3. Love You Too Much

296 28 5
                                    

"Darimana saja kamu?", tanya seorang pria paruh baya pada Yohan yang baru pulang. Pria itu duduk di sofa dengan laptop di pangkuannya, sedang mengerjakan projeknya.

"A-aku baru selesai latihan klub.", jawab Yohan terbata.

"Sudah berani berbohong? Jelas-jelas hari ini tidak ada jadwal latihan taekwondo di sekolah. Lagipula bukankah sudah papa bilang agar segera berhenti dari klub taekwondomu?", ujar Kim Suho tegas pada anaknya.

"Bukankah papa sudah berjanji membiarkanku mengikuti turnamen terakhirku minggu depan?", balas Yohan dengan nada sedikit meninggi.

"Memang benar. Tapi aku tidak pernah mengizinkanmu untuk berbohong Kim Yohan."

Yohan mengerti yang dimaksud papanya. Tidak heran papanya bisa tahu, ada begitu banyak mata-mata di sekolahannya. Segala aktivitasnya dipantau. Ia hanya diam menatap papanya.

"Cha Junho.", satu nama yang disebutkan papanya itu membuat Yohan mengepalkan tangannya geram.

"Jangan apa-apakan dia. Papa boleh renggut kebahagiaanku. Tapi jangan ganggu dia.", ucap Yohan dengan nada yang marah.

"Bukankah papa sudah cukup baik membiarkanmu pacaran dengannya? Hingga lebih setahun? Sudah saatnya kau memilih.", tegas Suho.

Yohan cukup beruntung. Ia tahu segala kegiatannya dipantau oleh sang papa. Bahkan sampai saat ini sebenarnya Yohan masih heran, papanya mengizinkan dia tetap berpacaran dengan Junho. Padahal mudah sekali bagi Suho untuk memisahkan mereka.

"Apapun yang terjadi aku tidak akan memutuskan Junho. Aku akan tetap di Korea dan menjadi atlet nasional.", ujar Yohan lagi.

"KIM YOHAN!", Suho sedikit membentak membuat Yohan sedikit mundur.

Ia tahu papanya adalah orang yang sangat tegas. Membantahnya berarti the end.

"Papa sudah membiarkanmu tetap dengan Cha Junho selama ini. Kau tahu kan konsekuensi membantah papa?"

Yohan hanya dapat menelan ludahnya, gugup.

"Turnamen minggu depan adalah yang terakhir bagimu. Setelah kau selesai SMA kau akan berangkat ke Amerika dan kuliah disana. Tidak ada penolakan, atau kau tidak akan bertemu dengan Cha Junho lagi.", setelah mengatakan hal itu, Suho menutup laptopnya dan berjalan meninggalkan Yohan yang masih diam berdiri di ruang tengah.

Ia tahu kini alasan papanya tetap membiarkanya pacaran dengan Junho, meski sebenarnya papanya itu tidak setuju. Papanya, menjadikan Junho sebagai ancaman agar ia berangkat ke luar negeri sesuai keinginan papanya.

"Sial. Harusnya aku tahu sejak awal haha...", ujarnya dengan tawa getir.

Yohan kembali ke kamarnya, melempar asal tasnya, kemudian membaringkan tubuhnya ke atas kasurnya.

Tok... tok... tok...

Pintu kamarnya terbuka dan sosok berparas cantik terlihat dari balik pintu itu. Ia masuk dan duduk di atas kasur, tepat di sebelah Yohan.

"Yohan-ah...", panggilnya pelan.

"Hmm? Kenapa ma?", Yohan mengambil posisi duduk, lalu menatap mamanya.

Sosok cantik itu membelai pelan poni Yohan dan memandang wajah tampan anaknya itu. Ia mendengar segala pembicaraan Yohan dan Suho di ruang tengah tadi.

"Maafkan papa ya nak... kamu tau kan papa kamu orangnya gimana. Dia memang keras dan berpendirian teguh. Tapi maksudnya baik untuk kamu.", ujar mama Yohan.

"Aku tau ma. Aku sudah terbiasa dibentak seperti itu. Tapi yang membuatku marah kali ini adalah karena papa pakai Junho untuk mengancamku.", balas Yohan.

[✔] My Only One [Minhee x Junho x Yohan] Yojun x DeulchaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang