Happy Reading🎲🎲🎲
.
.
.Ini hari pertama Umji berkuliah, tahukah kalian bahwa Umji sekarang sudah mulai kuliah disalah satu univ terbaik dikorea. Umji si peringkat 1 disekolah tak mungkin susah masuk universitas bergengsi, lain hal nya dengan Yewon si peringkat 1 terbawah disekolah dunia mimpinya yang sekarang masih masih harus mengumpulkan uang dengan bekerja direstoran kue milik ibu Eunha.
Tapi Umji bilang dunianya memaang seru dia bisa merasakan bisa kuliah ditempat bagus, dan dia juga bisa merasakan harus bekerja ditempat yang kecil. Dan itu sangat membuatnya lebih menikmatin hidup didua dunianya dengan senang.
"Apa hari mu baik ?" Tanya Eunha sesaat saat Umji masuk kecaffe tempatnya bekerja dengan sedikit lesu, Eunha membawakannya segelas jus anggur kesukaan Umji dan ikut duduk disampingnya.
"Ternyata begitu rasanya kuliah, aku sedikit lelah" ujar Umji.
"Kau harus bersyukur masih bisa kuliah"
"Benar, oia apa kau benar-benar tak ingin masuk universitas ? Aku bisa membantumu" ujar Umji menegakkan duduknya.
"Aku akan kuliah tahun depan"
"Eunha boleh aku tanya sesuatu ?" Dan diangguki oleh Eunha.
"Kenapa kau pindah ke seoul, pasti ada hal lain bukan selain kau ingin belajar diseoul. Kau juga pindah saat tahun terakhirmu, itu agak aneh" penasaran Umji.
"Kau mau mendengarkannya ?" Tanya Eunha meyakinkan.
"Aku akan mendengarkannya"
"Kau benar, aneh bukan harus pindah kesekolah baru saat sudah ditahun terakhir, apalagi kekota besar bahkan seorang diri. Aku seorang anak panti asuhan di jeju sedari lahir. Orang tua kandungku membuangku didepan panti asuhan dan bibi pemilik panti asuhan membawaku, dia merawatku sampai umurku 16 tahun sebelum dia meninggal karena serangan jantung dan aku menjadi tak punya siapa-siapa lagi, aku hanya dekat dengannya tidak dengan pengurus panti asuhan lain. Lalu saat aku mulai masuk Senior high school ada seorang lelaki tua yang mengaku sebagai pamanku, dia bilang ibuku adalah adiknya dan dia kesini untuk menjemputku. Aku percaya dan ikut dengannya, awalnya dia sangat baik dia bahkan menyekolahkanku disekolah yang bagus tapi kau tahu ternyata dia orang jahat. Dia...dia men..." mata Eunha mulai berkaca-kaca.
"Kalau kau tidak sanggup membicarakannya aku tidak akan memaksamu" potong Umji.
"Tidak, aku tidak mau berbohong dan menutupi ini darimu. Tapi kuharap kau mengerti"
"Dia menjadikanku wanita malam, dia menyuruhku memakai pakaian mini dia menjadikanku seorang wanita penghibur disebuah club malam terbesar dijeju. Ternyata dia penyedia... hal-hal seperti itu" ujar Eunha sambil menangis.
"Kau tak salah, kau hanya salah tempat" ujar Umji memeluk Eunha dan mengelusnya.
"Aku melakukannya hampir setahun dan itu membuatku sangat gila. Aku bahkan mencoba bunuh diri dengan loncat dari kamar hotel saat sedang bersama clienku tapi aku selamat dan hanya dirawat satu minggu, dia semakin mengawasiku sampai akhirnya aku bisa kabur dari tempat menakutkan itu dan pergi ketempat-tempat lain, aku mulai berpindah-pindah dan akhirnya sampailah aku diseoul, dan ini tempat ternyamanku karena aku memiliki kalian sahabat-sahabatku dan aku merasa tenang kalau tetap disisi kalian"
"Aku mengerti... aku mengerti perasaanmu" tenangkan Umji pada Eunha yang terus menangis.
"Apa kau pernah memeriksakan kesehatan mentalmu ? Kurasa itu membuatmu trauma" Tiba-tiba suara seorang lelaki membuat Eunha dan Umji melepaskan pelukan mereka.
"Kau pernah ingin bunuh diri, bahkan kau kaburn kau terus merasa tak nyaman. Kau harus menemukan cara agar kau tak memikirkan masa lalumu, kau bisa menceritakannya padaku atau Umji saat kau kesusahan. Tapi jangan hadapi itu sendirian. Kau terlihat ceria tapi semua senyumanmu palsu, kau sangat merasa tertekan kau pasti masih sering mengingat masa lalumu. Apa kau sering susah tidur ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM PUZZEL
FanfictionHidupnya berubah saat usianya tepat 19 tahun malam itu, saat tidur ternyenyaknya mampu mengubah hidup suramnya menjadi berwarna. Tokoh-tokoh dalam mimpi yang tidak pernah dia kenal bermunculan di kehidupan nyata dan mimpi yang terus berjalan seperti...