8. Masa Lalu

1K 113 5
                                    

Author Pov
.

.

.

Jam yang ditunggu tunggu para siswa akhirnya tiba juga,dimana semua siswa/siswi berlarian keluar kelas untuk pulang kerumah masing masing atau justru pergi ke suatu tempat yang mereka janjikan.
Dan sekarang Gracia sedang membereskan peralatan sekolahnya,tadinya ia berencana untuk pulang bersama Anin,Stefi dan Okta tapi sepertinya tidak jadi karena mereka bertiga sedang mengikuti kegiatan ekstra sekolah seperti kegiatan musik,karate ataupun basket.dan mereka memilih untuk mengikuti latihan basket karena alasan mereka yaitu ingin melihat bagaimana Shani mengajarkan cara bermain basket kepada Mereka.

Gracia bahkan tidak menyangka jika Shani ternyata ketua ekskul basket putri dan dia lah yang melatih calon anggota berikutnya termasuk Anin,Okta dan Stefi.sebenarnya Gracia sudah diajak untuk ikut bersama mereka tetapi dia menolak karena memang dia tidak suka olahraga basket atau ekskul apapun itu di sekolah

"Ayo pulang barengku?"

"Eh?" Gracia yang baru saja selesai membereskan peralatan sekolahnya terkejut saat melihat Shani dengan senyum khasnya sedang bersandar pada pintu kelasnya.

Rambut panjang dan indah yang dikuncir satu,seragam basket putri dan peluh diwajahnya semakin membuat pesonanya menarik bahkan terlihat lebih sexy

"Aku bukan ustadz jadi jangan ngelamun,soalnya kalo kesambet aku gak bisa ngapa-ngapain.." Sambungnya disertai kedipan sebelah matanya

"Siapa yang ngelamun coba?" Elak Gracia tersenyum tipis"Jadi kalo aku kesurupan kamu ninggalin aku??"

Shani tertawa kecil,tawa manis diwajah cantik itu membuat jantung Gracia semakin berdegub kencang.Tangan panjang dan lembut itu mengusap kepalanya pelan

"Itu gak mungkin karena aku gak akan ninggalin kamu meskipun kamu yang memintanya aku gak akan pernah ninggalin kamu" Katanya lembut yang membuat Gracia tertawa kecil

"Sekalipun tuhan yang memisahkannya?" Tanya Gracia sekali lagi sambil berjalan keluar kelas diikuti Shani disampingnya

"Kalo masalah itu beda lagi,karena aku akan terus berdoa kepadanya untuk terus mempersatukan aku denganmu apapun yang terjadi suatu saat  nanti.." Jawab Shani membuat Gracia tersenyum miris,mungkinkah tuhan bisa mengabulkannya?sedangkan cinta yang dirasakan mereka ini sudah sangat salah dimata tuhan

 

"Jangan terlalu dipikirin,yang harus kamu pikirkan sekarang itu adalah hati dan perasaanmu" Lanjut Shani tersenyum lembut sambil menggenggam tangan Gracia untuk mengikuti langkahnya

Gracia yang terkejut pun refleks membalas genggaman Shani, dia melirik ke arah Shani yang fokus menatap sekitarnya bahkan sesekali menyapa fansnya.entah mengapa Gracia sedikit tidak suka saat salah satu mereka terus saja merayu Shani

"Kamu terkenal banget ya?"

Pertanyaan Gracia membuat Shani tertawa kecil"aku dan temanku gak terkenal kok cuman mereka yang suka melebih lebihkan.."Jawab Shani menatap Gracia teduh dan tatapan teduh mampu membuat Gracia merasa nyaman

"Shani!"

Seruaan seseorang menghentikan langkah mereka,Shani menatap bingung ke arah Naomi yang kini baru saja menghampirinya dengan tergesa gesa

"Apaan?" Tanyanya dengan bingung

Naomi memberi intrupsi kepada Shani untuk membiarkannya menghirup udara sejenak kemudian menatap bergantian Shani dan Gracia

"Lebih baik Gracia pulang sama Veranda,soalnya ada sesuatu yang harus Lo tahu tentang Elang.."

Mendengar nama yang tak asing baginya Shani pun melepaskan genggamannya pada Gracia, matanya yang teduh pun menjadi tajam seolah ada sesuatu yang menyakitkan dihatinya

Kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang