Sudah 2 hari ini Syerin sama Jeno gak saling kabar kabaran. Ketemu di sekolah juga enggak. Keduanya padahal masuk sekolah. Syerin masih dengan perasaannya yang kacau. Belajar di sekolah jugagk lagi konsentrasi.
"Syerin coba ulang apa yang bapak omongin tadi." Kata Pak Siwon membuat Syerin kaget bukan main."Hahh apa pak?" Syerin hanya dapat menjawab seperti itu.
"Ulang yang tadi bapak jelasin." Ucap pak Siwon.
Sementara itu Syerin hanya garuk garuk kepala bingung.
"Keluar dulu sana cuci muka biar gak bengong terus." Kata Pak Siwon dan Syerin langsung beranjak dari duduknya untuk pergi ke toilet.Vinka, Yuta sama Haechan cuma natap Syerin aneh. Iya sikap Syerin akhir akhir ini aneh banget suka bengong dan gak nyambung kalau diajak ngobrol.
Syerin sedikit berlari saat keluar kelas. Dia kemudian berpikiran untuk keluar kelas aja sampe waktu istirahat tiba.
Pertama tama Syerin ingin ke toilet terlebih dahulu untuk membasuh mukanya. Padahal baru aja jam pelajaran pertama tapi rasanya lesu. Ini hari keduanya tidak berkominikasi dengan Jeno. Membuatnya takut, apa ini bertanda hubungannya dengan Jeno berakhir?
Dia membasuh muka dan menatap pantulan dirinya di cermin. Sedih rasanya, Jeno membuatnya berubah bahkan teman temannya bingung dengan sikap Syerin yang berbeda. Bahkan dengan Jaehyun kakaknya pun Syerin masih enggan untuk berkomunikasi seperti biasa.
Syerin keluar dari toilet dan mulai duduk di bangku bangku yang berada pada koridor. Namun tak sengaja matanya menangkap Jeno yang ini tengah berdiri di dekat tiang bendera.
"Dia telat." Batin Syerin berkata sambil tersenyum tipis.
Syerin memandang Jeno. Betapa tampannya dia dengan keringat yang membasahi keningnya. Bila ada yang menetes sesekali dia elap.
Tapi kembali lagi, rasa sakit saat Jeno marah akan cemburu membuat senyum tipis Syerin kembali memudar. Kini dia hanya menatap Jeno dengan tatapan kosong. Hingga baru di sadari tiba tiba Jeno menatapnya juga. Saat itu Syerin beranjak dari duduknya untuk pergi.
Syerin berjalan menjauh dari tempat yang dia duduki tadi.
"Mau kemana?" Syerin tidak menjawab dan terus melangkah gak tau mau kemana.
"Kok diem? Mau kemana? Mau terus menghindar?" Pertanyaan terakhir membuat Syerin menghentikan langkahnya.
"Bukannya kamu yang menghindar?" Tanya Syerin tanpa berbalik badan.
"Mau sampe kapan kayak gini?" Jeno balik bertanya. Namun tidak ada jawaban.
Syerin memilih untuk duduk di bangku yang ada si dekatnya.
"Maap." Kata Syerin."Maap buat apa?" Tanya Jeno.
"Buat kamu cemburu." Kata Syerin.
"Gak papa."
"Gak papa tapi marah." Kata Syerin dan cemberut.
"Emang aku marah?" Syerin ngangguk.
"Aku gak marah."kata Jeno."Bohong."
"Aku gak marah."
"Waktu aku mau jelasin kamu cuek kamu gak peduli." Kata Syerin.
"Aku masih bete aja pas hari itu."
"Terus?"
"Ya udah."
"Gak ada gitu niat buat telpon atau chat?" Tanya Syerin.
"Aku takut kamu sedih dan gak mau di ganggu." Kata Jeno.
Syerin cuma diam. Keduanya diam beberapa saat dan Syerin yang kembali membuka suara.
"2 hari dari kemarin kamu ngapain selama kita gak komunikasi?" Tanya Syerin.