Pagi yang cerah membuat Kayla bersemangat untuk bangun pagi. Rasa gembiranya mengalahkan kemalasannya untuk bangun pagi.
Ia bergegas menuju ruang makan dan sarapan. Ia menyusuri jalanan yang sepi, namun kesejukan yang disuguhkan membuat jalanan itu ramai oleh bau embun pagi yang segar.
Raffi melajukan motornya di jalanan. Dilihatnya seorang gadis yang menggunakan baju putih abu-abu menggendong tas berwarna hijau tosca itu. Raffi sudah menebak bahwa itu pasti Kayla. Raffi mempercepat laju motornya menyusul Kayla.
"Pagi cantik" sapa Raffi. Kayla terkejut dan melompat kaget, ia menoleh dan menemukan sosok Raffi. Sosok pria idamannya. "Pagi juga" pipi Kayla memanas, ia menduga bahwa pipinya pasti sudah seperti kepiting rebus. Kata cantik yang diucapkan Raffi membuatnya ingin terbang. Kayla tersenyum menatap Raffi yang sedang memperhatikannya. "Yuk naik, kita berangkat bareng" Raffi melirik ke arah belakang yang berarti menyuruh Kayla duduk di jok belakangnya. Kayla mengangguk dan menaiki motor Raffi.
Kayla terus tersenyum, sudah lama ia menantikan momen romantis ini. Padahal biasanya ia juga biasa pulang bersama Tyo, namun rasanya berbeda menurutnya. "Pegangan yang kenceng ya, jangan sampai kamu jatuh" Raffi menarik kedua tangan Kayla dari belakang dan mengalungkannya di perutnya. Kayla ingin menjerit, namun ia tak mampu mengeluarkan suara sedikitpun. Raffi menyadari Kayla yang sedang nge-fly akhirnya melajukan motornya kembali. Menyusuri jalanan dengan didampingi oleh Kayla. Mereka melewati beberapa orang yang menatap mereka dengan tatapan iri dan ada juga yang tersenyum senyum sendiri. Betapa irinya mereka melihat kemesraan mereka, bak Dilan dan Milea yang selalu mencintai satu sama lain.
Kayla menyandarkan kepalanya di punggung Raffi dan memeluknya erat. Kehangatan yang jarang sekali Kayla rasakan. Aroma wangi dari jaket yang Raffi kenakan membuat Kayla semakin nyaman berada didekatnya. Kayla ingin momen seperti ini selalu terulang di setiap paginya.
Raffi melirik ke arah spion dan melihat Kayla yang sedang memeluknya, Raffi tersenyum kecil dan sengaja memperlambat laju motornya agar momen ini tak cepat selesai. Ia merasakan hal yang sama seperti Kayla, nyaman berada didekatnya. Raffi berjanji tidak akan melepaskan Kayla dari genggaman tangannya.
Setelah sampai di sekolah Raffi memarkirkan motornya di parkiran siswa. Raffi turun diikuti oleh Kayla, diraihnya tangan gadis itu dan menggandengnya sampai kelas. Semua pasang mata memperhatikan mereka yang tampak mesra. Benar-benar, mereka berdua membuat iri semua orang yang melihat. Kayla hanya menunduk malu, masih terdengar di telinganya sebuah ejekan dari beberapa siswa "ih apaan sih, centil banget ya tuh anak.coba aja kalau cowoknya liat dia nggak pake make up"
Raffi tak menggubris perkataan itu, baginya Kayla adalah gadis cantik yang alami. Dengan make up pun Kayla semakin cantik pikirnya. Mereka berjalan memasuki kelas. Semua murid menatap Kayla sinis. Ada yang berbisik, meliriknya dengan tatapan tak suka, sampai dengan sengaja menyenggol Kayla keras jika ada yang akan keluar kelas. Ada apa ini? Apa salahnya? Kayla bingung sekali, ditatapnya seluruh sudut kelas. Tatapannya berhenti pada papan tulis yang bertuliskan "dasar cewek genit, udah jelek coba-coba pakai make up lagi. Kasihan tuh cowok lo".
