Part 9

37 19 0
                                    

POV Ayumi
_______

Mataku tak kunjung terpejam. Ingin rasanya terlelap, namun otak tak kunjung berhenti berfikir.
" Tidurlah Yumi. Untuk apa lo mikirin dia. Toh dia udah punya cewek. Tapi tunggu dulu, kalau Biyan udah punya pacar, ngapain dia deketin gue. Atau dia cuman datang buat mainin perasaan gue?"
Ntah kapan aku tertidur, aku terbangun karena bunyi alarm yang menerobos masuk ke telingaku.
Aku bergegas bersiap-siap kekantor. Aku keluar dan Biyan pun keluar diikuti oleh wanita itu.

POV Biyan

Semalam aku melihat ada kecemburuan dimatanya. Mungkin ia cemburu melihatku dan Risa. Sebenarnya aku ingin memperkenalkan Risa namun ia sudah pergi berlalu meninggalkan kami.
" Lu ngapain kesini? Kalau kesini bilang bilang dong" kataku sambil melepaskan pelukannya.
" Maap, gue juga ada urusan disekitar sini."
" Bukannya belajar malah keluyuran."
" Bosan gue belajar, ngapai juga ya gue ngelanjutin S2 ya kemaren. Ternyata susah banget."
" Lu juga sih, contoh gue langsung kerja."
" Kalau gue mau juga bisa, cuman rasa nya belum cukup matang, dan gue juga dapet beasiswa. Apa salahnya lanjut." Katanya sambil nyelonong masuk ke Apartemen.
" Eh lu kok nyelonong masuk. Pulang sana kerumah mamah udah nyariin lu." Sambil mengikutinya dari belakang.
" Males, gue bosan dirumah di jodohin mjlubilang ke mamah gue gak mau dijodohin." Sambil merebahkan badannya kekasur ku.
" Whaat... Lo di jodohin? Kak risa dijodohin?" Aku duduk ditepi ranjang.
" Santai aja kali. Gue tolak kok. Mana mau gue." Jawabnya santai.
" Lo serius kak?"
" Lah,,, masa gue bohong."
" Gak percaya gue."
" Gak percaya yaudah, gue juga gak butuh kepercayaan dari lu." Sambil membalikkan badannya.
" Makanya cari pacar dong." Sambil cubit pipinya.
" Sibuk lu. Lu juga sana cari pacar. Tapi ada yang mau gak ya sama lu?" Dengan cepat di tepisnya tanganku dari pipi tembamnya.
" Ada dong, secara ya kak gue kan orangnya ganteng." Sambil menampilkan gaya maskulinku.
" Pede banget lu." Kapalaku terkena lemparan bantal. Aku beranjak untuk mandi. Karena Kak Risa nginap jadinya gue tidur di sofa. Alhasil paginya badangue sakit semua. Ya iya lah sofa segitu pendeknya dengan aku yang segini panjangnya.
" Gue berangkat kerja dulu." Kak Risa menghampiriku.
" Gue juga, yuk bareng." Katanya.
" Bareng gimana, universitas lu kan beda arah sama gue."
" Kedepan maksudnya. Santai aja kali. Masih pagi juga." Rambutku di acak-acak olehnya.
Kami keluar.

POV Ayumi
_____

"Dia nginap dirumah Biyan? Sudah pasti itu adalah pacarnya. Mana mungkin ia akan ngizinin cewek asing nginap di rumahnya. Ngapain aja mereka semalam?"  Pertanyaan bodoh berlarian di otakku.
" Pagi Yumi." Ia menyapaku. Tak lupa gadi itu juga. Ia melambai ke arahku sambil tersenyum. Aku nerusaha bersikap biasa saja.
" Oh iya kenalin manusia disamping gue." Belum sempat Biyan melanjutkan ia malah dipukul oleh gadis itu.
" Aneh, mana ada cewek yang mukul cowoknya gitu?"
" Sakit tau. Eh maaf kakak gue emang gitu. " Sambil nyengir.
" Kakak? Siapa? Kakaaaak?" Teriakku dalam diam.
" Ini kakak gue Risa." Dan pada saat itu aku merasa menjadi manusia terbodoh sedunia.
" Itu kakaknya. Bodohnya gue. sampai-sampai gue gak bisa tidur gara-gara beginian." Rutuk ku di dalam hati.
" Hai gue Risa. Lo Ayumi kan? Yang disukai adik gue kan? " Tanya nya ngasal.
Aku terdiam. Kulirik Biyan pipinya merona.
"Kok lo yang malu harusnya gue dong?"
" Jangan mau sama adik gue, jelek soalnya."
" Apaan sih kak." Ucap Biyan kesal. Risa berlalu meninggalkan kami. Aku masih terdiam.
" Udah, gak usah dengarin apa yang dibilang kakak gue. Dia emang gitu."
" Eh iya." Jawabku kikuk.
Entah mengapa aku merasa sangat lelah hari ini. Mungkin karena kurang tidur. Ku rebahkan tubuhku diatas kursi kerjaku. Aku berputar putar. Berhenti karena melihat pandangan yang aneh. Aku melihat dari sebalik kaca jendela kantorku.
" Eh bentar, itu Biyan? Sejak kapan ruangan kami berdampingan."
Ruangannya ada diseberang ruanganku. Ntah mengapa suhu di wajahku mulai memanas. Aku melihatnya tengah sibuk membaca berkas dan berdiskusi dengan perawat di rumah sakit itu.
" Ah.. rasa nya gue kembali bersemangat. Energi telah terisi, saatnya bekerja" berbalik dan mulai bekerja dengan komputerku kembali.
______
Aku merebahkan diriku ke atas lautan kapuk nan empuk. Ingin mandi pun malas rasanya. Gawaiku berdering. Pesan dari Biyan.

What A Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang