Happy Reading🎲🎲🎲
.
.
.Tepat jam 00:00 malam ini saat Umji berulang tahun yang ke 19 tahun, dia terbangun dan langsung terduduk dikasur size-queennya sambil meneteskan air mata dan nafas yang agak sesak.
"Ada apa denganku ? Aku melihat sebuah cahaya terang yang sangat terang lalu menagis ?" ujarnya sambil menyentuh pipinya yang sudah basah.
"Sudah tanggal 19 ? Terima kasih Tuhan telah memberikan ku hidup yang baik sampai saat ini" lanjut Umji saat melihat jam digital didinding berwarna pinknya.
"Kuharap aku tak menjadi si antagonis lagi" doa Umji sambil mempersatukan tangannya didepan dada dan menunduk memejamkan mata pada Tuhan.
"Sebaiknya aku tidur lagi, mimpi tadi benar-benar aneh" ucapnya sambil berbaring dan menutup matanya lagi.
🎲🎲🎲
Kriiiinggg..............
Suara alarm disertai matahari sudah mulai naik dan sepasang tangan pemilik kamar mematikan alarm dimeja sampingnya dengan masih terpejam, menggaruk rambutnya sambil duduk dikasur nyamannya."Yewon bangunlah, cepat mandi dan sarapan" suara seorang lelaki yang sangat familir tapi sangat jarang Umji dengar.
"Aaaaaa" Umji masih menggercap-gercapkan matanya sambil menguceknya kasar dan menguap dengan lebar.
"Nde" katanya menjawab suara lelaki itu sambil mengumpulkan nyawanya dan melihat sekeliling.
Ada yang aneh, Umji ingat betul bagaimana kamar mewah bernuansa baby pink nya, namun ini dimana dia. Kamar kecil dengan warna-warna pastel yang tak menyatu dengan baik. Umji terus mengedarkan pandangannya dan masih tak mengerti.
"Kubilang cepat mandi dan sarapan, kalau tidak kau tidak akan dapat sarapan pagi ini" seorang lelaki yang sangat Umji kenal menghampirinya sambil melemparkan handuk berwarna putih tepat kewajah cantik seorang Umji.
"Oppa ? Younghoon oppa" kata Umji.
"Ada apa dengamu, ayoo Yewon nanti kau akan terlambat" tarik Younghoon kelengan Umji.
"Ini pasti mimpi, bagaimana bisa kau sangat memperhatikanku seperti ini. Ini kali pertama aku melihat kau sehangat ini" ujar Umji.
"Sadarlah kau" cubit Younghoon kepipi Umji sambil tersenyum lebar sangat natural, Umji tak pernah merasakan kasih sayang setulus ini dari kakak si manusia es nya.
"Itu sakit" keluh Umji sambil memegang pipinya.
"Mian"
"Kau bisa bilang maaf padaku ?" Umji makin bingung, ini jelas mimpi pikirnya. Younghoon oppa yang dia kenal tidak sehangat ini, dia pasti bermimpi, tapi pipinya sakit saat Younghoon mencubitnya.
"Kalau ini bukan mimpi mengapa aku ada disini, kamar siapa yang sejelek dan sekecil ini. Siapa yang memindahkanku ketempat kumuh ini" omel Umji.
"Cepatlah mandi nona dan berhenti bergurau tak jelas" Younghoon memasukan Umji kedalam kamar mandi.
Umji bercermin dan mendapati dia masih memakai piamanya, dan sesuatu yang aneh. Dia tak pernah punya kalung yang saat ini menjuntai dari lehernya bertuliskan "Yewon" hanya itu tanpa marganya dan juga hiasan. Kalung yang sangat sederhana dan murahan berwarna putih namun bersih dan tetap indah dia kenakan.
"Ini mimpi" sambil mengenadahkan kepalanya keatas dan menghembuskan nafas berat.
"Baiklah... ini hanya mimpi dan aku akan bangun lagi nanti, jadi kenapa tak kujalani seperti ini" kata Umji lalu segera mandi, sesudahnya ia langsung memakai seragam yang tadi sudah disiapkan oleh Younghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM PUZZEL
Fiksi PenggemarHidupnya berubah saat usianya tepat 19 tahun malam itu, saat tidur ternyenyaknya mampu mengubah hidup suramnya menjadi berwarna. Tokoh-tokoh dalam mimpi yang tidak pernah dia kenal bermunculan di kehidupan nyata dan mimpi yang terus berjalan seperti...