5. Marahnya Shani

1.5K 160 13
                                    

Author Pov

Hari ini adalah hari yang ditunggu Gracia,entah mengapa dia kini mengharapkan kehadiran Shani kembali padahal sebelumnya dia tidak ingin bertemu ataupun melihat wajah Shani yang dijulukinya gadis aneh itu

Kini Gracia sudah berada di kelasnya,meski keadaan kelas masih sepi tapi Gracia sudah tiba pagi sekali karena dia harus piket kelas untuk hari ini

Veranda bahkan Vino terus saja menggodanya tentang Shani bahkan Vino sudah bisa menebak jika adiknya itu mulai jatuh cinta kepada Shani dan baginya asal itu kebahagiaan Gracia dia fine fine saja

Gracia sendiri,dia masih bingung dengan perasaannya sekarang.meski tak dapat dipungkiri jika rasa nyaman itu ada dihatinya saat Shani berada di dekatnya tapi dia terus mengelak karena berfikir jika saja perasaan seperti ini hanya sesaat saja

"Gracia.."

Gracia mengernyitkan dahi bingung menatap sosok laki laki berseragam seorang guru kini berdiri di depannya

"Pak Evan,ada apa pak?"

Pak Evan adalah guru seni baru disekolah ini dan bisa dibilang dialah guru termuda karena umurnya masih 22 tahun hanya berbeda 5 tahun dari Gracia bahkan banyak siswi yang menggemarinya di sekolah ini

Dahinya semakin berkerut saat guru muda itu menoleh ke kanan dan kiri seolah untuk memastikan jika tidak ada seseorang disekitar mereka.terlebih kini Guru muda itu berjalan menghampiri dirinya dengan senyum yang sulit dimengerti Gracia

"Pak?ada apa ya?"

"Gak ada apa apa.emang gak boleh saya kemari?" Tanyanya sambil menutup pintu kelas Gracia bahkan menguncinya dan hal itu membuat Gracia sedikit takut bahkan mulai nerfikir negative

"Maaf,pak saya harus keluar" kata Gracia gugup bahkan hendak berjalan keluar kelas namun guru muda itu menghalanginya dengan memegangi kedua tangannya

"Pak,maaf tolong lepas!" Ucap Gracia berusaha memberontak dan menatap takut kepada gurunya itu

Evan justru tertawa pelan dan menatap Gracia lekat seolah ingin menikmati setiap inci tubuh Gracia "Kamu cantik sayang,ohya jangan khawatir gitu donk saya cuman mau menikmati kamu sayang.."

Gracia menggeleng kuat,ia terus saja berusaha berontak tapi tenaganya terlalu lemah untuk pria seperti Evan"Jangan lancang anda!lepas!!"Bentak Gracia saat Evan menyentuh pipinya

Evan terkekeh pelan"Nikmati saja"Ujarnya sambil mengunci tangan Gracia supaya tidak bergerak dan tangannya berusaha membuka kancing baju Gracia yang kini menangis sambil memberontak, ia jadi menyesal karena datang terlalu pagi ke sekolah

"Jangan.." Lirih Gracia saat tangan Evan meraba raba tubuhnya dan bibirnya terus saja menciumi wajahnya.

"Shani.." Tiba tiba saja bayangan Shani terbingkai dalam pikirannya,dia ingin gadis itu menolongnya dari musibahnya kali ini

Gracia terus saja memberontak saat pakaian atasnya mulai terbuka bahkan kini tangan Evan mulai meraba-rabanya"Shani tolong aku.."

Brukkk!

"Astaga!!"

"Brengsek!!!!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Tiga pukulan dilayangkan seseorang kepada Evan yang langsung terkapar pingsan saat pukulan itu mengenai rahangnya.dengan emosi yang menggebu sosok itu masih ingin terus memukulinya tapi ditahan oleh beberapa orang lainnnya

Kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang