Lo Suka Ayna Kan?

14 1 2
                                    

-------***-----
"Jangan Egois. Disini yang tersakiti bukan cuma kamu."

~ Aryo Bayu Wibisono

Happy Reading!!! ♥♥♥

Aryo melajukan motornya sekencang yang ia bisa. Tak peduli sudah berapa pengendara yang mengumpat nya dijalanan. Otak nya sedang tidak bisa berpikir jernih.

Ayna sama sekali tidak peduli padanya. Bahkan sorot matanya pun dingin, tak ada kerinduan yang tinggal disana. Gue kangen lo yang dulu, Na.

Aryo memasuki garasi rumah dan membanting helmnya kasar,

"Kak?! Woi? Kesurupan lo?" tanya adiknya; Vivian yang saat itu tengah menyiram bunga di halaman depan. Aryo mengindahkan pertanyaan Vivian dan langsung menuju kamarnya.

Aryo terdiam cukup lama sambil menatap langit-langit kamarnya. Sepertinya Ayna lupa akan semua yang sudah mereka ukir sebagai kenangan 3 tahun yang lalu. Atau mungkin ia sengaja melupakannya?

Wajar saja sih. Memang hal tersebut terlalu menyakitkan bagi siapapun untuk diingat. Aryo pun tau dan memang itulah tujuannya. Tujuannya melakukan itu agar Ayna melupakan dirinya,

Dan berhenti mencintainya.

Tapi mengapa saat Ayna berhenti mencintainya dan memilih orang lain, Aryo merasa tidak rela?

Aryo menghela nafas kasar sambil mengambil handuk yang tersampir di balkon,

"sial, kenapa sih jatuh cinta harus serumit ini?!"

***
"Kalem napa, bos? Masa gue ga dikasih nge-kill sama sekali sih?" Ujar Imron dengan wajah kesal. Sementara Aryo tetap diam dan fokus pada game-nya tanpa peduli dengan ocehan Imron sama sekali. Imron menghela nafas pelan.

Imron merasa dia salah memilih mengungsi kerumah Aryo. Tapi mau bagaimana lagi, kalau dirumah dia tidak akan bisa bebas nge-game seperti ini.

Berilah Imron yang ganteng ini kesabaran yang lebih Ya Allah :)

Imron terus saja mengoceh sepanjang game, mulai dari mengomentari teman se tim mereka, lawan mereka yang dituduh nya ngecheat, atau mengumpat dengan kata-kata yang tidak bisa ditolerir telinga.


"bacot." ucap Aryo kasar setelah game yang mereka mainkan usai. Imron menatap Aryo kaget, "biasa aja kali," Imron meletakkan ponselnya di meja belajar Aryo, "lo kenapa sih? Lagi pms? Biasanya gue ngoceh sampe bego juga lo cuma hm hm doang"

Aryo mendelik kesal.  Ni orang ga bisa baca situasi apa gimana sih?!

Kalo Mutilasi orang trus dimasukin ke kardus, kira-kira dipenjara gak ya?

"kak, nih gue bawain donat, biar lo ga badmood lagi" ucap Vivian yang tiba-tiba datang sambil memasuki kamar Aryo tanpa permisi, "Vivian! Ketok dulu pintunya! Ga sopan banget sih lo!" bentak Aryo.

"Yo! Lo kenapa sih?!" bentak Imron balik. Imron memang baru mengenal Aryo, dan ia juga tahu bahwa Aryo orang yang dingin dan ketus. Tapi, ini sih keterlaluan.

Vivian menatap Imron sambil tertawa, "udahlah kak. Gue mah udah biasa diginiin," ia pun meletakkan kotak berisi donat di hadapan mereka berdua,

My [EX] BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang