part 31

1K 143 8
                                    

“Kau harus makan. Kalau kau mati kami tidak akan mendapatkan uang.” Felish meletakkan mangkok makanan itu dengan kasar di meja dekat ranjang, lalu melirik tangan jisoo yang tidak diborgol, “Makanlah.”

Jisoo memajukan dagunya keras kepala

“Tidak.”

Dia tidak mau menerima makanan dari para penjahat ini, siapa yang tahu kalau makanannya mungkin sudah diracun atau yang lain?

Kemarin saja dia dibius untuk dibawa kemari, siapa yang tahu apa yang akan dilakukan perempuan itu kepadanya?

Lagipula jisoo harus tetap waspada, dia merinding memikirkan lelaki berwajah mesum yang meraba-raba kakinya kemarin.

Felish menatap jisoo dengan marah, “Huh, dasar kau menyusahkan!” dengan marah dia membanting pintu kamar itu dan meninggalkan jisoo sendirian di dalam.

Tak lama kemudian jisoo mendengar suara gaduh yang membuatnya bingung, suara itu seperti barang beradu dan juga teriakan-teriakan yang bercampur aduk.

Jantung jisoo berdegup kencang.
Ada apa di luar?

Lalu kenop pintunya diputar. Jisoo memandang pintu itu dengan waspada, melirik ketakutan ke arah pergelangan tangannya yang diborgol.

Dia tidak akan bisa melarikan diri ke mana-mana…

Lalu pintu terbuka dan seorang lelaki berpakaian polisi masuk, membuat jisoo lega luar biasa.

“Nona jisoo?”

Jisoo langsung mengangguk dengan bersemangat, hampir saja dia berdiri dan hendak menubruk polisi itu saking leganya, tetapi kemudian mengaduh ketika pergelangan tanggannya tertahan oleh borgolnya.

Polisi itu mengerutkan keningnya ketika melihat tangan jisoo diborgol, dia lalu membungkuk di sana dan mencoba membuka borgol itu dengan sebuah kawat kecil yang tersimpan di sakunya.

“Keadaan sudah terkendali, para penculik sudah berhasil diringkus, anda sudah aman.” Polisi itu sudah berhasil melepaskan borgol jisoo

“Anda bisa berjalan sendiri?”
Jisoo mengangguk, lalu dengan sempoyongan, dibantu oleh polisi itu mereka berjalan menuju ke bagian depan rumah.

Bagian depan itu sudah ramai, dengan beberapa mobil polisi di sana. Lelaki berwajah mesum itu, Felish dan Charles sudah ditangkap dan diletakkan di belakang mobil polisi.

Sementara perempuan cantik bernama Sophia itu masih berdiri diborgol di dekat mobil polisi, sedang dimintai keterangan.

Jisoo menatap mereka semua dengan ketakutan, tetapi para penculik itu tampaknya sudah tidak bisa melukainya lagi.

“jisoo!”

Itu suara taeyong yang memanggilnya, jisoo menoleh dan mendapati taeyong dengan tergesa keluar dari mobil, dengan disusul oleh Jin di belakangnya.

“taeyong!” jisoo lega luar biasa, setelah disekap dan ketakutan, melihat orang yang dikenalnya terasa sangat menyenangkan.

Taeyong setengah berlari menghampirinya, dan setelah didekatnya lelaki itu berdiri ragu, menatap seluruh diri jisoo seolah ingin menyerapnya. 

“Kau tidak apa-apa?”

Jisoo menganggukkan kepalanya, dan sedetik kemudian, bahkan sebelum jisoo menyadarinya, dia sudah dipeluk erat erat oleh taeyong.

Aroma maskulin parfum taeyong memenuhinya, dadanya yang hangat melingkupinya, sejenak jisoo membeku dipeluk seerat itu oleh taeyong.

“Oh astaga aku mencemaskanmu” taeyong bergumam lirih, lalu sejenak dia menjauhkan jisoo dari tubuhnya, “Kau tidak apa-apa kan? Kau benar-benar tidak apa-apa?”

sweet enemy - Taesoo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang