part 26

940 149 11
                                    

Jisoo membuka matanya. Kepalanya terasa pusing dan berat, dan matanya terasa silau ketika langsung menatap cahaya lampu yang menerpa matanya, di atas ranjang.

Dia ada dimana…?

Jisoo berusaha menormalkan pandangannya yang remang-remang, dan juga berusaha mengumpulkan kembali ingatannya.

Kepalanya terasa berat sehingga pada awalnya dia agak kesulitan tetapi kemudian samar-samar dia menemukan gambaran itu di kepalanya.

Taman hiburan… toilet… Perempuan dengan baju yang terlalu rapi… Lalu… Oh astaga!
Jisoo terperanjat dan langsung duduk. Dia berada di kamar yang tidak dikenalinya…

Dimana dia? Matanya berputar dan langsung bertatapan dengan mata perempuan itu, yang duduk di kursi tak jauh dari ranjang.

Perempuan itu masih memakai pakaian rapi yang sama, jisoo baru sadar kalau pakaiannya mirip jas laki-laki, perempuan itu berdandan seperti pengawal pribadi atau bodyguard.

“Well… Akhirnya kau bangun juga.” seringai yang tidak menyenangkan muncul di bibir perempuan itu. “Saatnya untuk reuni.”

Lalu tanpa berkata-kata perempuan itu melangkah berdiri meninggalkan jisoo. Ketika dia datang lagi, dia tidak sendrian tetapi bersama seseorang.

Jisoo menatap orang itu dengan tatapan bingung dan ketakutan. Menyadari bahwa dia disekap di sebuah ruangan asing oleh orang-orang yang tak dikenalnya. Menyadari bahwa dia mengalami apa yang dibicarakan semuanya, dia diculik!

Orang yang masuk bersama perempuan berbaju pengawal itu menatap jisoo dan tersenyum manis, mengamati jisoo dari atas ke bawah.

“Hallo jisoo.” bisiknya lembut, “Sudah lama aku menunggu pertemuan ini.”


🌱



Jin akhirnya berdiri dengan kesal dari kursi itu, dia sudah tidak tahan lagi. Dia harus berbuat sesuatu atau detik demi detik itu akan menghancurkan kewarasannya dan membuatnya menjadi benar-benar gila.

Ketika dia berjalan dengan langkah cepat ke pintu, taeyong sudah berdiri di belakangnya, menahan langkahnya, “Mau kemana Jin?”

Taeyong sudah merasakan hal yang aneh dari tingkah laku Jin, lelaki itu tampak kalut luar biasa, seakan hilangnya jisoo sangat memperngaruhinya, tetapi kenapa? Bukankah Jin dan jisoo tidak dekat? 

Kecurigaan taeyong muncul lagi, curiga bahwa Jin jangan-jangan menyimpan perasaan lebih kepada jisoo. 

“Mau kemana?” taeyong menyipitkan matanya, mengamati Jin dengan seksama.

Jin tampak gelisah, “Aku butuh berjalan-jalan sebentar.” Taeyong masih mengamati Jin dengan dingin.

“Kalau aku yang mencemaskan jisoo itu wajar, karena dia sudah bagaikan anggota keluarga kami. Tetapi kau? Kau tampak begitu kalut Jin. Apakah kau…menyimpan perasaan lebih kepada jisoo?”

“Seharusnya kita tidak perlu membahas itu," Jin mendesis. Membuat taeyong semakin yakin, rasa cemburu merayapinya.

Berani-beraninya Jin menyimpan perasaan kepada jisoo? Setelah  Taeyong memperingatkan Jin agar menjauhinya? Jin adalah penghancur hati perempuan, dan taeyong tidak mau jisoo menjadi korbannya.


“Kalau aku berhasil menemui jisoo nanti, aku tidak akan mengizinkan kau mendekatinya lagi.”

Detik itu juga sebuah tinju melayang ke rahang taeyong, tidak terduga  hingga taeyong tersentak mundur beberapa langkah.

Dia menatap Jin dengan marah, hendak menyerang, tetapi yooa berlari dengan panik dan memegangi taeyong, mencegah taeyong balas memukul.

“Sudah kalian hentikan! Aku tahu kalian panik dan bingung tetapi kalian harus bisa menjaga emosi kalian!” yooa berteriak, memegangi taeyong kuat-kuat.

Taeyong bisa saja menyingkirkan yooa dan menyerang Jin, tetapi kemudian dia mengurungkan niatnya.

Dia memang marah Jin memukulnya tanpa sebab, tetapi yooa benar, dia harus tenang karena saat ini mereka harus memprioritaskan jisoo.

“Aku tidak tahu kenapa kau memukulku.” taeyong bergumam dingin. “Tetapi bagiku itu adalah pernyataan darimu. Mulai sekarang kau keluar dari kehidupan aku dan jisoo. Kita tidak berteman lagi.”

Jin malah terkekeh, membuat taeyong mengernyitkan keningnya, “Menjauh dari jisoo katamu? Siapa kau sehingga berhak membuat keputusan itu? Kau bukan kakaknya.” nafas Jin sedikit terengah ketika mengungkapkan kebenaran itu.

“Aku kakak jisoo. Kakak kandungnya. Dulu gara-gara kau keluarga kami tercerai berai. Dan sekarang hampir terjadi lagi… Aku bersumpah, taeyong. Kalau jisoo kembali, kau yang keluar dari kehidupan kami.”

Taeyong terperangah, terkejut atas info yang sama sekali tidak disangkanya itu. Dia menatap Jin dengan terkejut, berusaha mencari kebenaran di mata itu, dan menemukan sinar tegas di sana.

Taeyong baru akan bersuara ketika langkah-langkah panik mendekatinya, dia menoleh dan mendapati polisi yang menunggu di telepon mendatanginya,

“Tuan taeyong! Penculik nona jisoo menelepon, dia ingin berbicara langsung dengan anda!”


























Tbc

Jadi, apakah kalian masih yakin yooa penculiknya?

Jangan lupa klik bintang dan comment😊😊

sweet enemy - Taesoo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang