Enambelas

3.6K 426 3
                                    


Kali ini Haechan mengalah, dia gak mau gegabah dengan membalas pukulan Renjun, dia gak mau jadi berengsek untuk kedua kalinya, dia pantas Renjun pukul.

Sambil bangkit Haechan ngusap sudut bibirnya yang berdarah, kuat sekali memang pukulan cowok berbahu kecil itu.

"Lu harus jauh-jauh dari dia. Yang dibuang gak patut diambil lagi" Haechan terdiam, kalimat terakhir Renjun serasa tamparan keras buat dirinya.

Sedangkan Rejin dibelakang Renjun menatap Haechan sendu, rasanya campur aduk.

"Udah Jun" Rejin narik bahu Renjun tapi ditepis.

"Gua gak suka kalo ada yang buat lu nangis" Renjun spontan.

"Gua gapapa" Kata Rejin lantang.

"Tapi lu nangis."

"Nangis enggaknya gua itu bukan urusan lu Jun" Katanya "Gua gapapa kok, gak seharusnya lu pukul dia".

Renjun gak jawab lagi, dia lagi natap Haechan dengan sengitnya, tapi yang ditatap gak nampilin ekspresi apa-apa. Haechan hanyut dalam pikirannya sendiri, kalau dulu biasanya Haechan bakalan maju paling depan untuk menjaga Rejin, tapi sekarang sudah beda lagi ceritanya.



Penyesalan memang selalu  ada.

Sorry Not Sorry | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang