Nyak BACOT!! Kang bacot!! Ngebacotin karya gue Mulu anjeng.
Sayang kalian yang ngasih votemen♥
Kata mamah Dedeh orang baik adalah orang yang mengerti kaadaan orang lain, tapi gimana mereka ngerti kalo gak di kasih pengertian.
Homopobic silahkan mati dulu, biar fujo dan fudan tenang:)
Typo males riview(●__●)
Saran : baca ceritanya jangan lupa puter aja lagu Fake Love (:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saling melempar tawa, keduanya terlalu dekat untuk sepasang sahabat atau teman. Memang tak aneh jika dilihat dari sisi pandang tanpa rasa, namun bagaimana jadinya jika si pemilik lebih posesif dari yang dibayangkan.
Melempar pesona yang menampar kenyataan bahwa ia akan mendapatkan trofi khusus sebagai pihak yang dimiliki.
"Terus saja tebar senyuman mu pada orang lain, tebarkan pesona yang memabukkan itu, namun ingatlah sayang. Jika aku akan berbuat kasar akan tingkah lakumu yang membuat api di dalam hatiku berkoar"memasuki sebuah toko pernak pernik yang lucu, ia mengambil sebuah borgol kecil berbulu.
‘sial di toko anak-anak mereka menjual benda ini’ batinnya.
Tersenyum miring dan segera membeli benda tersebut.
Keluar dari toko dengan senyuman, membuat orang yang berlalu lalang salah fokus akan senyuman yang sialnya Tampan itu. Dari yang cengo, mimisan, pingsan, bahkan tak punya malu mereka membuat harapan yang tentunya takkan pernah terjadi.
"HYUNG!!"melambaikan tangannya.
Sang objek kini mendekat dengan berlari kecil, menggemaskan. Memeluk tubuh kekar kekasihnya, ia memberikan kecupan kilat.
"Maaf, aku tadi bertemu dengan sahabatku"lalu menyeret dominannya untuk pulang. Ia sudah lelah omong-omong.
"Stop"ucap yang tua. Yang lebih muda berhenti.
"Waeyo Hyung?"menatap polos dengan wajah imutnya.
Sang dominan total mati-matian menahan tangan dan tubuhnya untuk tak berbuat apapun.
"Ayo temani aku membeli beberapa camilan sehat, aku ingin membuat makan malam omong-omong"sang dominan dengan senyum tampannya.
