Fix. Cemburu!

29 3 5
                                    

-------***------

Tak ingin lagi rasanya ku mencinta
Setelah, kurasa perih
Kegagalan ini, membuatku tak berdaya
Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum
Setelah, kau tinggal pergi
Biar ku sendiri
Tanpa hadirmu kini, Lagi.

"Taxi~Hujan Kemarin"

Happy Reading!! ♡♡

***
Ayna berjalan cepat menuju ruangan XII, tepatnya di 12 IPS-3, yang menjadi ruangan ujiannya pada Ulangan Tengah Semester di Semester ini. Jam masih menunjukkan pukul 06.45, murid-murid lain pasti masih dijalan atau bahkan masih tidur,

Sementara Ayna sudah ada disekolah. Sekolah lebih sepi dari yang diperkirakan, bahkan Pak Joko saja baru akan membuka gerbang saat Ayna tiba. Bener juga omongan si Tamara kemaren wkwkw,

Omong-omong soal kemarin, Ayna sama sekali belum melupakannya. Tapi, sudah lah. Toh nangis darah pun percuma, jika memang nyata nya Aryo sudah berhenti mencintai Ayna dan lebih memilih Eka. cinta mah ga bisa dipaksain, kita yang ga diinginkan mah cuma bisa iyain aja kan?

Ayna segera memasuki ruangan yang bertempelkan kertas berbunyi, "RUANG XII, KELAS 10 MIPA-1 DAN 11 IPS-5",

"Ayna Laila... Ayna Laila... Nah ini dia," gumam Ayna sambil menyusuri meja-meja yang telah ditempeli nomor peserta ujian, "yah, kok disini sih!" Ujar Ayna kecewa.

Posisinya sekarang memang ga menguntungkan. Soalnya posisinya itu ga bisa buat nyender!

"didepan si ga masalah, tapi ya dipojok gitu, kan enak bisa nyender," gerutunya sambil duduk di meja paling depan, baris kedua dari pintu.

Setelahnya, dikeluarkan nya buku paket Fisika dari tasnya. Ia sudah belajar seharian penuh kemarin, tapi entah mengapa rasanya tetap saja kurang,

Gue harus jadi yang paling unggul!!

Sekitar pukul 07.00 pagi, barulah murid lain mulai berdatangan, selain peserta ujian ruang XII, ada juga murid yang salah ruangan atau hanya sekedar mencari keberadaan teman mereka di ruangan itu,

"cih dasar manusia yang tidak punya rencana hidup" ucap Ayna sembari menghitung nilai volume tekanan di buku nya, "gila nyubuh lo anjir" ujar Farah sembari berdiri di hadapan Ayna,

"ngapain lo? Bangku lo di nomor tiga pojok" tunjuk Ayna pada bangku di deretan baris pertama dari pintu, "yes! Posisi enak buat tidur tuh!" ujar Farah sambil menghampiri meja nya, lu molor everywhere ya, Rah?

"hai Ayna sayang!! Pagiii" sapa Ningrum, "ni satu. Kesambet apa lo?" Ningrum cengengesan, "lo kan yang ngasih ID Line gue ke Daffa?" Ayna mengangguk, "uhh makasihh sayang aku Ayna, aku jadi bisa deket deh sama Daffa! Ih emang Ayna itu yang paling baik"

Ayna hanya berdehem, malas menanggapi ocehan Ningrum, "Rum, elu paling belakang noh" ucapnya sebelum Ningrum nyerocos lebih jauh, "hehe okee tengkyu" ucapnya sambil berlalu,

Ayna menghela nafas, ni gara-gara si Daffa nih!

Flashback on

Ayna pulang dari sekolah sekitar pukul 18.30 malam, untunglah Bunda dan Ayla tidak ada. Ia sedang tidak ingin ditanyai macam-macam. Setelah membersihkan dirinya, ia pun merenggangkan otot tubuhnya dan menghempaskannya kekasur.

My [EX] BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang