ONLY YOU [The Beginning]✔

Chapter 09

Jungkook yang mendengar suara Seulgi ingin menoleh kearah suara, namun dengan sigap Yerim menghalanginya, karena secara tiba-tiba ide jahil muncul dikepalanya. Yerim segera mengalungkan tangannya di leher Jungkook.

***

"ONLY YOU"

"Oppa, apa kau ingin melihat kesamping, atau melanjutkan perkataan mu tadi?"-tanya Yerim dengan nada yang agak nakal sambil memberi isyarat pada Seulgi dan Jimin untuk bersembunyi, dengan jari-jarinya. Tentu hanya seulgi yang paham, tanpa sadar Seulgi menarik tangan Jimin untuk bersembunyi , sedangkan Jungkook, dia tersenyum setelah kata-kata Yerim tadi.

"apa kau yakin?, "-tanya Jungkook dengan suara paraunya.
"Tentu, apa aku terlihat tidak yakin?"-kali ini dengan menjinjitkan kakinya.

Di tempat yang berbeda Seulgi yang melihat tingkah Yerim sangat terkejut karena sudah bertahun-tahun dia tinggal dengan Yerim dan ini adalah kali pertama Yerim bertingkah seperti itu.
"Omo, Yerim benar-benar tumbuh dewasa"-ucap Seulgi berbisik pada Jimin.
"Wahh, Yerim ternyata nakal juga ya, suaranya juga sangat seksi, dan lihat ekspresinya, benar-benar menggoda"-ucap Jimin mengerjai Seulgi.
"heh, apa kau bilang?, adikku menggoda, akan ku hajar kau jika berani menyentuh adikku, nah rasakan ini"-ucap Seulgi sambil mencubit pinggang Jimin.
"aw, aw, iya maaf aku hanya bercanda"-ucap Jimin kesakitan, kemudian dilepas oleh Seulgi dan kembali melihat kedua dongsaenya itu.

"aku hanya ragu saja"-ucap Jungkook
"baiklah, kalau kau ragu"-ucap Yerim sambil melepaskan kalungan tangannya dari leher Jungkook.
"tidak, tunggu dulu"-ucap Jungkook sambil mengalungkan kembali tangan Yerim dilehernya, melihat tingkah Jungkook, Yerim sebenarnya cukup kaget tapi dia tetap berusaha biasa saja.
"tadi kau bilang, kau ragu"-ucap Yerim dengan wajah sedihnya.
"aku hanya bercanda"-ucap Jungkook sambil mempererat pelukannya, dan mulai memajukan wajahnya, Yerim bertingkah biasa saja, seperti tidak melawan, setelah wajah Jungkook sudah mulai mendekati wajah Yerim, Yerim langsung mengode Seulgi dan Jimin untuk keluar. Namun belum sempat mereka keluar ternyata hoseok lebih dulu keluar dan berteriak dengan suara khas nya yang menggelegar karena melihat pemandangan panas didepan nya.
"ASTAGAAA MATAKU! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"- teriak Jhope masih dengan wajah terkejut nya, hal itu membuat Jungkook kaget dan segera menjatuhkan kepalanya di pundak Yerim. Jimin dan Seulgi yang tadi sudah berjalan satu langkah dan siap berteriak pun akhirnya urung dan malah menepuk jidat masing-masing.
"wahhh, lihat maknae kita Jimin-ssi, mereka sudah dewasa"-ucap Jhope sambil meletakkan kedua tangannya dipinggang.
"hei Jungkook, apa yang sudah kau lakukan pada adik perempuanku?"-tanya Jimin dengan nada agak tegas. Membuat Jhope, Jungkook, dan Seulgi menoleh ke arah nya. Jungkook benar - benar panik sekarang, ternyata kelakuan nya tadi tertangkap basah oleh banyak orang
"Ti-tidak, aku tidak melakukan apa-apa hyung, ta-tadi aku hanya sedang ingin berbicara pada yerim"-ucap Jungkook dengan nada gugup. Yerim yang melihat itu hanya bisa terkekeh melihat jungkook yang kelabakan sekarang.
"jadi begini, tadi Jungkook oppa bilang kalau dia merindukan bibi Jeon, dan mulai menangis, kemudian aku menenangkannya, dengan memeluknya"-ucap Yerim sambil memberikan wink kepada kedua kakaknya itu.
"kalau dia ingin merindukan bibi Jeon, apa dia harus menciummu Yerim-ah?"- tanya J-hope yang belum mengerti maksud wink Yerim tadi.
"hyung dia hanya ingin mngerjai Jungkook, iya kan saja lah"-bisik Jimin dan diangguki oleh J-hope.
"ohhh, dasar kelinci, sudahlah tidak perlu sedih, cepat lepaskan pelukanmu, Yerim sudah kelelahan menopang tubuhmu"-ucap Jimin sambil berjalan kekamarnya.
"Dasar maknae banyak gaya, modus mu itu sangat pasaran bodoh Ahahahha" ucap jhope menggoda jungkook, akhirnya ia pun juga ikut jimin untuk masuk ke kamarnya.
"Yerim apa kau tidak ingin membantu membuat Ramyun, aku membawa banyak ramyun, dari dalam mobil, ayo"-ajak Seulgi.
"oppa, aku ingin makan ramyun, apa kau mau ramyun juga?"-tanya Yerim, Jungkook segera berjalan kekamarnya, sambil menunduk.
"buatkan aku juga"-ucapnya sebelum menutup pintu kamarnya.