Namaku Bambang, tapi semua orang yang mengenalku selalu memanggilku Ibeng, entah akupun lupa sejak kapan panggilan itu terasa nyaman untuk diriku sendiri. Di hari yang santai dan musim panas yang cukup terik aku biasanya hanya menjalani aktifitas dirumah sehari-hari. Sorotan matahari yang panas pastinya membuat pemuda sepertiku malas keluar rumah kecuali malam hari. Rebahan dan memantau media sosial memanglah menjadi kegiatan favorit, apalagi dengan ketersediaan kuota internet yang cukup serta rokok dan kopi yang banyak juga.
Aku memang tidak berstatus karyawan atau orang dengan penghasilan yang tetap. Aku hanya mendapat penghasilan sedikit demi sedikit dari beberapa panggilan untuk mengisi acara atau memandu acara sebagai host atau MC panggung di beberapa event di kotaku. Termasuk juga panggilan untuk menjadi seorang MC di acara-acara pernikahan orang.
Kisah ini bermula saat musim panas di kotaku sedang berlangsung. Kala itu musim panas memang menjadi waktu yang tepat untuk melangsungkan pernikahan karena tidak khawatir akan turun hujan ketika acara berlangsung, sehingga acara dapat berjalan lancar tanpa gangguan serta tamu undangan banyak berdatangan tanpa adanya hambatan hujan.
Di tengah asyiknya rebahan sambil sesekali bangun untuk menikmati rokok dan secangkir kopi, Ratih tiba-tiba saja menelponku. Ratih adalah sahabat karibku dulu ketika disekolah. Setelah sekitar 5 tahun lamanya aku dan Ratih tidak berkomunikasi dan bertemu sedikitpun.
"Hallo beng" Ratih membuka pembicaraan.
Sebagai orang yang cukup lama mengenal Ratih, aku merasa ada yang kurang memang dengan sikapnya. Biasanya Ratih memang selalu mengucap Assalamualaikum setiap kali membuka pembicaraan di telpon. Tapi 5 tahun tidak berkomunikasi aku berfikir mungkin dia sudah berubah."Iya Tih, wih lama amat ga ada kabar? Ada dimana sekarang?" Karena ia juga tidak mengucap salam akupun tidak menjawabnya.
"Tanggal 7 Februari lu kerumah gue ya, gue mau nikah dan gua mau lu jadi MCnya" balas Ratih tanpa menjawab pertanyaanku yang tadi.
"Wih, gapernah ada kabarnya tau-tau mau nikah aja lu Tih. Okedeh gue siap mumpung lagi ga ada job apa-apa nih" dengar ucapan Ratih aku merasa senang. Senangnya bahkan luarbiasa menjadi satu antara bahagia mendengar berita pernikahan sahabat dibarengi dengan Job MC yang sudah sekian lama kutunggu-tunggu.
"Yaudah, nanti lu tanggal 5 udah mulai stand by dirumah gue ya, gue udah siapin tempat buat lu ngurus persiapannya"
Belum sempat aku membalas, Ratih tiba-tiba saja menutup telponnya. Padahal masih banyak rasanya yang ingin aku bicarakan dengannya ditelpon. Tentang bagaimana kabar bapak dan ibunya, tentang bagaimana kabar Putri adiknya yang berbeda 8 tahun dengannya dan waktu 5 tahun yang lalu Putri adalah anak SMP yang imut saat aku lihat di Acara perpisahan sekolah kami. Dan yang paling buatku penasaran adalah siapa mempelai prianya, hehe. Dulu Ratih memang sempat berpacaran sejak kelas 10 dengan laki-laki bernama Andre dan kisah cinta mereka memang bertahan hingga mereka lulus bersama. Tapi sejak lulus dan aku mulai kuliah di luar kota aku tak pernah lagi mendengar kisah mereka, entah yang saat ini menikahinya itu benar Andre atau bukan yang jelas akusih berharap iya. Karena menurutku mereka berdua memang pasangan yang cocok dan rumah mereka memang tidak begitu jauh karena masih 1 kampung.
Biarlah rasa penasaran itu terjawab dengan sendirinya nanti saat aku sudah bertugas dirumahnya. Lagipula aku diberi waktu 2 hari sebelum acara untuk persiapan karena memang rumah kita tidak begitu dekat meski memang aku sudah berkali-kali main kerumahnya ketika zaman sekolah dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENARI DI HARI PERNIKAHAN
HorrorSebuah kisah misteri menceritakan tentang seseorang bernama Ibeng yang berprofesi sebagai MC di banyak event. setelah sekian lama tidak ada job, sahabat lamanya Ratih, memanggilnya untuk menjadi MC di acara pernikahannya. Ada banyak kejanggalan dipe...