*ceritanya Pak Bram udah mau terbit, info lebih lanjut pantau Instagramnya BIPGramedia, BhuanaSastra, dan farvidkar yaa... akan ada info terbaru pada tanggal 20 juli 2022 ^^
Sudah seminggu sejak Fau bertemu dengan Ayah mertuanya di kantor pusat, tidak ada berita heboh seputar anak bos yang ternyata bekerja di kantor. Tetapi hal itu tidak bertahan lama, Maya datang dan membawa berita hangat. Saat ini Maya, Stefani, dan juga Fau duduk bersama di katin. Bermodalkan dua puluh satu ribu Fau bisa menyantap nasi goreng seafood, telur dadar, bonus sup ayam pula. Ah tak lupa teh tawar gratis untuk setiap pembelian di atas dua puluh ribu.
"Aku dengar anaknya bos besar dari kantor pusat kerja di kantor," Maya kalau baru pulang dari kantor pusat selalu membawa berita hangat. Fau diam saja, ingin tahu tanggapan teman-temannya ini.
"Perempuan atau laki-laki?" tanya Stefani.
"Perempuan," Stefani terlihat tidak begitu tertarik setelah mendengar jawaban Maya. Fau sih biasa saja.
"Punya fotonya gak?" tanya Stefani lagi. Fau tidak gugup sama sekali, toh yang dibahas Maya adalah dirinya. Kalau Maya punya fotonya berarti Maya sudah tahu kalau yang dibahasnya itu adalah Fau.
"Gak ada," jawab Maya. Sesuai tebakan Fau.
Mereka kembali makan. Tetapi Fau malah makin penasaran. Reaksi Maya ataupun Stefani biasa saja. Pembahasan mereka berakhir pada jawaban Maya yang berkata kalau dia tidak punya foto anaknya bos besar kantor pusat.
"Oh iya, ngomong-ngomong... mbak Maya tahu dari mana kalau anaknya bos besar kantor pusat kerja di kantor?" tanya Fau yang mulai buka suara.
"Di sana emang lagi heboh banget," jelas Maya. Ok, bisa Fau pahami. Selama ini sesuai apa yang Fau dengar kalau Aksa itu tidak suka muncul di depan publik. Orang tuanya Aksa juga beranggapan kalau kehidupan keluarga tidak boleh dicampurkan dengan pekerjaan. Bahkan sampai banyak yang mengira kalau orang tuanya Aksa itu tidak punya anak.
"Jadi?" Fau ingin penjelasan yang lebih panjang.
"Jadi?" Maya mengulangi pertanyaan Fau.
"Hhmm.. sudah sih.. gak ada yang tahu kalau anaknya itu di divisi mana, tapi anaknya itu pakai name tag perusahaan. Bawa berkas perusahaan juga," jelas Maya.
"Gak heran sih kalau anak bos kerja di perusahaan orang tuanya. Toh nanti bakalan gantiin orang tuanya," kata Stefani. Nadanya tidak sinis, malah lebih seperti menjelaskan sebuah realita.
"Kalau laki-laki aku pengen kenalan," lanjut Stefani lagi sambil tertawa. Maya ikutan mengiyakan perkataan Stefani barusan. Nah Fau? Manyun.
...
Jam istirahat sudah selesai, Fau kembali ke ruangannya. Tetapi dia terpaksa pergi ke lobi karena ada paket yang ditunjukkan untuknya. Maya dan Stefani sudah kembali duluan. Fau tahu apa isi kiriman paket yang dia dapat. Sebuah kotak ukuran persegi panjang. Fau sengaja mengisi alamat tujuan ke kantornya, bukan ke rumah. karena kata Aksa apa yang dibeli Fau ini tidak ada faedahnya.
"Makasih Pak," kata Fau saat menerima paketan itu.
Fau berjalan masuk ke lift. Saat liftnya baru mau tertutup seseorang melangkah masuk ke dalam. Hanya mereka berdua di dalam lift. Fau langsung salim pada pria paru baya itu.
"Apaan tuh?" tanya Ayahnya Fau menunjuk paket yang berada di tangan Fau.
"Oh... ini light stick," jawab Fau sambil nyengir. Dia tidak tertangkap oleh Aksa, tetapi tertangkap oleh Ayahnya sendiri. Dulu Ayahnya Fau juga melarang Fau untuk beli benda-benda kpop seperti ini. Katanya hanya akan jadi pajangan, kebahagiaannya hanya sekilas, dan gak bisa dimakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Same Office with Wife (Revisi)
RomanceVERSI LAMA -AKAN DILANJUTIN KOK, TAPI SETELAH SAME CAMPUS WITH WIFE TERBIT - YANG INI SAYA UNPUBLISH KARENA CERITA SEBELUMNYA (SAME CAMPUS WITH WIFE) AKAN TERBIT. ADA BEBERAPA PERUBAHAN DI CERITA ITU, JADI PADA CERITA YANG INI AKAN ADA BEBERAPA PERU...