" Permisi sajangnim."
" Ya, silahkan."
Rose masuk ke dalam. Melihat Wendy yang mengusap sekilas wajahnya sambil mengenakan kacamatanya lagi dan mengambil pena.
" Disini Presdir." Wendy mengangguk. Ia pun menandatangani cepat beberapa kertas yang di bawa Rose.
" Sajangnim, ada undangan pesta dari group YG nanti malam."
" Pesta?" Wendy bingung. Ia terdiam dan mengerut kecil dahinya saat undangan di sodorkan rose di atas meja.
-----
* Malamnya saat pesta berlangsung......
Saeron melirik ke arah pintu rumahnya sambil minum. Ia menyenggol Yeri yang langsung menoleh ke belakang, mendapatkan Wendy datang.
" Dad!!" Yeri berjalan cepat. Ia sedikit berlari mendekati Wendy sambil di lihat oleh Jisoo yang tadinya tertawa bersama temannya yang lain.
Hug!!!!! Yeri memeluk erat tubuh Wendy. Ia merindukan Daddy-nya ini. Sangat!!!
Wendy tersenyum lebar sambil melirik Jisoo di ujung sana. Yeri melepas dekapannya. Menatap kerut kemarahan pada Wendy.
" Sorry honey." Ucap Wendy memelas.
" Tidak ada kabar atau bahkan pesan dan telpon tidak di angkat!"
" Maafkan Daddy. Handphone Dad rusak." Wendy menunjukkan iPhone nya yang baru pada Yeri. Ia harus memberitahu bukti jika omongannya benar pada sang anak.
" Aku pikir kau hilang di culik." Ucap Jisoo yang mendekat bersama Saeron.
" Aku lembur. Handphone rusak. Ingin pulang tapi tidak sempat." Jelas Wendy, mengelus senyum rambut Yeri. Anaknya hanya memeluk pinggang Wendy. Dia merindukan pria ini karena sudah membuatnya terlalu khawatir selama 2 hari tidak ada kabar apapun yang terdengar.
" Ah! Selamat ya Jisoo. Anakmu lahir dengan baik." Jisoo membalas jabatan tangan Wendy sambil mengangguk senyum.
" Bagaimana dengan Jennie? Apa dia baik-baik saja?"
" Mhh. Dia akan keluar sebentar lagi. Biasa, wanita memang tidak mau jika penampilan nya buruk di depan umum." Wendy tertawa singkat saja. Ia pun di ajak oleh Jisoo untuk gabung dengan temannya yang lain. Sedangkan Saeron mengajak Yeri duduk di tempat mereka lagi.
Tidak lama Jennie keluar. Ia membalas sapaan bahkan selamat dari para tamu undangan keluarganya. Melangkah mendekati suaminya yang berhenti minum untuk beberapa saat.
Jennie melirik Wendy saat sudah berada di samping Jisoo. Tidak lupa ia membalas sapaan direktur di depannya.
" Wendy." Jennie menyenggol pria ini. Wendy mengangkat alisnya sambil melanjutkan minumannya di gelas bening itu.
" Kau menambah bulan madu dengan Irene?" Bisik Jennie. Wendy tersedak. Semua orang melirik pria itu bahkan Yeri penasaran dengan suara Wendy di sana tidak jauh darinya. Jisoo melirik sekitar kemudian menoleh ke arah Jennie lagi sambil mengangkat gelasnya, menyapa para tamu di sudut ruangan.
" Apa yang kau katakan!? Kau gila Jen?" Tanya Wendy sambil melirik panik Yeri yang sudah mengalihkan pandangannya lagi ke arah Saeron.
" Jujur saja! Kau pikir aku bisa di tipu seperti anakmu?" Wendy terdiam kejut. Melihat Jennie yang membuang singkat nafasnya. Wendy dan Jennie saling menatap lama. Bahkan Jisoo tidak berhenti menikmati mata kedua orang ini. Dalam hitungan detik, datanglah orang yang tadi di bicarakan. Memakai dress hitamnya dan juga jadi sorotan semua orang karena group SM termaksud group yang pemimpinnya paling muda di antara perusahaan ternama lainnya di Korea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Month for you ✓ [C]
Fanfictionkehidupan ku hancur hanya karena keluarga. Aku iri dengan mereka karena mempunyai sosok yang bisa ia terima senyumannya. aku merindukan itu........