Pov Author
________Pagi menyapa hari ini. Ayumi tengah sibuk bersiap-siap. Begitu juga tetangganya, Biyan. Ia tengah sibuk mengenakan setelan jas berwarna dark blue dan sedang nerdori didepan kaca miliknya. Ia sibuk memasang dasi saking konsentrasi nya ia mulai memanyunkan bibirnya ke depan.
Pov Ayumi
________Dari pagi aku sudah sibuk memilah pakaian yang akaan ku pakai. Mataku tertuju pada setelan gamis warna pink soft dilapisi renda berwarna dongker lengkap dengan jilbabnya. Entah mengapa hari ini aku ingin sekali mengenakan hijab. Terdengar ketukan dari luar. Aku sudah tau itu pasti Biyan
Deg.....
Mataku tak bisa berhenti memandanginya. Surainya yang hitam tertata rapi, kulitnya yang putih sangat cocok dengan setelan yang dipakainya, senyum mengambang di bibirnya, tak lupa mata teduh yang menyejukkan itu sedang menatapku juga sekarang.
"Masih pagi ini. Udah buat anak orang dag-dig-dug gini. Gak nyangka gue lo bakalan seganteng ini." Aku masih menatapnya." Lo gak papa?" Biyan menepuk pundakku. Tentu saja aku gelagapan. Kupalingkan pandanganku darinya.
" Lo demam? " Sambil menyentuh dahiku.
" Eh e-enggak kok." Ku tepis tangannya.
" Panas. Pipi lo juga."
"Ini kan gara-gara lo." Aku kesal.
" yuk berangkat, mamah udah nelpon dari tadi. Kenapa lo belum nongol?"
" Lah kok malah gue? Harusnya lo kan yang penting?"
" Mamah udah nganggap lo keluarga."
Aku terdiam. Mobil yang kami kendarai melesat menerobos jalan.Pov Biyan
_________Aku berusaha konsentrasi menyetir mobil.
" Aduh jantung gue. Detak nya jangan kenceng-kenceng dong. Bisa mati gue."
Kami terdiam cukup lama. Aku berusaha mencari topik pembicaraan. Ayumi hanya menjawab singkat tanpa menoleh ke arahku. Suasana mendadak canggung.
" Lo cantik pakai hijab." Kataku.
" Ya cantik lah namanya juga cewek."
" Beda Yumi." Aku memandanginya.
Tak sadar dia pun memandangiku juga. Terasa panas mengalir di telinga ku." Malah mandangin gue. Sana nyetir yang bener." Satu jitakan mendarat di dahiku.
" Sakit tau." Kataku meringis. Selang beberapa lama suasana hening kembali. Orang yang di sampingku duduk di sampingku dengan tenang. Kami sampai di mesjid tempat prosesi akad nikah. Mamah menghampiri kami.
" Kalian lama banget. Udah ditungguin dari tadi."
" Biasa mah, si Yumi dandannya lama banget." Jawabku asal.
Dalam hitungan detik sebuah cubitan mendarat di lenganku. Aku hanya meringis kesakitan." Maaf Mah. Biyan juga, nyetirnya lelet banget."
" Kencang salah lambat salah."
(Alesan,,,, padahal kelamaan pandang-pandangan nya kalian_- (Author))" Udah ih berantem mulu. Itu udah ditungguin tamu tuh." Aku berjalan beriringan dengan mamah.
" Kok malah kami yang di tunggu. Kan mantennya udah ada kan?." Berbisik ke Mamah.
" Kalian lupa?. Kan kalian yang nikahan." Sontak aku terkejut. Kulirik Ayumi berdiri disampingku. Wajahnya memerah.
" Terserah mamah deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
What A Love?
RomanceAyumi, gadis 23 tahun. Seorang karyawan disebuah perusahaan yang tak pernah mengalami sebuah kisah percintaan. Ia memilih untuk bekerja dari pada memiliki pacar. Ia menganggap itu semua akan menghambat perjalanan karir nya. Namun semua perlahan beru...