2

104K 7.3K 165
                                    

"Anterin aku ke kantor dong," pinta Fau. Wanita itu sudah berpakaian rapi. Dia bangun duluan, sementara Aksa masih tertidur pulas. Pria itu belum ke kantor, belum dapat pemberitahuan mengenai hasil wawancara. Tetapi Ayahnya Aksa berkata bahwa Aksa akan dihubungi oleh pihak kantor sebentar lagi.

Aksa menggeliat dalam tidurnya. Kalau dulu semasa kuliah dia yang lebih sering membangunkan Fau, sekarang karena Fau yang mendapatkan kerja duluan maka Fau yang selalu membangunkan Aksa. "Hhmm," jawab Aksa. Sepertinya dia masih dalam perjalanan meninggalkan mimpinya.

"Aku bisa terlambat seyenggg," Fau membangunkan pria itu. Harus dipaksa dulu agar bisa bangun. Selama menganggur Aksa memang bekerja di sebuah proyek, tetapi proyeknya sudah kelar. Pas sekali ada lowongan kerja di kantor pusat milik Ayahnya.

"Morning," akhirnya Aksa sadar juga. Matanya sih belum ikhlas terbuka, tetapi dia masih bisa melihat kalau wanita yang berdiri di hadapannya adalah Fau.

"Thankyou untuk tadi malam, tetapi sekarang kamu harus anterin aku ke kantor," kata Fau sembari menyibakkan selimut pria itu.

Aksa langsung bangun dari tidurnya kemudian berkata, "apa sih yang enggak buat kamu." Fau auto pura-pura muntah. Aksa jarang memberikan gombalan untuk wanita itu. Tetapi dia sering melakukan sesuatu hal kecil yang sangat manis untuk Fau. Kalau menurut Fau lebih baik menerima tingkah manis Aksa ketimbang mendapatkan gombalan pria itu. Senang sih, melting juga iya, tapi euuuww.. geli aja.

Dalam waktu singkat. Aksa cuci muka, sikat gigit, berganti baju, kemudian dia menunggu Fau di mobil. Gak apa-apa kalau gak mandi, yang penting sudah sikat gigi. "Gak ada yang ketinggalan?" tanya Aksa begitu Fau masuk ke dalam mobil. Fau mengecek barang bawaannya. Ponsel, checklist. Dompet, checklist. Powerbank, checklist. Adaptor, checklist. Laptop, checklist. Earphone, checklist. Tissue, checklist.

"Lengkap," kata Fau. Kemudian mobil yang dikendarai Aksa segera meluncur. Sebenarnya mereka punya dua mobil, satu milik Aksa dan satunya lagi milik Fau. Dari jaman mereka menikah pas lulus SMA, kuliah, hingga sekarang Fau masih suka gugup kalau mengendarai mobil di tempat ramai, apalagi kalau kejebak macet, huaaaa... dikit-dikit mati mesin karena telat memainkan kopling dan gas.

Pagi ini sedikit macet, karena jam orang pergi kantor dan anak sekolah buru-buru sebelum gerbang dikunci. Tetapi Fau tiba di kantor tepat waktu. "Mau aku jemput jam berapa?" tanya Aksa.

"Seperti biasa. Nanti aku telepon kamu," kata Fau. Sebelum keluar dari mobil, Fau tidak melupakan satu hal wajib di antara mereka. Ok, lupakan fakta kalau mereka berdua seumuran. Karena Aksa itu suami sah Fau, sehingga Fau wajib cium tangan pada pria itu. Aturan ini berlaku setelah orang tuanya Fau memergoki Fau hanya melambai-lambaikan tangannya saja pada Aksa. Esoknya Fau disuruh cium tangan pada pria itu.

"Dadah," kata Fau sambil melambaikan tangannya. Aksa mengangguk kemudian mobil pria itu berlalu pergi.

...

Pendatang baru, paling junior, apa yang harus dilakukannya juga masih belum paham. Fau duduk bersebelahan dengan Abi. Sebenarnya bagian Abi adalah menyiapkan gambar kerja, tetapi karena Ridwan berhalangan hadir sehingga Abi yang mengawasi Fau kerja. Abi menjelaskan apa saja yang perlu Fau kerjakan sebagai copy-annya Ridwan di kantor.

Tim kerja wilayah 1, kalau di pintu depan tulisannya 'TKW1'. Hanya ada lima orang di sana. Ridwan, yang paling sibuk di antara semuanya. Dia bertugas mendesain proyek-proyek di TKW1. Kemudian ada Abi sebagai drafter, masih muda dan masuk duluan setelah Fau. Selain itu ada Dani, mengurus mekanikal elektrikal di TKW1. Dani sering datang dan pergi, tidak tetap berada di TKW1. Seperti sekarang, mereka mendapatkan proyek bendung, Dani tidak terlalu dibutuhkan sekarang sehingga dia rolling ke tim kerja wilayah lain yang menangani proyek gedung yang hampir kelar. Nah Fau sendiri bukan pegawai tetap, dia masih meraba-raba tugasnya. Untuk saat ini dia membantu Ridwan. Menganalisis data-data, seperti proyeksi penduduk, analisis data kebutuhan air, hidrolis pengambilan air, serta analis hidrolika. Fau ditempatkan di TWK1 juga bertepatan tim kerja ini mendapatkan proyek pembangunan bendung, karena dulu Fau mengambil peminatan sumber daya air.

Same Office with Wife (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang