14. Doubt

166 23 33
                                    

Minhee sedang melakukan latih tanding dengan universitas lain. Ia bisa pulang besok pagi setelah latih tanding. Iya, pulang ke rumah.

Jelas dong Minhee senang. Bisa ketemu Junho lagi. Yah meskipun baru beberapa hari yang lalu mereka bertemu, tapi kalau bisa setiap hari bertemu kan lebih baik. Belum lagi, sebentar lagi ia juga akan libur semester, dan kali ini ia bisa pulang lebih lama.

Intinya Minhee sedang sangat bersemangat hari ini.

~

"Juno, kita udah sampai rumah kamu.", ujar Yohan pelan pada lelaki di sebelahnya yang sedang tertidur pulas sehabis makan malam tadi. Bukan tertidur karena kekenyangan, tapi karena habis menangis.

Junho tidak memberi respon sama sekali, ia masih setia memejamkan matanya. Yohan membelai pelan rambut Junho, memandang wajah cantiknya yang sedang tertidur.

Jemarinya menelusuri wajah yang lebih muda. Mengikuti garis alisnya, turun ke hidung, hingga akhirnya berhenti di bibir Junho.

Yohan berhenti sejenak. Jemarinya mengikuti bentuk bibir Junho. Ia mendekatkan wajahnya pada Junho. Kembali, bibirnya merasakan bibir Junho, pelan. Ia hanya mengecup pelan bibir Junho, tapi cukup lama. Sayangnya, Junho tak kunjung bangun, yang ada malah bibir Junho tersenyum tipis. Tampak jelas pada wajahnya bahwa ia sedang memikirkan hal-hal yang baik.

Yohan ikut tersenyum melihat wajah tenang Junho. Yohan akhirnya turun dari kursi pengemudi, menuju pintu Junho dan membukanya. Ia kemudian mengguncang pelan pipi Junho.

"Juno, hei~ bangun Jun, kita udah sampai.", ujarnya setelah ia melepaskan seatbelt Junho.

Bukannya bangun, Junho malah mengalungkan lengannya pada leher Yohan.

"Eumh~ kak Yo~", gumam Junho pelan dalam tidurnya.

Yohan terkekeh pelan. Ia pada akhirnya menggendong Junho, perlahan, tidak ingin membangunkan lelaki manis kesayangannya itu. Junho dengan santainya menyandarkan kepalanya pada bahu Yohan dan menggantung seperti koala pada Yohan.

Yohan, sambil menggendong Junho yang tertidur menekan bel rumah Junho.

"Y-Yohan...", ujar Sungyoon sedikit terkejut melihat Yohan sedang menggendong Junho. Bukan karena gendongan itu, tapi karena Yohan yang tiba-tiba kembali bahkan saat ini sedang bersama anaknya.

Soalnya Junho belum cerita ke siapa-siapa mengenai kepulangan Yohan.

"Halo tante, lama gak jumpa.", ujar Yohan sambil tersenyum.

"I-iya... halo Han. Ah itu Chacha kenapa?", tanya Sungyoon pada Yohan.

"Gapapa tan, Juno cuma ketiduran. Tadi aku habis makan sama dia, terus Juno-nya jadi ketiduran. Mungkin kecapean.", balas Yohan, yang justru mengundang tanya dari Sungyoon.

Kecapean? Emang habis ngapain sampe bisa ketiduran gitu?
Kira-kira seperti itulah pertanyaan Sungyoon dalam hatinya.

"Sayang~ sayaaang~", panggil Sungyoon pada suaminya ketika sadar bahwa Junho benar-benar tertidur.

"Iya?? Kenapa sayang?", tanya Daeyeol sedikit panik.

"Tuh Chacha, gendongin dia.", ujar Sungyoon.

"Ahh... kirain kamu kenapa-kenapa. Eh, Yohan? Kapan baliknya?", tanya Daeyeol santai seperti kepada teman yang sudah lama tidak ia temui.

"Baru berapa hari kemarin om.", balas Yohan kemudian membiarkan Daeyeol menggendong Junho.

"Makasih udah anterin Chacha pulang.", ucap Daeyeol yang kini sudah menggendong Junho.

[✔] My Only One [Minhee x Junho x Yohan] Yojun x DeulchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang