Maaf atas kesalahan dalam pengetikan
🙏
Mohon di maklumi
😀
Jangan lupa vote sebelum baca / vote sesudah baca + tinggalkan komen😆😁" Hah!!" Yeri membuang kasar nafasnya. Ia memandangi jam dinding rumah.
" Kenapa Daddy tidak pulang-pulang?" Tanya Yeri yang khawatir karena malam ini ia tidak menemukan Wendy di kamarnya.
" Nona, tidurlah. Besok Nona mau daftar kampus." Kata pelayan membuat Yeri tidak rela sama sekali untuk bangkit dari duduknya.
" Nanti bibi aja yang tunggu tuan sampai pulang. Nona silahkan tidur saja di kamar. Besok capek kalau tidak diistirahatkan sekarang."
Terdengar nafas berat Yeri, namun ia bergerak bangkit dari sofa. Senyum Yeri memancar pada pelayan nya yang mengangguk senyum melihat si Nona muda berlalu menuju kamarnya untuk melanjutkan tidur.
***
" Dia dimana!?" Kesal Bogum yang menjauhkan handphone nya lagi kemudian ia menelpon Irene lagi untuk sekian kalinya pagi ini. Ralat! Bukan pagi, tapi sudah siang dan tidak ada kabar soal calon istrinya itu.
" Irene dimana? Tadi di jemput di apartemen tidak ada, di kantor juga tidak masuk." Gumam Bogum penuh kerut kekesalannya.
" Padahal mau mengambil surat perusahaan." Lanjutnya sambil membanting tubuh di kursi putarnya lagi.
-----
" Belum pulang!?" Kejut Yeri yang baru pulang pendaftaran dengan Saeron di Seoul university. Saeron melirik bingung Yeri yang langsung berlalu cepat naik ke atas tangga, melirik kamar Wendy yang tetap sama seperti semalam.
" Ini keterlaluan! Daddy tidak pernah tidak izin padaku jika tidak pulang. Apa Dad ke luar negeri!?" Tanya Yeri sambil melanjutkan ketikannya di handphone.
" Saeron, bisa kau hubungi paman?"
" Papa?... baiklah..." Saeron mengeluarkan handphone nya. Ia mencoba menghubungi Jisoo sedangkan Yeri sibuk berulang kali menelpon Wendy sambil duduk di sofa dengan jari kuku yang ia gigit gugup.
" Papa tidak tau. Memangnya kenapa?" Kata Jisoo sambil menoleh ke arah pintu ruang kerjanya, melihat sang istri datang membawakan kopi hangat seperti biasa untuk nya.
" Tidak ada pekerjaan mendadak yang mengharuskan perusahaan KYK ke luar negeri. Lagian kalau ada rapat di Amerika, YG tidak akan mungkin tidak di undang Saeron." Jelas Jisoo. Jennie melirik pria itu yang bicara pada anaknya di telpon.
" Ne...nanti Papa kasih kabar kalau bertemu Wendy." Ucap Jisoo sebelum panggilan telpon berakhir.
" Kenapa sayang?" Tanya Jennie melihat Jisoo meletakkan benda canggih itu dan bergantian memegang gelas kopi nya.
" Wendy tidak pulang dari kemarin malam. Dia juga tidak memberitahu Yeri kalau lembur."
" Ohhh....." Jennie mengangguk sambil menoleh ke arah lain hingga lirikan suami tersorot padanya. Gelas kopi di letakkan di meja lagi oleh Jisoo yang mendongak menatap Jennie untuk melontarkan pertanyaan.
" Kau tau dimana Wendy?"
" Molla." Geleng Jennie, mengelus perut baby nya.
" Mhh." Jisoo berdehem saja. Ia meraih dokumen di sampingnya, sambil di lihat oleh Jennie lagi.
" Tapi aku tau dimana Irene...." Lanjut Jennie.
" Apa masalahnya dengan Irene?" Tanya balik Jisoo yang ingin memasang kacamatanya tapi tidak jadi. Ia terdiam sesaat kemudian menoleh cepat ke arah Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Month for you ✓ [C]
Fanfictionkehidupan ku hancur hanya karena keluarga. Aku iri dengan mereka karena mempunyai sosok yang bisa ia terima senyumannya. aku merindukan itu........