Sungyoon duduk di bangku taman rumah sakit. Di sebelahnya Suho juga terduduk diam. Hanya ada mereka berdua tanpa pengawasan polisi juga Daeyeol yang diminta Sungyoon tetap bersama Junho di kamar.
Cukup lama mereka seperti itu. Bukannya apa, hanya saja kenyataan bahwa Suholah yang menabrak Junho membuat Sungyoon tak tahu harus berkata apa.
"Maaf...", kata pertama yang keluar dari mulut Suho.
Sungyoon hanya diam, masih enggan untuk menjawab.
"Maafkan aku, Sungyoon...", ucap Suho lagi.
"Kak, ini bukan pertama kalinya kakak kayak gini.", Sungyoon akhirnya berucap.
"Waktu itu juga kakak hampir melakukan hal yang gak seharusnya dilakukan. Kalau bukan karena kak Irene, aku mungkin gak ada di sini saat ini.", lanjut Sungyoon.
"Maaf..."
"Aku baru tahu kalau Yohan anak kakak."
"Yohan gak salah apa-apa. Aku tahu dia tulus sama Junho. Jangan benci dia.", balas Suho.
"Aku tahu. Dari matanya saja terlihat, Yohan sayang banget sama Junho. Tapi kakak juga ingin merebut kebahagiaan itu dari anak kakak sendiri.", Sungyoon kini menatap Suho.
"Ya, aku dibutakan obsesiku padamu.", lirih Suho.
"Kak, waktu kakak memilih untuk menjalani perjodohan dengan kak Irene, aku gak masalah. Aku tahu kak Irene bisa sayang ke kakak lebih dari yang kakak bayangin.", ucap Sungyoon.
"Dan pas aku lihat kakak tampak bahagia setelah menikah dengan kak Irene, aku juga senang. Jadi aku memutuskan untuk bahagia juga. Aku ketemu Daeyeol, kami menikah dan punya dua anak. Aku bahagia dengan keluarga kecilku. Tapi kakak masih sama, masih dengan obsesi tak masuk akal kakak.", lanjut Sungyoon.
"Aku gak bisa bohong kalau sebenarnya aku sedikit lega pas kakak bilang dijodohin sama kak Irene. Kakak sadar hubungan kita juga bukan hubungan yang sehat? Kakak memang gak pernah mukul, tapi posesifnya kakak berlebihan.", Sungyoon mengeluarkan semua uneg-unegnya.
"Aku cuma pengen kita sama-sama bahagia kak, meski gak bersama."
"Kamu, baru ngomongin semua ini sekarang?", tanya Suho tersenyum miris.
"Kak, bisa kakak bayangin kalau aku ngomong ini saat itu? Menurut kakak apa yang akan terjadi?", tanya Sungyoon. Suho hanya tersenyum miris. Ia tahu bahwa obsesinya mungkin akan menyakiti Sungyoon, juga dirinya saat itu.
"Kita akan sama-sama tersakiti.", jawab Suho.
"Iya. Makanya aku gak ngomong.", ujar Sungyoon.
Lagi, keheningan di antara mereka menguasai. Mereka hanya diam sambil memikirkan apa lagi yang harus mereka ungkapkan.
"Aku gak pernah benci kak Suho. Dan kejadian ini juga gak buat aku benci kak Suho. Yang terjadi biarlah terjadi. Aku cuma bisa ngarep Chacha segera siuman."
"Maaf...", lagi kata itu keluar dari bibir Suho.
"Aku maafin kakak.", ucap Sungyoon sembari tersenyum. Ia kemudian merentangkan tangannya memeluk Suho.
"Dan aku harap, ini yang terakhir kalinya kakak berbuat seperti ini."
"Terimakasih Sungyoon... terimakasih.", ucap Suho yang juga membalas pelukan Sungyoon.
Setelah pembicaraan singkat tadi, mereka kembali ke masuk ke gedung rumah sakit. Suho dibawa kembali kepolisian. Sementara itu Sungyoon dan Irene yang berpapasan saling melempar senyum tipis.
"Terimakasih kamu mau memaafkannya.", ucap Irene.
"Terimakasih kembali kak. Kakak sudah bertahan mendampingi kak Suho selama ini. Aku tahu kakak banyak bergumul sejak awal perjodohan kalian.", Irene mengangguk pelan dengan senyuman kecil di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Only One [Minhee x Junho x Yohan] Yojun x Deulcha
Fanfic-Jika aku memang tidak bisa memilikimu, biarlah aku tetap berada di sampingmu. Agar aku bisa memastikan kamu baik-baik saja.- -Aku tidak ingin melepaskanmu. Tidak, tidak akan pernah. Bahkan sejauh apapun jarak antara kita, hanya kamu yang tetap ada...