"Gue kan gak minta,ngapain di beli sih?"Heran Gracia kepada Shani yang kini duduk di depannya sedangkan Anggota keluarga lainnya dengan sengaja membiarkan Shani berduaan bersama Gracia dan Gracia yang tahu itu pun sedikit jengkel
" martabak itu aku beli di depan rumahku jadi ya gakpapa sekalian aja beli"Ucap Shani tersenyum manis sedangkan Gracia memutar malas kedua bola matanya
"Tapi tunggu,darimana Lo tahu kalo Gue pengen martabak?" Tanya Gracia lagi karena dia sendiri heran bagaimana makhluk aneh didepannya ini bisa tahu
Shani mengulum senyumnya"aku bukan cenayang dan bukan Stalker tapi aku cuman pengen tahu segala hal tentang kamu lewat instagram kamu"
Gracia yang mendengar pun mendengus pelan"Sama aja kali"Gerutunya
Shani tersenyum manis lalu beranjak dari duduknya dan mengusap pelan kepala Gracia yang membuat sang empu terkejut"Aku pulang dulu ya,Tolong malam ini mimpiin aku.kalo kamu mimpiin aku jamin deh mimpi itu semua bakal jadi nyata tapi kalo enggak ya rugi"
Gracia hanya menatapnya malas"Udah sana ih pulang!"
Shani terkekeh mendengarnya"mau malam atau pun jam 2 subuh aku bakal kesini kalo kamu butuh dan kangen sama aku"Lanjutnya sebelum berjalan menuju anggota keluarga harlan
"Punten,Shani pulang dulu nyak soalna engges peting pisan euh"
Pamit ramah Shani mengundang senyum manis dari mereka semua"Nginap aja lah ya,udah malam juga"Tawar Shinta
Gracia yang mendengar pun langsung
Melototkan matanya"No!big no!Biarin aja sih dia pulang.."Ujar Gracia dengan nada tidak santai"Kamu ini gimana sih Gracia, dia juga cewek bahaya malam gini keluyuran apalagi dia yang ngebawain martabak coklat buat kamu" Tegur Dyo sedangkan Gracia hanya memasang wajah cemberutnya
Shani tersenyum melihat wajah tertekuk Gracia "Gak ah Om,mending saya pulang aja soalnya kalo disini takut khilaf sama Gracia"
Sontak jawaban Shani membuat mereka semua tertawa sedangkan Gracia menghentakkan kaki kesal lalu berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya meninggalkan Shani dan keluarganya
"Anak itu" Gumam Shinta menggelengkan kepalanya bingung
Vino pun tertawa geli dengan reaksi Gracia "Yaudah kalo Lo gak kau nginap mending sekarang pulangnya dari pada kemalaman kan?"
Shani mengangguk dan tersenyum ramah lalu berpamitan pulang kepada calon mertuanya itu.
Sedangkan Gracia yang berada di kamar terus saja menggerutui Shani namun pada akhirmya dia tersenyum lega saat mendengar suara motor Shani yang berarti Shani tidak jadi menginap dirumahnya.Namun rasa bersalah sedikit menghimpit perasaannya"Gue keterlaluan gak ya?dia rela nganterin martabak di jam 10 malam ini tapi Gue malah biarin dia pulang?"Gumam Gracia bingung
Ting!
Baru saja akan memakan martabak coklat itu notif Hpnya kembali berbunyi.Gracia pun mengambil benda persegi itu dan membuka pesan masuk dari nomor yang tak dikenal
'Aku gak mau nginap soalnya beneran takut khilaf sama kamu jadi jangan merasa bersalah ya entar aku dihukum tuhan karena buat kamu gelisah'
'Makan yang banyak ya'
Shani masa depan kamu~😘
Deg
Gracia mengernyitkan dahinya,dari mana gadis aneh itu mendapatkan nomornya?pikir Gracia
Terlebih bagaimana bisa Shani tahu jika sekarang Gracia sedang merasa bersalah kepadanya?tanpa sadar senyum tipis tercetak di wajah Gracia bahkan wajahnya pun sedikit memerah