Rahasia Tuhan

8.6K 419 4
                                    

Kehilanganmu membuatku tau arti dirimu di hidupku, walaupun aku tersenyum itu senyum tampa emosi. Bayanganmu marah padaku selalu terlintas di pikiranmu, bagaimana saat kau cemberut, tertawa dan menangis.

Aiman

  Aku mengambil foto melalui kamera, namun aku melihatmu dalam kamera ini. Aku menghentikan mengambil gambar dan mencarimu di antara banyak orang. Namun aku tak menemukanmu, mungkin terdengar klise bahwa aku dapat bisa bertemu denganmu disini.

   Aku berlari mencoba mencarimu di antara orang-orang disini, aku melihat seseorang yang memiliki punggung sepertimu. Aku mencoba berlari dan menegurmu, walaupun aku ini terdengar tak tau malu.

"Wani...." Teriakku dengan keras dan memegang tanganya, ia berbalik dan wanita ini bukan Wani.

   Wanita ini terkejut, aku melepaskan pegangan tanganku dan meminta maaf.

"I'm sorry, I got the wrong person... I'm sorry" ucapku dan wanita itu menganguk dan pergi.

   Air mataku jatuh, bahkan lututku terasa berat. Seharusnya aku tak memiliki harapan, jika Wani disini bahkan aku kesini untuk berlibur. Aku berjalan tampa arah dan melihat langit, aku pikir aku bisa tersenyum dengan menghibur diriku. Namun itu semua hanya kebohongan yang aku buat, hatiku begitu sakit karena merindukannya.

******

Pov Wani

   Wani menatap jendela, ia melihat pemandangan dari jendelanya. Ia sedang mengamati sebuah keluarga yang tertawa bersama anaknya. Wani tersenyum membayangkan, ia bersama anaknya dan Aiman yang tertawa seperti mereka.

"Kamu bodoh Wani, bahkan setelah dia menyakitimu kamu masih memikirkannya" aku menangis dan menutup tirai jendelaku.

  Sahabatku disini mengirimku pesan untuk berjalan-jalan, aku pikir aku butuh udara segar agar aku tak terlalu memikirkannya dan meratapi kebodohanku yang tak mampu hilang.

"Baiklah aku ikut" aku membalas pesan dari Khadijah, yang merupakan sahabatku disini.

"Aku mengajak Thariq, jangan marah.."

"Terserah..."jawabku membalas pesannya.

"Sebentar lagi kami akan menjemputmu berdandanlah.

"Baik"

*****

   Khadijah sedang bersama Thariq yang merupakan suaminya, mereka pengantin baru. Awalnya Thoriq menyukai Wani, namun Wani selalu bersikap dingin padanya dan mengatakan bahwa ia memiliki seseorang di hatinya bahkan tak bisa menghapus pria itu sediktpun di hatinya. Khadijah adalah orang yang ingin membantu hubungan mereka, namun karena Thariq sering curhat dan akhirnya mereka jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah.

"Aku akan memerhatikanmu..." Ucap Khadijah ke arah Thoriq.

"Sayang... aku sungguh mencintaimu, percayalah di hatiku hanya ada kamu dan tak ada wanita lain". Ucap Thoriq mencium tangan Khadijah sambil membawa mobil.

"Aku ingin Wani menemukan seseorang tapi dia selalu menutupi hatinya dan ini sudah tiga tahun, kadang aku merasa bersalah karena merebutmu dari dia..."

Adikku Jodohku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang