Tak terduga

236 11 9
                                    

Setelah kepergian Raffi tiba-tiba pintu kamar Kayla terbuka (banyak bet yang jenguk:v) menampilkan Cewek yang mengenakan Seragam SMA ketat dengan dandanan yang menor. Itu Naura, apa yang ia lakukan di sini?

"Ngapain lo kesini?" Ucap Tyo sinis, "Gue mau jenguk si buruk rupa doang nggak boleh?" ucap Kayla. Tyo menatapnya tajam "Dia punya nama ya, jangan seenaknya manggil dia buruk rupa. Rupa lo aja nggak bener" Cibir Tyo(cowok tapi ngomongnya pedes, bagus yo)

Naura hanya mendecih, ia menatap Kayla dengan tatapan kebencian. "Heh, ngapain lo nangis? makin buluk tau nggak?" tanya Naura saat melihat mata Kayla yang berair. (gada akhlak emangಢ‸ಢ)

"Lo kan pasti yang bikin Kayla begini? Jawab aja" tanya Tyo. "Memangnya kalau iya kenapa? Gue sama geng gue yang ngelakuin" jawab Naura. Ia menatap benci kedua remaja yang tengah mendudukan diri di lantai itu.

"Tega ya lo, Nggak punya hati" ucap Tyo. "Heh, denger ya! Gue cuma ngelakuin tugas gue! Memang lo pikir cuma gue sama geng gue yang ngelakuin ini?!" Nada bicara Naura mulai naik.

"Memang siapa lagi kalau bukan kalian?" Kayla akhirnya memberanikan diri untuk bersuara. Sebelum Naura menjawab, pintu kamar Kayla terbuka. "Gue yang nyuruh mereka, gue nyuruh mereka nulisin kata-kata yang bikin lo nangis di setiap papan tulis di kelas, gue yang ngirim tikus mati sama silet penuh darah itu ke lo" ucapannya berhenti sejenak. "Gue juga yang nyuruh mereka buat bunuh lo" ucapnya lagi.

"Kok lo tega sih? Padahal gue percaya banget sama lo, gue kira lo dukung gue" ucap Kayla terisak. "Kok gue tega? lo mau tau kenapa? Semua itu karena lo!" ucapnya. "Lo yang udah bunuh Viano! Lo tau kan waktu gue kecil gue udah nganggep Viano tuh kakak gue, dan lo udah bunuh dia!" ia membentak Kayla.

Seseorang langsung masuk ke kamar Kayla, "Nggak, dia nggak bunuh kakak gue. Itu semua kecelakaan, kakak gue nggak di bunuh!" ucap Alvaro. Ya, seseorang tadi masuk adalah Alvaro, sejak tadi ia menguping pembicaraan mereka. Viano adalah kakak Alvaro. "Nggak, dia udah bunuh kakak lo Alvaro!" Ucap Hanna.

"Hanna lo nggak tau kronologi nya!" ucap Alvaro. "Gue lagi main kejar-kejaran sama Kayla waktu itu, dan kebetulan kakak gue lagi liatin sumur itu. Gue dorong Kayla waktu itu, tapi Viano malah kedorong Kayla yang jatuh" Jelas Alvaro. Hanna mulai menangis, mengingat kenangannya dengan Viano.

"Bukan cuma itu!" Ucap Hanna, "Dia udah pacaran sama cowok yang udah gue suka dari dulu!" lanjutnya. "Gue udah suka sama Raffi sejak pertama masuk SMA, dulu gue satu sekolah sama dia! Tapi dia pindah, dan lo malah pacaran sama dia! Sahabat macam apa lo?!" Hanna mulai menangis.

"Seharusnya dia yang tanya gitu!" bela Tyo. "Lo tega bikin Kayla sengsara, lo tega bikin kayak gini, sahabat macam apa lo?" lanjut Tyo. Tyo memang selalu membela Kayla, bukan hanya karena Kayla adalah gadis yang selalu dibully, tapi karena Tyo juga menyukai Kayla. Sehingga ia akan selalu membela Kayla setiap ia dibully.

Hanna berjalan mendekati Kayla, namun ditahan oleh Alvaro. "Udah Hanna, Kayla nggak salah. Malah sekarang lo yang salah, masalah ini bisa di selesaikan baik-baik" ucap Alvaro. Hanna meronta, mencoba melepaskan tangannya yang sedang ditahan oleh Alvaro. "NGGAK, HARUSNYA NYAWA DIBALAS NYAWA, GUE MAU DIA PERGI DARI DUNIA!" jerit Hanna.

Jeritan Hanna sangat keras sehingga terdengar sampai luar kamar. Orang-orang yang sedang lewat di depan kamar Kayla bergegas melapor kepada petugas keamanan. "Hanna lo salah, bukan ini yang Viano mau. Dia udah tenang, dia nggak butuh balasan nyawa!" ucap Alvaro lagi. Kayla masih menangis di pelukan Tyo, mengapa teman yang sudah sangat ia percayai melakukan hal seburuk ini?

Seketika pintu kamar di buka dengan keras, petugas keamanan langsung mengamankan Hanna. Kayla langsung di periksa oleh dokter untuk mengecek kondisinya. Pasalnya ia masih dalam tahap pemulihan.

Hanna dibawa ke kantor polisi karena mencoba membunuh seseorang, yaitu Kayla. Tyo yang sadar langsung menghubungi orang tua Kayla secepat mungkin.

___

Sudah 3 minggu semenjak Kayla dirawat di rumah sakit. Kini ia tengah berjalan-jalan di taman rumah sakit bersama Tyo sambil menunggu orang tuanya menjemputnya karena Kayla sudah diperbolehkan pulang. Mereka duduk di bangku kayu dekat pohon beringin besar.

"Jadi ingat taman belakang sekolah" ucap Kayla sambil tersenyum. Tyo hanya terkekeh, apakah Kayla rindu sekolah? pikirnya.

"Kayla..." panggil Tyo, Kayla pun menoleh ke arahnya sambil tersenyum. Walau wajahnya masih sama seperti yang dulu tapi ia tetap terlihat manis. "Gue mau ngomong sesuatu" ucap Tyo lagi. Kayla tetap diam, mendengarkan apa yang akan dibicarakan temannya itu.

"Kayla, gue udah lama suka sama lo. Tapi lo nya nggak peka kayaknya" ucap Tyo sambil terkekeh. Kayla membulatkan matanya, terkejut mendengar penuturan Tyo. "Gue selalu mencoba lindungin lo, biar lo nggak dibully lagi, nggak dikucilkan lagi, dan punya temen" Tyo tersenyum kepada Kayla.

"Untung masih ada Desy sebagai temen lo di sekolah" lanjutnya. Tyo mengusap kepala Kayla lembut. "Lo harus cari temen yang banyak, biar kalian bisa saling melindungi"

"Maaf gue nggak bisa lindungin lo lagi di sekolah" ucapan Tyo terjeda. "Soalnya gue bakal pindah ke Belanda"

___

Kayla berjalan menyusuri lorong sendirian, semua siswa masih menatapnya tidak suka. Tiba-tiba seorang gadis cantik merangkul Kayla, "Selamat pagi, jangan sedih lagi dong. Yuk ke kelas bareng" ucap Desy.

Setelah pulih total, Kayla sudah berangkat ke sekolah seperti biasanya. Walaupun keadaannya kembali seperti semula, namun tanpa Tyo. Tyo sudah berangkat ke Belanda beberapa hari lalu.

Naura dan gengnya kembali membully, tapi entah mengapa Kayla tidak menjadi bahan bully lagi. Alvaro yang kembali menjadi preman sekolah, sekarang jarang berkomunikasi lagi dengan Kayla semenjak kejadian itu. Desy yang kembali menjadi sahabatnya lagi, dan dirinya yang seperti dulu. Tidak memakai make up, dan apa adanya. Semuanya kembali normal, walaupun Kayla masih mendengar berbagai ejekan dari para siswa.

"Terkadang menjadi diri sendiri lebih baik daripada harus berpura-pura."










•Selesai•




___

Stop!
Sampai jumpa yeorobun, eh teman-teman^^

Akhirnya tamat juga ya, makasih udah mau baca cerita aku yang aneh ini T~T

makasih yang udah vote dan komen, maaf bila banyak typo. Nanti aku revisi lagi kalau aku ada waktu(~ ̆▾ ̆)~

bye-bye💚

The Secret of Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang