Kayla sedang beristirahat di dalam kamar rumah sakit sendirian. Mama dan papa Kayla sedang pergi bekerja, sedangkan kakaknya balum pulang dari universitas. Kayla menghembuskan napas malas, ia ingin sekali tidur. Sejak tadi Kayla mencoba untuk tidur, tapi otaknya seakan tidak memperbolehkannya tidur. Padahal dia sangat bosan sekali.Pintu kamar terbuka, seorang cowok tampan memasuki kamar Kayla dengan membawa beberapa buah. Tyo duduk di kursi dekat ranjang Kayla. ya, cowok tampan tadi adalah Tyo. Tyo sudah berencana untuk menjenguk Kayla sepulang sekolah.
"Tyo? Kok lo ada di sini?" tanya Kayla yang kaget dengan kedatangan Tyo. "Jenguk temen yang sakit memang nggak boleh ya?" Tyo balik bertanya. Kayla hanya nyengir, tak tahu harus menjawab apa lagi.
Tidak ada lagi percakapan yang terjadi antara mereka berdua, Kayla merasa canggung begitupun dengan Tyo. Mereka bingung harus mencari topik apa yang menarik untuk mengobrol. Tyo sedang memainkan Smartphone nya tiba-tiba berhenti. Sebuah pertanyaan yang sudah lama ingin ia tanyakan kepada Kayla melintas di kepalanya.
"La, gue mau tanya sesuatu sama lo" ucap Tyo membuyarkan keheningan. Kayla cuma mengangguk. "Bener ya kalau lo pacaran sama Raffi?" tanya Tyo. Ya, Tyo memang mendengar rumor tentang Kayla dan Raffi yang berpacaran. Tapi ia sulit menerima rumor itu, karena ia menyukai Kayla.
Kayla mengangguk dan tertunduk, ia tahu pasti Tyo akan marah. Entah kenapa Kayla merasa tidak enak pada Tyo bila menyangkut masalah percintaannya. "Oh, gitu ya. Jadi rumornya bener" ucap Tyo.
Suasana kembali hening setelah Tyo bertanya begitu. "La, gue ke kantin rumah sakit dulu ya, gue haus. Nanti gue balik lagi, lo istirahat aja dulu" ucap Tyo sembari tersenyum. Kayla kembali mengangguk dan membalas senyuman Tyo. Setelah Tyo keluar kamar, Kayla merasa mengantuk dan akhirnya memilih untuk tidur
___
Tyo berjalan menuruni tangga, ia sedang menuju kantin rumah sakit yang terletak di lantai dasar rumah sakit. Ia tak henti-hentinya memikirkan Kayla yang katanya sudah berpacaran dengan Raffi, apakah Kayla bahagia dengan Raffi?
Ia terus berjalan menuju kantin rumah sakit. Sesampainya di sana Tyo langsung memesan minuman dan makan siang, ia lupa kalau belum makan siang sepulang sekolah tadi karena khawatir pada Kayla.
Setelah pesanan datang, Tyo langsung menyantapnya dengan santai.
Di sisi lain, Raffi yang mendengar kabar bahwa pacarnya masuk rumah sakit langsung berencana menjenguk Kayla. Ia melajukan motornya menuju rumah sakit yang dituju.
___
Raffi berjalan memasuki rumah sakit, bertanya kepada resepsionis dan segera menuju kamar inap Kayla.
Tyo yang sudah menyelesaikan makan siangnya langsung membayar lalu kembali ke kamar inap Kayla.
Saat Tyo melewati taman rumah sakit, ia melihat Raffi yang sedang berjalan menaiki tangga. Awalnya Tyo berpikir kalau Raffi akan menjenguk keluarganya, tapi saat mengingat Kayla adalah pacar Raffi Tyo bergegas menuju kamar inap Kayla.
___
Kayla terbangun saat pintu kamarnya terbuka, diliriknya seseorang yang masuk ke ruangnnya. Kayla terkejut bukan main saat melihat Raffi yang sedang menutup pintu kamar. Kayla buru-buru menutup wajahnya dengan selimut saat Raffi berjalan mendekat ke ranjang nya.