Tulisan yang berukuran besar itu membuat hati Kayla tertohok. Siapa yang tega melakukan hal seperti ini? Ada salah apa Kayla kepada sang pelaku? Kayla menyipitkan matanya dan berlari keluar kelas. Banyak siswa yang sedang membicarakannya. Ia melirik ke dalam kelas lainnya, tulisan itu ternyata tertulis di setiap papan tulis kelas. Mata Kayla sudah berkaca-kaca, matanya merah menahan butiran bening yang ingin keluar. Dia berlari menuju suatu tempat yang tidak pernah dikunjungi oleh siswa lain kecuali dirinya. Ya, ia berlari menuju taman belakang. Ia bersandar di pohon besar, bendungan yang sedari tadi ditahan agar tidak mengeluarkan air mata sudah roboh. Air matanya mengalir deras. Ia tak mau seseorang melihatnya menangis, karena itu akan menambah kebencian mereka terhadapnya. Kayla melorot dan berjongkok, memeluk kedua lututnya dan menyembunyikan wajahnya yang sedang menangis.
Beberapa menit setelah bel masuk Kayla masih menangis, ia tak mau pergi ke kelas. Mungkin tulisan itu membuatnya melupakan seseorang. Ya, Raffi pasti sedang mencemaskan nya. Suara langkah kaki mendekat ke arah Kayla, Kayla mendongak dan mendapati Tyo sedang menatapnya khawatir. Kenapa bukan Raffi? Kenapa harus Tyo? Pasti Tyo akan mencaci nya sekarang. "Lo nggak apa-apa kan?" Tyo mengangkat sebelah alisnya.
Kayla menatap Tyo bingung, Tyo hanya memasang wajah datar. Kayla baru teringat, orang yang tahu tempat rahasia Kayla hanyalah Tyo. Selama ini Tyo yang selalu menemaninya jika dalam keadaan terpuruk. "Nggak, gue nggak apa-apa" Kayla kembali menunduk, takut menatap Tyo. "Bohong, gue bukan anak kecil yang gampang dibohongin" Tyo menatap Kayla tajam. "Bangun. Udah bel, masuk kelas" ucap Tyo datar. Kayla mengangguk dan berdiri, membersihkan roknya. Tyo pergi meninggalkan Kayla tanpa mengatakan apapun. Kayla menyipitkan matanya, ia kesal dengan Tyo.
Kayla berjalan mengikuti Tyo yang sudah jauh di lorong. Ia terus mengejar Tyo. "Tyo tunggu!" Kayla berlari mengejar Tyo yang mempercepat langkahnya. "Tyo tunggu! Dengerin gue dulu" Tyo berhenti, namun tidak berbalik untuk menatap Kayla. Kayla berlari, "Tyo, kenapa Lo tiba-tiba marah sama gue? Gue salah apa?" Kayla tersisak. "Lo nggak salah apa-apa kok, langgeng ya sama Raffi" Tyo kembali berjalan menuju kelasnya, meninggalkan Kayla yang sudah tidak bisa menahan tangisnya. Kayla berjalan gontai kembali ke taman belakang dan mengambil tasnya.
Ia berjalan menuju gerbang belakang sekolah dan membolos. Entah mengapa hanya karena tulisan itu seketika moodnya hancur. Ia mengehentikan taksi, tiba-tiba seseorang mencekal tangannya dari belakang. "Mau kemana? Nggak baik loh bolos" Kayla menoleh ke belakang. Alvaro?! Apa yang dia lakukan disini? Apa dia sudah tidak benci Kayla?
Sekarang perasaan Kayla campur aduk, antara senang karena Alvaro sudah tidak benci padanya dan kecewa karena yang datang bukan Raffi kekasihnya.
---
Hai gais!!! Gmn? Kalian bingung juga ngga? Kalo kalian diposisi Kayla kalian bakal gmn?Komen yaaa!!!!
Maaf ya ceritanya pendek!
I Luh ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Angel
Teen FictionDibalik kecantikannya yang tiba-tiba, banyak sekali masalah yang mendatanginya. Dia tahu kalau mungkin dia tak di takdirkan untuk menjadi cantik, ia tahu kalau semua yang ia lakukan selama ini pasti sia-sia. Seharusnya ia tak melakukan hal bodoh sep...