" Tuan besar pulang terlambat Nona?" Tanya pelayan saat Yeri makan sendiri pagi ini.
" Mhh... mungkin saja." Jawab Yeri yang sibuk menguyah.
Ia melirik jam dinding. Kemudian tersenyum lagi menatap makanannya.
-----
" Hah!!!!" Irene bangun kejut. Ia meremas rambutnya dan menatap panik sekitar.
" Eodi? Eodiga!?" Tanyanya. Pintu kamar terbuka saat suara Irene terdengar dari luar.
" Kau sudah bangun Irene?" Seulgi masuk ke dalam kamar Irene.
" Kenapa aku bisa disini?"
" Ahh...tuan Son yang mengantar kemari." Irene terdiam kejut.
" Saat hujan deras, dia berusaha mengantar mu pulang ke hotel. Bajunya basah semua tapi kau di lindungi olehnya. Dan...emm....." Seulgi merundukkan kepalanya. Wajahnya memerah tapi ia tahan.
Irene menatap kerut aneh ke arah Seulgi. Ia segera sadar dan mengibaskan selimut ke sisinya.
" Dia mengganti bajuku!!!!!!" Teriak Irene. Seulgi melirik sekitar kemudian ia mengangguk kaku.
" Yaisshh!! Joengmal! jinjja!!! Umpat Irene. Seulgi langsung termundur dan keluar cepat dari kamar Irene.
-----
Frruuuzzz~~!!!!!!!! Pesawat Wendy sampai ke bandara Incheon. Ia di sambut hangat oleh orang-orang sekitar.
Sampai senyuman Wendy makin lebar saat anaknya berlari dan memeluk rindu dirinya.
" I miss you Dad." Ucap Yeri.
" Daddy juga." Jawab Wendy yang mengelus rambut Yeri sambil ia rangkul anaknya menuju mobil.
" Jadi, apa kegiatan Daddy saat di Amerika."
" Hanya pesta lalu pulang." Jawab Wendy dan Yeri mengangguk saja.
Wendy menoleh ke luar kaca mobil. Yeri memperhatikan senyum Wendy di sebelahnya.
***
" Siapkan ruang rapat sekarang juga." Perintah Irene dan Seulgi mengangguk sambil berlalu keluar ruangan Irene.
Tak lama setelah kepergian Seulgi, Yeri menelpon membuat senyum Irene merekah bahagia karena anaknya menghubungi.
" Hallo sayang."
" Mom, aku boleh ke kantor Mommy?"
" Boleh. Tapi nanti ya. Mommy mau rapat soalnya."
" Ohh....ne. Yeri jam 3 ke kantor."
" Yaudah. Mommy tunggu."
Telpon di matikan Irene. Ia segera bangkit dari kursinya untuk keluar ruangan melaksanakan rapat yang sudah ia rencanakan dari kemarin.
-----
" Hai Mom." Sapa Yeri yang mencium pipi Irene. Namun mata sang Mommy melirik, siapa yang di bawa Yeri.
" Saeron?" Tanya Irene. Saeron melebarkan senyumannya. Yeri menoleh ke belakang dan tertawa singkat.
" Kalian darimana?" Tanya Irene.
" Mall. Habis nonton." Jawab Yeri dan di angguki oleh Saeron.
" Sudah makan?" Irene mengangkat jam tangannya.
" Belum Mom. Kami kemari untuk mengajak Mommy makan." Kata Yeri dan Irene mengangguk sambil berbalik, mengambil hpnya di meja.
" Pakai mobil Saeron aja Mom." Kata Yeri dan lagi-lagi Irene mengangguk manut pada sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Month for you ✓ [C]
Fanfictionkehidupan ku hancur hanya karena keluarga. Aku iri dengan mereka karena mempunyai sosok yang bisa ia terima senyumannya. aku merindukan itu........