"La, kamu nggak apa-apa kan?" tanya Raffi, Kayla masih menutup wajahnya dengan selimut "Iya, aku nggak apa-apa kok" jawab Kayla.
Pintu kamar kembali terbuka, menampilkan Tyo yang kaget saat tebakannya benar. Tyo segera masuk dan duduk di sofa, membiarkan keduanya mengobrol tanpa mengganggu.
"Ngapain lo di sini? Salah kamar lo?" tanya Raffi yang risih atas kedatangan Tyo. Tyo menatap Raffi "Gue nggak salah kamar kok, memang gue lagi jagain si Kayla" jawab Tyo.
"Lo siapa memangnya?" tanya Raffi sedikit sarkas. " Gue Tyo" jawab Tyo enteng. Raffi geram, ia berjalan menuju Tyo dan menarik kerah bajunya. "Asal lo tau ya, gue pacarnya. Lebih baik lo pergi aja sana" usir Raffi.
Kayla langsung bangkit "Raffi stop, kita lagi di rumah sakit. Jangan bikin ribut" Ucap Kayla dan melepaskan tangan Raffi dari kerah baju Tyo. Raffi menatap Kayla.
"Lo Kayla? Gue ya yang salah kamar?" Tanya Raffi bingung, pasalnya Kayla sedang tidak memakai make up. Tyo dan Kayla menggeleng. "Lo mau jenguk Kayla kan? Pacar lo, ini bener kok kamar inap dia" ucap Tyo.
Kayla menunduk, setelah ini pasti Raffi akan memutuskan dirinya. "Lo beneran Kayla? Kayla Nindhita Ayunda? Jangan bohong lo, Kayla yang gue kenal tuh cantik. Nggak kayak lo" ucap Raffi.
Kayla mencoba menahan air matanya, Ia tahu pasti Raffi akan bilang begitu. Kayla sudah biasa mendengar kalimat itu. Tapi mendengar itu dari kekasihnya sendiri, yang selalu memuji dirinya? Rasanya sakit.
"Lo kalau ngomong dijaga ya, dia itu beneran Kayla. Buktinya, nama dia aja ada di sana" Tyo menunjuk ranjang rumah sakit bagian depan yang menunjukan nama lengkap, dokter yang menangani, dan nomor kamar inap.
Raffi melirik, benar saja. Raffi langsung membulatkan matanya tak percaya. Ia kembali menatap Kayla, matanya menelusuri setiap sudut kamar itu agar menjauhi tatapan Tyo. Raffi perlahan berjalan mundur. Ia mengeluarkan smartphonen nya.
"Mama gue nyuruh pulang, gue duluan ya" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan kamar Kayla. Kayla langsung jatuh terduduk dan menangis. Tyo yang melihat itu langsung mencoba menenangkan Kayla. "Udah La, lo akan dapat pasangan yang lebih baik dari dia" ucap Tyo menenangkan.
Smartphone Kayla berdering, menandakan ada pesan masuk. Kayla mengambilnya dan membaca pesan itu. "La, kita putus ya". Ya, pesan itu dikirim oleh Raffi. Kayla mencoba membalasnya, tapi pesan itu tak terkirim. Ia mencoba menggunakan akun sosial media nya yang lain, namun tetal saja tak bisa. Seketika Kayla berpikir bahwa semua akun media sosialnya sudah diblokir oleh Raffi.
Kayla tak percaya ini. Setega itu Raffi kepadanya? Padahal dulu Raffi sering memujinya. Sekarang Kayla tahu, Tak semua orang menerimamu apa adanya.
___
Stop!
nah, sampai sini dulu ya yeorobun, wkwkwk, maksud aku teman-teman^^Makasih yang udah mau vote dan komen.
Maaf kalau ada typo💚
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Angel
Novela JuvenilDibalik kecantikannya yang tiba-tiba, banyak sekali masalah yang mendatanginya. Dia tahu kalau mungkin dia tak di takdirkan untuk menjadi cantik, ia tahu kalau semua yang ia lakukan selama ini pasti sia-sia. Seharusnya ia tak melakukan hal bodoh sep...