Koreksi ya, kalo ada typo atau kesalahan lainnya.
Enjoy buddy!
🌏🌏🌏
Katanya, hobi yang dibayar itu menyenangkan.
Tapi ada sebagian orang, yang tetap merasakan senang sekalipun hobinya tidak dibayar.
"Radi di danau, tidur duluan aja. Jangan nungguin."
Benda berlayar datar itu kembali masuk ke dalam saku jaket Radi, setelah sebelumnya si pemilik HP menerima panggilan telpon dari orang rumah.
Pria bertubuh tinggi itu menggosokan kedua telapak tangannya. Tentu saja, udara di jam sepuluh malam dan tepat di tepian danau ini begitu terasa dingin.
Tapi, untuk seseorang yang menyukai suatu hal. Kondisi apapun tetap terasa menyenangkan.
Untuk apa lagi Radi berada di tepian danau di malam hari, jika bukan untuk hobinya.
Mengamati langit malam.
Bukan tanpa alasan Radi memilih tepian danau untuk spot ngamat-nya.
Selain tempatnya leluasa untuk melihat langit malam, juga disana tidak ada polusi cahaya, sangat pas untuk menikmati cantiknya antariksa di malam hari.
Radi tidak sendirian. Setiap ia mengamati langit malam di tepian danau itu, selalu ada pula orang lain disana yang melakukan hal yang sama. Entah itu orang-orang yang melakukan pengamatan, atau orang-orang yang sekedar mampir karena memiliki hobi yang sama dengan Radi.
Jadi, tidak setiap danau di malam hari khas dengan kata menakutkan. Untuk yang satu ini, bahkan punya julukan danau langit. Karena memang tidak pernah sepi dari orang-orang yang mengamati langit.
Sebuah tulisan berwarna putih pada tabung utama dari teleskop dapat terbaca dengan jelas oleh pemilik mata berwarna coklat itu.
Sky-Watcher
Diatas tulisan yang sekaligus merk dari teleskop itu ada sebuah pola gambar yang menyerupai galaksi yang berwarna putih, menambah kesan wah pada si teleskop yang kini sedang berdiri kokoh diatas rerumputan.
Yang sedang diamati Radi malam ini adalah Bulan. Tujuannya mendapatkan potret Bulan yang memukau.
Radi sedikit membungkuk, menutup mata kanannya, dan menempatkan mata kirinya pada lensa okuler. Tangannya terarah pada pemutar knop yang berguna untuk mengatur fokus. Setelah fokus lensa itu sudah mantap, pria itu kembali mengunci fokuanya.
Sosok Bulan berhasil ditangkap Radi. Membuat mata beriris coklat itu seketika disuguhi panorama luar angkasa.
Sungguh, semesta membuat Radi semakin mengagumi Tuhan dan segala ciptaan-Nya.
Beberapa meter dari tempat Radi berpijak, seorang gadis baru saja singgah. Menapakan kakinya yang dibalut sandal pada rerumputan hijau.
Nadir singgah di danau ini bukan untuk mengamati langit. Sama sekali bukan. Awalnya, ia hanya mencari udara segar dengan berjalan di sepanjang taman. Namun, kakinya malah terus berlanjut hingga ia sampai di danau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sir-ius? [Completed]
Storie d'amoreFeeds instagram yang hanya berisi potret langit dan segala pernak-pernik cakrawala itu membuat Nadir mencurigai Radi, bahwa pria itu, selain menjadi guru, juga adalah seseorang yang bekerja di NASA. Hubungan guru dan murid yang seharusnya membahas t...