Pernahkah kalian merasakah kehadiran seseorang yang membuat kalian tidak nyaman?hingga akhirnya kalian mulai paham dan merasa nyaman setiap orang itu berada di dekat kalian,tapi bagaimana jika kalian harus merasakan bayangan dari sosok itu sendiri?merasakan kehadiran palsu dari sosok itu?sosok yang tanpa sadar sudah membuat kalian jatuh cinta dengan caranya sendiri seperti yang dirasakan Gracia
Sekarang Gracia, Vino dan Veranda sedari tadi mereka sudah sampai dirumah sakit disana pun sudah ada Naomi,Kinal,Nabilah dan kedua orang tua Shani. Tapi saat sampai disana Dyo,papah Shani sekaligus kepala sekolah mereka itu langsung menghampiri Gracia dan berkata kasar kepada Gracia
"Kamu! Ini semua karena kamu!seharusnya ini gak terjadi kalo saja putri saya tidak terpikat dengan gadis murahan seperti kamu!"
Vino yang tidak terima pun membalas perkataan Dyo tak kalah sengit,dia sudah hafal luar dalam sifat ayah angkat dari Shani ini
"Maaf Om,seharusnya perkataan yang Om lontarkan itu bukan untuk Gracia tapi untuk diri Om sendiri!Apa Om gak ingat?Shani bahkan pernah berada diujung nyawa waktu Om dengan mudah merenggut kebahagiaan nya,merenggut Nadse dari Shani tanpa belas kasih sedikit pun!"
Bak tertampar ribuan tanga,Dyo semakin mengepalkan tangannya tatapannya benar benar menusuk kepada Vino,Gracia yang kini menangis dipelukan Veranda
"Diam!Lebih baik kalian pergi dari sini!" Usir Dyo dengan bentakan
"Dyo Stop!" Kali ini yang bersuara adalah suara ibu dari dua anak yaitu Jessika,dia benar benar rapuh saat tahu keadaan Shani saat ini
"Diam Jessika! Jangan ikut campur!" Bentakam Dyo tentu saja membuat mereka terkejut,Vino tersenyum sinis dia sudah bisa menebak alasan Shani masih tinggal dengan seorang ayah psikopat seperti Dyo
"Saya kepala sekolah kalian,jadi lebih baik kalian pergi dari sini jika tidak ingin dikeluarkan dari sekolah!" Ketus Dyo kepada Gracia dan Veranda "Dan khusus buat kamu,jauhi Shani jika ingin keluargamu Aman dan tidak ingin keluar dari sekolah!" Lanjut Dyo tajam
Gracia menangis di pelukan Veranda, dia kini dihadapi situasi yang memberatkan bebannya,dia masih ingin bersama Shani tapi keadaan sudah tidak mengizinkannya
"Sure! Lebih baik kami pergi dari pada terus menerus melihat wajah memuakkan Anda!" Tegas Vino tak kalah tajam,dengan cepat dia menarik kedua tangan adiknya untuk oergi dati sana membiarkan Dyo memakinya sambil berteriak
Naomi dan yang lainnya hanya bisa menatap pasrah kepergian mereka,Jessika sendiri kini merasa rapuh dan gagal menjadi seorang ibu begitu pun yang dirasakan Naomi,Kinal,Beby dan sahabatnya.Andai saja Dyo tahu jika yang diinginkan Shani saat ini adalah kehadiran Gracia bukan yang lain
Tangannya yang berlumuran darah saat memangku Shani, dimana dia yang baru saja keluar dari supermaket terkejut saat melihat tubuh sahabatnya melayang dan jatuh tepat dihadapannya.saat itu juga air mata jatuh begitu deras.saat itu Shani menitipkan sebuah kalung indah berbentu SG itu kepadanya,dan bisa Naomi yakini jika itu dibeli Shani untuk Gracia tapi yang membuatnya bingung mengapa Shani bisa dalam keadaan kacau waktu itu?sepertinya Naomi harus bertanya kepada Veranda
..
.
.
"Kak Vino" Cicit Gracia takut saat Vino menutup kasar pintu mobilnya sedangkan Veranda dia menggenggam tangan Gracia berusaha menguatkannya
Vino mengusap kasar wajahnya dan menghela nafas lega saat mobil keluarga Nino sudah tidak ada di pekarangannya,namun kini yang membimbangkan hatinya adalah keluarga Shani
Vino tidak ingin masa lalu Shani terulang kembali kepada adiknya,dia tidak ingin Gracia senasih dengan Nadse yang kini entah hilang kemana
"Gracia" Vino menghampiri Gracia perlahan dan menghembuskan nafasnya berat"Apa kamu mencintai Shani? "