Empatbelas

3.6K 426 11
                                    


Setelah membayar ojek online yang Rejin tumpangi tadi, kaki nya langsung melangkah cepat-cepat menuju gerbang yang sudah ditutup.

Rejin terlambat 5 menit. Padahal niatnya ia mau berangkat pagi, tapi masalahnya ia kesiangan.

Setelah dibukakan gerbangnya tadi, dengan langkah malas, Rejin ikut gabung ke barisan anak-anak yang juga terlambat dengan jumlah yang tidak banyak. Jika dihitung hanya ada  4 saja.

Walaupun cuacanya tidak terlalu terik tapi tetap saja yang namanya berdiri menunggu guru piket untuk memberi tau hukuman apa yang akan dilakukan tetaplah tidak enak.

Netranya tidak menemukan seorang yang dia kenal, semua yang terlambat laki-laki, hanya dia saja perempuan satu-satunya.

Rejin mengelap sedikit keringat yang timbul didahinya.

Bayangin pagi-pagi udah keringetan.

Tangannya ia digunakan untuk nepuk bahu cowok bersurai hitam pekat didepan "Ini gurunya kemana?."

"lagi ngabsen kelas kali" jawab cowok itu, trus balik lagi menghadap kedepan.

Rejin cuma bisa berdiri jongkok sambil kedua tangannya megangin lutut.

Berdirinya kembali tegak lagi saat mendengar suara derap langkah terburu-buru dari belakang.

Kepalanya reflek menengok ke sumber suara.

Emang gak terduga, Cowok yang udah ngacak-ngacak hidupnya itu lagi jalan lurus ke arahnya.

Haechan dengan rambut yang sudah tak tertata rapi itu beserta nafasnya yang tersenggal-senggal sudah berdiri jongkok persis dibelakangnya.

Rejin nengok lagi kebelakang buat mastiin kalau Haechan gak kenapa-kenapa.

Ya pasti! Haechan gapapa, yang kenapa-kenapa itu dia sendiri yang masih aja peduli sama Haechan.

Hahh... Rejin menghadap depan lagi sambil ngehembusin napas pelan, merutuki kebodohannya. Padahal udah saatnya dia jalan ke depan buat lewatin segala kejadian buruk dijalan sebelumnya.

Dia harus jalan ke depan secara cepat, seharusnya begitu, tapi namanya perasaan.

Sulit.

Haechan ngaduk-ngaduk isi tasnya, lalu ngeluarin topi miliknya itu.

Kemudian,

Gak ada angin gak ada petir dengan ragu Haechan pakein Rejin topi miliknya dari belakang buat pikiran cewek itu ngeblank, mata cewek itu mengerjap-ngerjap.

"Pake ya, biar gak panas" Gak ada yang tau memang dengan isi kepala cowok egois ini.

Haechan.... Sulit ditebak.

Sorry Not Sorry | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang