Prolog

1.2K 49 0
                                    

Lee Jeno. Cowo ganteng dengan perawakan yang gagah, keren, dan pokoknya kalau orang yang baru liat dia pokoknya bakal tertarik deh. Gak sedikit cewe cewe sekolahan yang suka sama dia. Tapi ada sifat Jeno yang kurang mengenakan dimata orang orang, yaitu kasar. Jeno orangnya galak, kasar, dan posesif. Tapi yang utama galak dan kasarnya itu. Dia gak mandang cewe atau cowo buat ngasarin orang. Kalau orang itu salah ya tetep salah dan Jeno akan bertindak kasar, misalnya, nampar lah, cengkram tangan lah, dan yang lain lain lah, bisa nonjok dan nendang juga. Ngeri kalau dipikir pikir.

Itu bukan sifat asli Jeno. Itu sifat Jeno yang baru muncul sekitar 2 tahun yang lalu. Tepatnya saat Jeno duduk dikelas 2 SMP. Sifat kasar itu tumbuh sejak itu dan sekarang telah mendarah daging. Semua ini bermula ketika ia mengetahui bahwa dirinya bukanlah anak dari ibu kandungnya yang telah meninggal melainkan ia adalah anak hasil perselingkuhan ayahnya. Wanita tersebut tidak mau mengasuh dan memberikan hak asuh anaknya pada ayahnya Jeno lalu pergi meninggalkan ayahnya Jeno begitu saja. Dan saat ini Ayahnya telah menikah dengan seorang wanita yang diyakini hanya menginginkan harta ayahnya saja. Dan Jeno tidak pernah ingin menganggapnya sebagai ibu.

Lee Jeno memiliki seorang kakak bernama Lee Taeyong. Lee Taeyong adalah anak dari istri ayahnya yang telah meninggal. Kakaknya telah berkuliah di univ ternama di kotanya. Sedangkan Jeno masih kelas 1 SMA.
Taeyong juga sangat kecewa pada ayahnya semenjak kejadian itu. Tapi itu sudah berlalu cukup lama. Dan Taeyong sudah cukup mengikhlaskan. Beda dengan Jeno yang saat ini masih tidak terima.

___
Pagi ini sangat cerah. Tapi tidak cerah bagi Jeno. Jam sudah menunjukkan pukul 6.53. Tapi Jeno masih saja santai dirumah sambil bermain playstation. Hampir setiap pagi Jeno seperti ini.
Tak lama kemudian ibunya memanggil untuk makan bersama.

"Jenoooo, ayo makan dulu sini mama udah bikin roti goreng telur kesukaan kamu." Kata Amel sambil memasangkan dasi suaminya. Jeno sangat menyukai makanan tersebut.

"Gue udah gak suka makanan itu." Ucap Jeno dingin lalu segera mematikan playstation nya dan langsung meraih tas miliknya lalu langsung pergi keluar rumah tanpa berpamitan kepada kedua orang tuanya. Baginya mereka bukanlah orang tuanya semenjak Jeno mengetahui kebenaran itu. Taeyong yang melihatnya langsung segera menyelesaikan makannya lalu berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Jeno masih belum bisa nerima aku mas." Kata Amel kepada suaminya.

"Tenang aja mah sebentar lagi juga dia bakal nerima kamu."

"Itu terus yang kamu bilang tapi nyatanya selama 2tahun ini tetep sama, sikap dia tetep dingin malah makin gak sopan sama orang tua." Ucap Amel sedikit membentak. Tio mengelus bahunya untuk menenangkan.

___
Jeno sudah siap berangkat sekolah dengan motor ninja miliknya. Satu satunya motor pemberian ayahnya dulu saat ia mendapatkan juara kelas.
"Mau kemana?" Tanya Taeyong dengan bodohnya.

"Ya mau sekolah lah, lu gak bisa liat apa gimana sih." Ucap Jeno dingin sambil memakai helm nya.

"Lu harusnya udah menerima semuanya Jen, jangan kayak anak kecil gini." Ucap Taeyong.

"Gak usah sok menggurui gue, gue gak bodoh, dan untuk itu gue gak akan bisa terima sampe kapanpun." Ucapnya lalu menancap gas motor dan pergi meninggalkan pekarangan rumah. Taeyong yang melihat perilaku adiknya yang tidak berubah sama sekali hanya bisa geleng geleng kepala.

Lee Jeno

Lee Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Taeyong

_____Enjoy reading🖤🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____
Enjoy reading🖤🖤

STRONGER; Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang