Bagian 7

42 11 0
                                    

Ajeng yang mendengar perkataan Ibram tercengang,bagaimana bisa Ibram mengatakan hal itu dengan sangat santai.sementara dirinya, yang mendengarkan hanya bergidik ngeri.

"Yah habis mandi lah, gitu aja pake nanya" Ucap Ibram ketus seraya meninggalkan Ajeng.

Ajeng menghela napas lega, ia kira Ibram benar benar habis melakukan itu.

"Oh, kirain" Ajeng.

~~•~~

Baru sehari Ajeng bekerja di rumah Ibram,tapi ia sudah membuat Ibram muak dengan pertanyaan yang tidak berfaedah.

"Ibram, mau makan?"

"....."

"Mau minum?"

"....." Ibram masih diam tidak berniat membalasnya.

"Atau mau Ajeng pijitin"

Rasanya kepala Ibram hampir pecah,medengar pertanyaan pertanyaan yang diucapkan oleh Ajeng.

"Akhhh, gue gak minta apa apa. Kalau gue butuh sesuatu,gue bisa ambil sendiri!!!" Ucap Ibram sedikit membentak.

"Oh, oke" Ucap Ajeng tersenyum,lalu pergi meninggalkan Ibram.

Setelah kepergian Ajeng,Ibram mulai berfirikir

"Apa gue sanggup ngehadapin dia, ini baru sehari loh tapi gue udah hilang akal gara gara dia" Ucapnya gusar.

~~•~~

Surya mulai menipis,digantikan oleh rembulan yang terang. Menandai berakhirnya kegiatan yang dilakukan oleh semua orang.

Tak terkecuali Ajeng,ia hanya diminta bekerja sampai puku 6 sore, karena mama Ibram tahu Ajeng butuh waktu untuk beristirahat dan melakukan apapun selayaknya anak sekolahan.

"Ajeng pulang dulu ya bu, besok pulang sekolah Ajeng ke sini lagi" Ajeng.

"Iyaudah, sebentar ibu panggilin Ibram buat nganterin kamu" Yolanda.

"Eh..eh..eh, gak usah bu nanti malah ngerepotin mas Ibram" Ajeng.

"Gapapa, tenang aja" Ujar Yolanda seraya pergi untuk memanggil Ibram.

Tak lama datanglah Yolanda bersama Ibram dengan wajah ketus,Ibram mau tidak mau harus mengantar Ajeng pulang.

"Ayooo!!! "Ucap Ibram sedikit membentak.

Ajeng yang mendengar perkataan Ibram langsung mengikuti langkahnya.

~~•~~

Di perjalanan, Ajeng hanya menanyakan beberapa pertanyaan kepada Ibram.

"Mas ibram punyak temen gak? " Ajeng.

"Gak" Ibram.

"Kalo pacar?" Ajeng.

"Gak juga.Tapi gue pernah suka sama seseorang" Ibram.

Deg

Hati Ajeng mencelos mendengar perkataan Ibram,entah kenapa ia seakan tak terima mendengar Ibram suka seseorang.

IbramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang