Dua Puluh Satu

662 73 9
                                    

Seseorang gadis yang sedang duduk di atas kasurnya,ia memandangi jendela kamar yang menampilkan langit malam yang di taburi oleh bulan dan bintang.

Cklek.

Pintu terbuka menampilkan Wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik itu yang mungkin merupakan Ibu dari Gadis itu.
"Rose,kamu belum tidur?."Rose yang di panggil pun menggeleng pelan.

Sang Ibu berjalan pelan mendekati putri satu-satunya,mengambil tempat duduk di tepi ranjang sang putri.

"Kenapa?,ada yang kamu pikirin?."Rose menggeleng lagi,sang Ibu hanya dapat menghela nafas maklum,mungkin Putri nya saat ini sedang merindukan kota ini,karena sudah dua tahun mereka meninggalkan Korea untuk pengobatan Rose.

"Oke,kalau begitu,Mama pamit dulu,jangan begadang ya.Ingat,kamu masih harus banyak Istirahat agar kesehatan kamu membaik."Rose hanya mengangguk pelan dengan senyuman tipis,sang Ibu pun bangkit memberikan kecupan sayang di pucuk kepala sang Putri.

"Malam sayang."

"Malam juga Mom."

Setelah kepergian Ibunya,Rose pun mengambil sebuah Foto di bawah bantalnya,ia menatap nanar foto tersebut.

"Aku rindu kamu,Chanyeol."

🖤MML♥️


Jika Sehun berharap ia tidak menginginkan semua itu terjadi.
Ia tidak ingin kejadian itu terjadi begitu saja, Sehun tahu bukan ia yang salah disini.
Dia terjebak oleh sisi lain dari dirinya yang tidak bisa ia kontrol.
Sehun tahu,ia pembawa sial bagi semua orang,karena dirinya lah orang merasakan kehilangan atas semuanya.
Sehun lah yang menjadi penyebab semua orang terdekat nya hancur, merasakan patah hati,hancur berkeping-keping.

Sehun juga saat itu kehilangan salah satu orang yang menjadikan ia ingin terus hidup,Orang yang selalu memberikan sebuah kata-kata sederhana yang selalu menjadi penyemangat.

Senyum yang secerah matahari dan semanis madu itu yang selalu menjadikan hidupnya lebih bermakna.

Karena Gadis kecil itulah Sehun masih mau bertahan di balik kesempurnaan yang sebenarnya adalah penderitaan bagi Sehun.

Sehun dari kecil di ajarkan untuk menjadi sempurna di kesempatan apapun,ia diajarkan untuk menjadi orang yang keras dan kuat.
Tidak boleh menangis,meski apapun yang terjadi,itu semua Ayahnya lah yang mengajarkan dirinya.tapi,di balik itu Sehun sangat benci dengan kehidupan nya karena semua itu membuat ia tidak leluasa bersikap seperti anak pada umurnya.

Sehun tidak bisa memanggil Ibunya dengan sebutan Bunda di tempat keramaian.
Sehun tidak bisa untuk bersama dan meluangkan waktu luas bersama dengan Bundanya sendiri.
Sehun bahkan tidak bisa untuk merayakan hari lahirnya dengan leluasa dengan Bundanya sendiri.
Semua ini adalah kesalahan Ayahnya.
Oh Seunggi,Pria itu bertanggung jawab atas segalanya.
Semuanya,tidak terkecuali.
Karena dirinya lah Sehun tidak bisa melakukan apapun yang Sehun mau dulu,tapi sekarang Sehun bisa.
Dia tidak peduli dengan mereka semua,tidak peduli dengan pandangan orang lain.

Sehun sudah muak.
Muak dalam artian yang sebenarnya.
Bundanya harus terbaring kaku di rumah sakit melawan penyakit yang sudah lama di deritanya.

Sehun muak dengan sikap Bajingan Ayahnya.

Sehun muak dengan Istri sialan Ayahnya itu,berani sekali dia mengganti posisi Ibu di Rumah tersebut yang pada dasarnya adalah milik Bundanya.

Sehun membenci semuanya,Sehun membenci kehidupan nya,tapi di balik semua itu ia bersyukur bisa pernah mengenal Gadis kecilnya,meski pun Sehun harus menahan pil pahit ketika Gadis kecilnya.tapi,Sehun bersyukur Tuhan masih menyayangi nya hingga mempertemukan dia dengan Gadis kecil lain dengan versi yang berbeda.
Dia Kim Jisoo,yang sudah berani memasuki dengan mudah Hati dan pikirannya,Sehun sudah berjanji, apapun yang terjadi Jisoo adalah miliknya dan Sehun akan menjaga Jisoo dengan segala pesonanya membuat Sehun jatuh cinta.
Sehun tidak ingin berbagi kepada siapapun, siapapun itu.baik dari Jungkook maupun Kris atau pun pria lain nya.Sehun tidak akan pernah Sudi pria yang mendekati Jisoonya.

Mine My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang