Pernyataan Rasa

202 11 0
                                    


"Makasih ya Raff" Kayla menarik tangannya dengan pelan untuk melepaskan genggaman tangan Raffi.

"Tapi sebenarnya gue yang udah bikin masalah sehingga mereka menjauhi gue" Kayla tertunduk.

"Kalau lo merasa sendiri, inget gue ya, gue bakal selalu ada buat lo" Raffi tersenyum, membuat Kayla kembali merona.

"La..." Raffi mengangkat dagu Kayla dengan pelan agar mereka saling bertatap mata.

"Sebenarnya gue suka sama lo" Raffi tersenyum, "gue punya perasaan khusus buat lo, nggak tahu kenapa gue itu suka sama lo di pandangan pertama. Sebelumnya gue nggak pernah ngerasain rasa seperti ini, bahkan nggak pernah ngerasain kayak gini ke mantan gue" Raffi menggapai pipi kiri Kayla.

"La, gue suka sama lo" Raffi menatap Kayla dalam.

"Lo mau nggak jadi pacar gue?" Pipi Kayla seketika merah merona, sebelumnya Kayla tak pernah mendapatkan pernyataan cinta dari siapa pun. Jantungnya berdegup kencang, perutnya serasa geli, dan seluruh tubuhnya bergetar tak percaya.

"Lo... nembak gue?" Tanya Kayla memastikan.

"Iya la, gue mau Lo jadi pacar gue" Raffi tersenyum, tiba-tiba segerombolan anak yang sedang memandang Mereka sejak tadi bergerombol mendekati mereka.

"Jawab ya! Jawab ya! Jawab ya!" Sorakan dari teman-teman Kayla membuatnya semakin merona, ia tidak dapat menahan rasa gembiranya karena untuk pertama kalinya ada seseorang yang ingin menjadi pacarnya.

Kayla mengangguk pelan, sorakan dan teriakan dari teman-temannya tadi membuat siapapun yang sedang melewati kelas Kayla mengintip untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Woi minta pajak jadiannya woi!"
"Woi beliin gue jus jeruk napa?!"
"Woi jangan lama-lama pacarannya, langsung ke KUA aja woi!"

Sorakan dan teriakan terus terdengar di kelas Kayla, Kayla merasa sangat bahagia hari ini. Ia menatap Raffi yang sedang memperhatikannya dengan mata berbinar dan senyum yang tak lepas dari wajahnya. Dan hal favorit Kayla dari Raffi adalah lesung pipinya yang membuat Raffi terlihat manis.

Lalu terdengar teriakan Wawan yang membuat kelas hening kembali "WOI! DIAM WOi! GUE MAU NGOMONG!" Semua pasangan mata tertuju pada Wawan.

"Mintain nomer hapenya mbak Tiwi dong" ucap Wawan sambil nyengir.

"Wuuu!!!" Semua menyuraki Wawan dan dilanjut dengan tertawa karena tingkah laku Wawan.

"Masih bau kencur aja maunya yang janda, apaan sih lo wan" cerocos salah satu murid di kelas.

"Apa?! Mbak Tiwi janda?" Semuanya menatap Wawan heran.

"Kok gue baru tahu?" Semuanya menertawakan tingkah Wawan yang sangat aneh.

Kayla tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya pelan. Raffi tetap memperhatikan Kayla dengan ikut tertawa.

"Woi! Kok bahas mbak Tiwi sih jadinya?" Celetuk Rian yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan temannya yang sedang bergerombol itu.

Semuanya pun kembali ke bangkunya masing-masing. Dessy datang bersama seorang guru, ia membawa buku tulis milik murid di kelas.

Desy membagikan buku yang di bawanya. Ia melempar buku milik Kayla ke mejanya dan menaruh bukunya sekaligus.

Pembelajaran pun dimulai.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa berhamburan keluar kelas.

Raffi menunggu Kayla yang sedang merapikan mejanya.

"Sebelum pulang kita makan dulu ya la, gue lapar" kata Raffi yang langsung meraih tangan Kayla dan menggandengnya sampai ke parkiran.

The Secret of Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang