Alvaro menarik nafas panjang, ia menunggu sangat lama. Karena mulai kesal dan lelah menunggu kedatangan Kayla Alvaro langsung mengambil balon yang bertuliskan "be my girlfriend KAYLA" dan bunga yang sudah ia siapkan untuk Kayla. Hampir satu jam Alvaro menunggu, padahal Kayla mengatakan bahwa ia sudah ada di kafe tersebut, mungkin Kayla malu dan belum siap berpacaran saat melihat balon hati dari Alvaro?Alvaro berjalan menuju pintu dengan menenteng balon dan bunga tadi. Ia menatap Raffi yang sedang duduk dengan seorang gadis yang menurutnya sangat familiar. Ia berjalan menuju meja Raffi, di lihatnya Kayla dan Raffi yang melotot kepada Alvaro. Kayla membuka mulutnya, "Alvaro!" Alvaro mengerutkan keningnya dan menggerakkan giginya melihat kebersamaan mereka.
"Apa yang lo lakuin di sini sama Raffi?" Kayla mendapatkan tatapan tajam dari Alvaro.
Kayla menunduk, takut untuk mengatakannya. Ia tidak ingin ada masalah yang muncul lagi setelah ia kehilangan kepercayaan teman-temannya. "Jawab!" Alvaro marah, kecewa dengan apa yang dilihatnya barusan.
"Eh, jangan kayak gitu dong. Ini cewek, ngapain Lo bentak-bentak dia? Memangnya lo siapa sih? Dateng-dateng langsung nyolot" Raffi yang tidak terima perlakuan Alvaro terhadap Kayla akhirnya angkat bicara.
"Lo nggak usah ikut campur urusan gue, gue nggak suka sama cowok sok heroik" sinis Alvaro kepada Raffi.
Raffi melotot dan menarik tangan Kayla yang masih tertunduk. Raffi menarik Kayla keluar untuk meninggalkan kafe tersebut. Dari belakang Alvaro mengikuti mereka.
Setelah di luar Raffi menenangkan Kayla, dari belakang Raffi ditarik dan satu tonjokan mendarat di muka Raffi. Darah segar mengalir dari sudut bibir Raffi. Kayla mematung ditempatnya ia tak tahu harus bagaimana lagi, tapi ia ingin sekali menyelamatkan Raffi. Dengan tubuhnya yang kecil apakah Kayla bisa melawan Alvaro? Tidak mungkin. Kayla mendekat ke arah mereka.
Alvaro meninju perut Raffi, darah yang mengalir di sudut bibir Raffi semakin deras mengalir. Kayla mendorong Alvaro, Alvaro mundur kebelakang karena didorong oleh Kayla. Alvaro melepas kerah baju Raffi. Kayla langsung menangkap Raffi yang hampir tak sadarkan diri karena pukulan Alvaro.
"Lo apa-apaan sih! Lo itu bisanya berantem terus! Lo boleh menghajar siapa aja asal jangan Raffi, lebih baik Lo hajar gue kalau Lo berani! Sini Lo maju sama gue! Gue yang bikin lo marah, seharusnya gue yang ditonjok! Sini!" Kayla membentak dan maju untuk menghadap Alvaro, di matanya sudah berlinang air mata.
"Lo kenapa sih la? Kok lo belain dia yang lagi modus ke lo?" Alvaro mengerutkan keningnya. Kayla kembali menangis dan sesekali menyeka air matanya.
"Dia nggak lagi modus kok, dia langsung nembak gue tanpa modus-modusan, nggak kayak lo yang bisanya tebar pesona dan baperin cewek terus di tinggal gitu aja. Nggak kayak lo yang modus deket-deket sama gue biar gue suka sama lo. Gue udah sayang sama dia, cinta sama dia, dan dia udah jadi pacar gue sekarang! Gue nggak mau lihat Lo lagi, mending lo pergi aja sana" Kayla menangis dan berbalik menghampiri Raffi yang terduduk. Raffi meringis kesakitan, Kayla membelai pipi Raffi "Raffi, kamu nggak apa-apa kan? Kamu sakit? Kita ke rumah kamu sekarang ya" Kayla membantu Raffi berdiri dan memapahnya ke pinggir jalan untuk mencari taksi.
Setelah mendapatkan taksi Kayla bergegas memasuki mobil dengan Raffi dan menyuruh sopir untuk pergi ke alamat rumah Raffi.
Alvaro mematung di tempatnya dengan mata sayu, ia mengerutkan keningnya kembali dan berjalan menuju parkiran. Bunga yang tergeletak di tanah ia injak dan tinggalkan, balon yang bersandar di samping motornya karena tadi melayang ia buang. Sekarang perasaannya hancur saat mendengar ucapan Kayla. Sekarang telah pupus harapannya untuk menjadi pelindung setia Kayla, untuk menjadi supir pribadi Kayla yang selalu antar jemput Kayla, sekarang semuanya terasa sakit. Alvaro merasakan sesak di dadanya.
"Ini lah yang dinamakan dengan patah hati?"
***
Kayla sampai di rumah Raffi, ia mengetuk pintu rumah berkali kali namun tak ada yang membukakan pintu untuknya.
Ia tetap mengetuk pintu, lalu sebuah mobil berhenti di depan rumah Raffi. Seorang wanita paruh baya keluar dari mobil di susul seorang pria yang kelihatan lebih tua dari wanita tadi. Wanita tersebut berlari ke arah Kayla setelah melihat Raffi yang hampir tak sadarkan diri.
"Ya ampun! Nak kamu kenapa nak?! Kenapa sampai berdarah seperti ini?!" Wanita yang Kayla duga sebagai ibu Raffi membuka pintu rumah dan mempersilahkan Kayla masuk. Kayla memasuki rumah dan memapah Raffi untuk duduk di sofa. Ibu Raffi berjalan menuju dapur, mengambil baskom kecil dan sebuah lap.
Ibu Raffi duduk disebelah Raffi dan mengelap sudut bibir Raffi yang membiru dengan lap air dingin. "Ya ampun nak, kamu kenapa sih? Habis di pukul siapa?" Tanya ibu Raffi khawatir. "Nggak apa-apa kok Bun, udah nggak sakit" Raffi tersenyum kecil supaya ibunya tidak terlalu khawatir. Raffi melirik Kayla. "Bun kenalin, ini Kayla. Pacar baru Raffi" Raffi tersenyum kepada Kayla dan dibalas Kayla dengan senyum manis juga.
"Cantik ya, kamu harus setia dan selalu jagain Raffi buat tante ya" ibu Raffi mengelus kepala Kayla, Kayla tersenyum. "Terima kasih juga karena udah antar Raffi pulang, tapi memangnya kenapa Raffi bisa sampai begini?" Tanya ibu Raffi sambil melirik Raffi. Kayla melirik Raffi, "tadi Raffi cuma nggak sengaja kepukul temen Bun, ada yang lagi berantem terus Raffi samperin, tiba-tiba Raffi ketonjok. Mungkin tadi temen Raffi nggak ngelihat ada Raffi di belakangnya" Raffi tersenyum kecil.
"Lain kali hati-hati ya, jangan sampai kamu terluka lagi" ibu Raffi mengelus kepala Raffi. "Eh, Raffi motor kamu gimana?" Kayla baru teringat akan motor Raffi yang di tinggal di kafe tadi.
"Nggak apa-apa kok, nanti aku minta tolong temen aja"
"Oh, ya udah. Aku pulang dulu ya, kamu istirahat aja yang cukup. Tante, Kayla pamit pulang" Kayla mencium punggung tangan ibu Raffi.
"Iya, hati-hati ya nak" Kayla mengangguk.
"Maaf ya, nggak bisa nganterin" Raffi menatap Kayla.
"Iya, nggak apa-apa kok" Kayla tersenyum dan pergi meninggalkan rumah Raffi. Ia bergegas pulang agar tidak terlambat sampai rumah.
"Apa Alvaro akan menjauhi gue lagi?"
***
Hai readers, segini dulu ya.
Semoga suka sama part ini😊
Jangan lupa votmen ya,
i Luh ya (ikut-ikutan Nessie)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Angel
Teen FictionDibalik kecantikannya yang tiba-tiba, banyak sekali masalah yang mendatanginya. Dia tahu kalau mungkin dia tak di takdirkan untuk menjadi cantik, ia tahu kalau semua yang ia lakukan selama ini pasti sia-sia. Seharusnya ia tak melakukan hal bodoh sep...