebagai adik terkejut lah melihat pacar Abang jalan bareng sama cowok lain".

" Nggak usah ngeles, lho itu irikan sama gue gara lho nggak punya pacar dan gue masih ingat pas lho bawain gue buku dan lho malah bawaain gue buku anak-anak lho tau betapa malunya gue di depan teman-teman".

"Nggak kok, itu cuma kelalaian aku dan nggak ada maksud nyakitin Abang...". ucapnya dan membuat Aiman marah dan Aiman mengambil salah satu koleksi action figur.

"Rasain anak resek" ucap Aiman meninggalkan Wani yang sedih sebab action figurnya telah hancur.

Pov Wani

Wani terus menangis, namun menutup mulutnya dengan bantal agar tangisannya tak di dengar oleh ayah, ibu dan neneknya.

"Lufy, maafin aku nggak bisa jaga kamu" ucap wani terhadap action figurnya.

Saat sarapan pagi matanya sudah bengkak, karena menangis semalaman dan neneknya sangat rusuh.

"Kenapa mata cucu nenek bengkak kayak gini?"

"Kamu nangis tadi malam Wani" Aiman mulai sedikit cemas, mungkin ini gara-gara perlakuan kasarnya tadi malam.

"Nggak bu... cuma nonton film sedih banget dan nangis, eh pagi mata udah bengkak kayak gini".

Adikku Jodohku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang