Bagian 4

45 12 0
                                    

Hari mulai gelap,dan jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Ajeng telah menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas untuk pulang ke kosan.

"Akhirnya,selesai juga pekerjaan Ajeng" ujarnya.

Sebelum pulang Ajeng pamit terlebih dahulu kepada Rehan.

"Mas Rehan,Ajeng pulang duluan ya,soalnya Ajeng besok sekolah"Ajeng.

"Iya, kamu boleh pulang sekarang. Jangan tidur kemalaman, gak baik untuk kesehatan" Ucap Rehan perhatian kepada Ajeng.

"Makasih mas Rehan"Ajeng.

~~•~~

Setelah sampai di kos-kosannya yang terbilang minimalis, Ajeng langsung merebahkan tubuhnya.

Entah mengapa iya merasa bahwa hari ini ia sangat lelah.Di sela istirahatnya sejenak ia memikirkan kejadian tadi sore.

Ajeng merasa bersalah kepada Ibram dan berniat untuk meminta maaf kepadanya di sekolah besok.

Tanpa pikir panjang lagi,ia langsung bangun dari tidurnya,

bergegas membersihkan diri dan kembali tidur lagi.

~~•~~

Di lain tempat, Ibram sedang merutuki dirinya sendiri.Sambil menulis sesuatu di dalam buku diarynya.

"Apa ini emang takdir gue? Selalu sendiri,tanpa teman tanpa penyemangat,dan tanpa kasih sayang".

Tulisnya sambil menitikkan air mata

"Kenapa gue gak bisa sembuh sih, apa salah gue sampai-sampai gue jadi begini, apa gue punya kesalahan di masa lalu yang gak bisa dimaafin?"

"Ahhhhkkk,gue mau mati aja. Gak ada gunanya gue hidup, kalo gue masih ngerasa sendirian di antara banyaknya orang"Ujarnya prustasi.

Setelah menulis diarynya, Ibram memutuskan untuk tidur karena jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.Ia menyimpan diarynya di nakas tempat tidurnya,ia menyembunyikan rahasianya dari orang orang,ia tidak ingin orang mengasihani dirinya karena penyakitnya itu.

Siapa sangka,seorang Ibram yang notabenya seorang  mostwanted di sekolahannya mempunyai rahasia besar yang tidak diketahui oleh siapapun. Ia menyimpan rahasianya itu rapat rapat agar tidak diketahui orang.

~~•~~

Keesokan harinya,karena terlalu nyenyak tidur, Ajeng terlambatbangun.Ia tidak sempat bangun untuk sholat subuh, dan sarapan.

"Hoaaaammm"Ujarnya sambil meregangkan otot otot tubuhnya.Sekilas ia melirik jam yang ada di nakasnya, betapa terkejutnya ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06.30.

"Udah jam segini?, Ajeng kesiangan"Ucapnya kaget.

Ajeng bergegas mandi dan bersiap siap untuk berangkat sekolah. Kemarin ia naik angkutan kota untuk pergi sekolah.Tapi entah jam segini masih ada angkot atau ia harus jalan kaki ke sekolah.

"Aduuhh, Ajeng jalan kaki aja deh"Ajeng

~~•~~

Di lain tempat, terlihat juga seorang pemuda yang terlambat berangkat sekolah. Pemuda itu nampak kecewa melihat gerbang yang menjulang tinggi sudah tertutup rapat tanpa celah sedikit pun.

"Yah, gerbangnya udah di tutup"ucap seseorang.

Mendengar ada suara seorang wanita, Ibram berbalik dan melihat siapa wanita yang juga terlambat sepertinya.

"Hedeh, dia lagi" batin Ibram.

"Masnya terlambat juga? "tanya Ajeng.

"Masnya terlambat juga?"Ulang Ajeng

"Gak,gue udah masuk dan udah belajar di kelas.Yaiyalah gue telat" ujar Ibram ketus.

"Oh, sama dong Ajeng juga telat" Ajeng

"Sumpah demi apapun gue gak nanya" batin Ibram

Ibram mulai menaiki gerbang yang menjulang tinggi itu,ia lebih memilih menaiki gerbang daripada ia harus mendengarkan ocehan Ajeng yang tidak berfaedah baginya.

"Masnya,mau ngapain?" Tanya Ajeng

"....."

"Ajeng ikut" sambungnya.

Mendengar penuturan Ajeng,Ibram mengurungkan niat untuk menaiki pagar. Ia tidak ingin Ajeng naik dan terjatuh, itu pasti akan menimbulkan masalah baru.

"kenapa gak jadi naik? "tanya Ajeng

"....."

Tanpa menjawab pertanyaan dari Ajeng,Ibram langsung pergi begitu saja sambil membatin.

"Banyak tanya banget sih nih cewek"

"Masnya kok gak mau bicara sih?,jutek banget" Batin Ajeng.

~~•~~

"Nih cewek kok ngikutin gue sih?" Batin Ibram.

"Masnya mau kemana sih?,Ajeng capek ngikutin masnya"Ajeng.

Ibram berhenti mendadak dan membalikkan badan seraya berkata

"Siapa yang nyuruh lo ngikutin gue?"

Mendengar penuturan Ibram,Ajeng menundukkan kepalanya.

Melihat Ajeng yang terdiam,Ibram kembali berjalan entah kemana tujuannya.

Ajeng yang melihat Ibram yang berjalan kembali,memutuskan untuk mengikutinya lagi.

"Nih cewek kenapa sih?,tadi katanya capek, tapi kenapa masih ngikutin sih"Batin Ibram.

Tanpa mereka sadari,mereka telah sampai pada tempat tujuannya. Ralat bukan tempat tujuan mereka tetapi hanya Ibram.

"Lo yakin mau bolos sekolah?,lo kan anak baru"ucap Ibram.

"Iya, juga ya Ajeng kan anak baru"batin Ajeng.

"Hmm,gak papa deh sekali kali"ucap Ajeng cengengesan.

"Yaudah" Ibram.

Ajeng melihat tempat yang mereka datangi,ia mulai merinding dan gemetar melihat semua orang yang ada di sana adalah lelaki.

"Kita ngapain di tempat kaya begini? "tanya Ajeng penasaran.

"Lo dari tadi ngikutin gue kan?, jadi lo harus terima apapun yang terjadi selanjutnya" ucap Ibram dengan seringaiannya.


IbramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang