Lima

2.8K 259 13
                                    

"terima kasihnya atas penampilan dari kim jiso,baiklah saat nya kita masuk dalam dansa romantis...jadi kepada kalian agar cepet mengambil pasangan kalian dan berdansa bersama"perintah jong dae sebagai mc kepada mereka yang ada disana.
"Jadi siapa yang paling lama berdansa maka mereka akan mendapatkan hadiahnya"lanjutnya lagi.

Musik dansa mulai mengalun,suho mengulurkan tangannya kepada irene.

"Mau berdansa?"tanya suho dengan senyuman manis nya.

Irene tersenyum"tentu"menerima ularan tangan dari suho.

Sehun menarik tangan jisoo lembut untuk berdiri di lantai dansa bersama, sedangkan jisoo ia malu.

"Sehun kenapa aku?,aku gak bisa dansa"cicitnya dengan suara yang begitu lembut bahkan membuat sehun nyaman akan suara yang keluar dari gadis itu,ah.. rasanya ia ingin membawa gadis itu dan mengurung,ck apa-apaan ini,apa yang kau pikirkan oh sehun,tepis sehun.

Sehun tak menjawab ia menuntun kedua tangan jisoo bertengger di bahunya dan tangan sehun sudah melingkar di pinggang ramping gadis kecil itu.

Sehun mulai mengerakkan kakinya maju mundur sesuai irama,ia menatap dalam tepat di mata cerah jisoo.

"Kamu cantik"

Bisiknya dengan senyuman yang hanya dapat sehun beri kepada gadis itu bukan yang lain.

Dan apa kabar jisoo?
Jantungnya berdetak dua kali lipat dari yang biasa nya,dan ia sudah yakin pipinya pasti sudah merah padam seperti tomat.
Sehun menahan senyum gemasnya melihat wajah jisoo,astaga jika ia hanya berdua mungkin sehun sudah menerkam gadis ini.

Hey!! wajah merahnya itu sangat menggoda apa lagi untuk lelaki yang normal,sehun-sehun apa yang kau pikirkan kenapa pikiran mu liar?,batin sehun.

Di sisi lain,jennie berada di meja tempat makanan tersaji di sana,ia memakai pancake dengan perasaan kesal, pengen tahu kenapa?,karena ia tidak dia ajak berdansa dengan siapapun,ish menyebalkan sekali,pikirnya.

"Kasihan amat gak ada yang ngajak dansa"ledek seseorang,jennie mengurutu menatap sinis kepada yang meledeknya itu.

"Loe juga! Gak ada yang mau dansa ama loe!!"kesal jennie,kai tersenyum

"Eh jangan salah banyak kok yang pengen dansa bareng ama gue cuman gue aja yang gak mau males,"sombongnya

"Males kok di pelihara"sindir jennie

"Jelek kok di pelihara"

"APA!! LOE Hemmphh"kai berinsiatif untuk menutup mulut jennie yang ingin berteriak untuk saja ia sigap agar teriak merdu jennie,se merdua toa sekolah itu tidak menganggu yang lain.

Jennie mengigit tangan kai yang membekapnya.

"Ahk.. apa-apaan sih loe!! Sakit tau gak"kesal nya

"Habisnya loe sih yang resek"

Kai menatap jennie yang bersidekap dada sambil mengembung kan kedua pipinya tanda kesal,entah apa tapi kai suka dengan ekspresi si itu sangat-sangat menggemaskan,eh tunggu dulu tadi apa yang--ck apaan itu kenapa dia memikirkan itu,kai mengelengkan kepalanya cepat, bahkan jennie menatap aneh pada kai yang masih menggelengkan kepalanya,ia takut. Leher lelaki itu akan putus.

"Loe napa sih?,gak jelas banget tau gak"heran jennie,kai berhenti menatap bingung jennie,jennie mendengus.

"Loe ngapain geleng-geleng kepala ndiri,gak takut leher loe bakal copot"kai tak menjawab ia malah menyodorkan tangannya,jennie menaikkan salah satu alisnya,tanda 'apa'.

"Mau dansa gak gue lagi baik hati nih"ucap kai menjawab kebingungan dari jennie.
Jennie berpikir menatap uluran tangan kai dan beralih ke wajah nya.
Kai mendengus. Ia hampir menarik tangan tapi tangannya sudah di gengam oleh jennie.

Mine My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang