Teror #2

149 8 4
                                    


Kayla sedang berdiri di tengah taman yang ia kunjungi kemarin bersama Alvaro. Ia berjalan mendekati sumur tua yang ada di taman tersebut. Kayla mendengar sebuah suara isakan dari dalam sumur, tubuhnya bergetar dan lututnya serasa lemas. Ia takut bila harus mengingat apa yang ingin ia lupakan, sebuah kecelakaan fatal yang di sebabkan oleh nya. Setidaknya seperti itu pendapat orang tentang kejadian 12 tahun yang lalu.

Kayla menggerakkan kakinya untuk mendekat ke arah sumur walaupun rasa takut sedang menyelimutinya. Lalu terdengar suara seorang anak kecil dari dalam sumur "Hiks...aku ingin bermain lagi, hiks...tapi aku sudah tidak bisa bermain lagi, hiks...semua ini terjadi karena" ucapan dari dalam sumur terjeda "karena aku sudah tidak hidup lagi" lalu terdengar sebuah suara tangisan yang membuat Kayla ketakutan. Ia berlari menjauhi sumur itu, pergi menuju sebuah jalan raya yang sepi. Mencari bantuan adalah yang akan dilakukan kayla sekarang.

"Maafkan aku, bukan aku yang melakukannya" ucap Kayla di sepanjang jalan sambil terisak. Saat Kayla berlari dan menyebrang jalan, sebuah cahaya redup sedang berjalan ke arahnya, Kayla menyipitkan matanya untuk melihat dengan jelas cahaya tersebut.

Cahaya itu semakin dekat dan Kayla masih berada di tengah jalan, saat Kayla menyadari bahwa itu adalah sebuah truk sebuah suara hantaman keras terdengar. Pandangan Kayla tiba-tiba berubah menjadi hitam.

___

Kayla terbangun dengan keringat dingin yang bercucuran di dahi nya. "Huft...mimpi yang sama terulang, lagi" ucap Kayla lirih. Di pandanginya seluruh sudut kamar, pandangannya terhenti di jendela balkon kamar. "udah malam? Gue kira pagi" Kayla beranjak dari tempat tidurnya, berjalan menuju jendela balkon. Dibukanya jendela itu dan menatap langit malam yang sedang bertabur bintang. Kayla tersenyum "syukurlah kau datang, kuingin bercerita banyak hari ini bintang"

___

Pagi ini Kayla memaksakan dirinya untuk berangkat sekolah walaupun ia masih merasa tidak enak badan. Kayla sebenarnya masih malu dengan kejadian kemarin, sudah dipastikan ia akan menjadi bahan omongan lagi di sekolah. Pasti hadi ini akan jadi berat bagi Kayla karena ia juga meninggalkan kelas tanpa keterangan.

Kayla menghela nafas kecil saat ia berjalan di lorong yang di penuhi siswa siswi yang menatapnya sinis. Walaupun sudah biasa diperlakukan seperti itu tapi Kayla tetap merasa tak nyaman dengan tatapan mereka. Kayla melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas dan semua pasang mata yang ada di kelas menatapnya. Kayla terus berjalan menuju mejanya, namun tangannya ditarik oleh seseorang dan menyeretnya menuju taman belakang sekolah.

Kayla menatap orang yang telah menariknya. "Kamu kemarin kemana? Kenapa nggak masuk kelas? Kamu bolos? Apa kamu sakit?" tanya Raffi yang masih menggenggam tangan Kayla. Ya, Raffi yang menarik Kayla, ia heran kenapa Kayla kemarin tidak masuk kelas. Kayla tersenyum tipis dan menggeleng "aku nggak apa-apa" Raffi menghela nafas kecil, ia tahu pasti ada sesuatu yang Kayla coba tutupi darinya.

Belum sempat Raffi bertanya lagi tiba-tiba terdengar bel masuk, "udah bel, aku duluan" Kayla tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan Raffi yang terus menatap kepergiannya "Ada apa dengannya?" gumam Raffi lalu berjalan menuju kelasnya.

___

Bel istirahat terdengar, seluruh murid langsung menyerbu kantin dan menghilangkan rasa lapar mereka masing-masing, sedangkan Kayla hanya berdiam diri di kelas dan hanya menatap roti bungkus yang diberikan kakaknya karena ia belum sarapan tadi pagi. Kayla menghela nafas panjang, mengingat mimpi semalam membuatnya tidak bersemangat hari ini.

Kayla sedang memikirkan sesuatu, lebih tepatnya memikirkan ucapan Alvaro saat mereka berada di taman. "Apakah kakaknya itu..." ucapan lirih Kayla terjeda saat seorang siswi menggebrak pintu kelasnya.

The Secret of Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang