[S T U P I D]

6.2K 195 76
                                    

Kalem gaes, buat yang kemaren kemaren komen sabar ya. Gue pasti update kok:)

Alasan gua buat itu chapter karena terinspirasi dari AU yang gua tonton berkat request an dari RexaAlkiftia . Beneran nyentuh sekali filmnya.

Ya, walaupun kadang gue suka dongkol sama yang namanya konplik rumah tangga taekook.

Bilang sayang dong sama gue kalo mau nambah satu chapter lagi:) setelah ini.

Forior info ni gaes, kalo sebenernya CHAPTER INI KETERUSAN DARI CHAPTER KEMAREN. Jadi buat yang baca makasih banyak, gak nyangka loh author yang kyud kek gue langsung dapet Ilham gara-gara komentar kalian:)


































Mobil berwarna grey itu berhenti tepat di sebuah rumah sederhana dengan fasilitas yang luar biasa canggih, sang pemilik tak memperdulikan tatapan heran maidnya.

Ia berjalan dengan sulutan emosi yang membara, membawa manisnya tergesa-gesa menuju ruangan pribadinya.

Kilatan emosi terpampang jelas di antara dahi, mata, dan rahang yang mengeras. Bukan salah si manis, salahkan saja sang atasan yang terlalu posesif. Membuat si manis harus bertindak tanpa berfikir dan berakhir seperti ini.

"AKHH"memekik kaget saat tubuh toples nya di hempas kasar ke atas ranjang king size milik sang tuan rumah.

"KENAPA KAU MELAKUKAN ITU SIALAN!!"meneriaki namja manis yang kini terduduk dengan tatapan biasa saja.

Ya, bagi seorang Jeon Jungkook kemarahan Taehyung adalah hal yang biasa. Ia terlalu santai menghadapi amarah kekasihnya itu, hingga lupa akan posisinya sebagai pihak yang mengangkang dan di tusuk oleh yang berkuasa di atasnya.

"Aku hanya mengahalangi kegiatanmu menyiksa penjaga toko itu, apa aku salah?"ia berujar setenang mungkin.

Tak sadar tatapan nyalang pria Kim padanya. Ia tak suka akan semua perhatian yang lebih dari sebelumnya, sesungguhnya sang sub tak tahu apa salahnya namun..

"Dia menyentuh milikku, menyentuhmu, merasakan tekstur kulit mulusmu, dan semua yang ada pada dirimu hanya milikku!!"berucap dengan emosi membara, tak akan peduli atas kesedihan pihak bawah yang merasa bersalah.

"A-aku---"

"Sudahlah!! Aku muak melihat kau menebar senyum, pesona, dan kebaikan lain yang dapat di salah artikan oleh si penerima"ia berucap setelah memberikan sebuah Hoodie berwarna abu pada cantiknya.

Melenggang pergi dengan perasaan dongkol setengah hidup, Taehyung mulai menyesap nikotin yang terbungkus kertas putih dan kepulan asap sialan mulai memenuhi ruang pribadi milik Kim Taehyung.

Jungkook memakai Hoodie Tersebut dengan senyuman yang mengembang, luar biasa cantik. Namun hatinya sakit, perkataan Taehyung itu terlalu tajam. Bahkan lidahnya lebih tajam dari pisau dapur.

"Aku tahu Kim, tapi maaf untuk hari ini. Nafsumu tak penting bagiku"ia beranjak dan berjalan menuju pintu keluar sebelum Taehyung benar-benar menariknya kasar dan membanting tubuh berisi itu hingga kepalanya mengantuk headboard.

"Nikmati hukumanmu atas elakan yang tak bisa menutupi kesalahanmu sayang"berat dan seksi, Kim Taehyung sukses membuat keringat bercucuran dari pelipis pemuda Jeon.

"Sialan!!"Jungkook mendesis saat merasakan sesuatu mengalir bercampur dengan darah di bagian lengannya.

"Let's play you're game dare"ucap Taehyung lalu mengangkat tubuh Jungkook dengan satu tangannya.

A FAVOR |vkook~Taekook|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang