------***-----
"Kalo gue ga bisa dapetin Lo, maka akan gue buat supaya Lo yang berharap jadi milik gue"
~Aryo Bayu Wibisono
Happy Reading!!~♥~
11 IPS-5 lagi jamkos. Leon, Imron dan Aryo pun lagi asik nge game dibangku belakang, sementara Eka diam diam memandangi Aryo yang kelihatan serius, padahal cuma lagi nge game."Alah bego banget sih lo, Ron" umpat Leon karena daritadi hero-nya Imron kena skill terus, "Nyampah tau gak".
Imron mendengus,"lo nya aja noob. Tuh si Aryo anteng-anteng aja"
"Lo juga, Yo," tunjuk Leon, "jangan maen solo mulu dong, cover in si Imron kek," Aryo mengangguk, "Ok".
"Rame amat sih? Gue ikutan dong" Eka duduk disamping Aryo sambil bersandar dipundaknya, "ganjen amat si lo, Ka" ujar Imron, "apasih Lo? Aryo aja ga komen"
"Yo, lo ga risih apa?" tanya Imron, Aryo hanya diam, malas menanggapi. "Yo, nanti pulsekul jangan pulang dulu ya, ada yang mau gue omongin" ucap Eka yang hanya dibalas gumaman oleh Aryo.
Eka lalu beranjak meninggalkan Aryo dkk dengan kegirangan, "Lo suka Eka, Yo?" tanya Leon, Aryo menggeleng.
"trus? Kok lo ga protes sama sikap dia ke Lo?" Aryo beranjak bangun, "diladenin juga bikin capek, mending di iya in aja kan",
"eh! Mau kemana lo?!" Tanya Imron, "Bimbingan" jawab Aryo singkat.
Kaki nya melangkah keluar kelas dengan santai, matanya lurus kedepan. Tak menoleh sama sekali ke kanan-kiri nya yang penuh tatapan kagum siswi-siswi.
"iya cuy, ini kan ruang 6, nah yang sebelah sana jadi ruang 8, lab nya ga dipake jadi ruangan" Aryo menoleh, suara yang familiar.
Ayna sedang memberi instruksi kepada teman-teman OSIS yang sedang memasang nomor urut ujian sekolah minggu depan, harusnya ini tugas Ketua OSIS, si Fahri. Sayang nya cowo itu sakit, jadi harus ia yang menggantikan.
Aryo tersenyum, gadisnya ternyata sudah berubah banyak. Dulu, jangankan memerintah, mengobrol saja ia selalu menunduk.
"kamu berubah, Na. Kamu jadi lebih hebat" gumam Aryo sambil terus memandangi Ayna,
"selain itu, kamu juga berubah jadi lebih cantik."
***
"Kelar?" tanya Pak David yang notabenenya adalah staff TU. "aman pak!" jawab Ayna mantap. "oh iya, bapak minta tolong dong, Na" Ayna mengangguk, "boleh pak, minta tolong apa?""bawain berkas ini kekantor, kasi ke Bu Eva. Kenal kan Bu Eva?" Tanya Pak David sambil memberi sebuah map biru, "Tau pak. Yang ngajar ekonomi kan?" tanya Ayna memastikan, Pak David mengangguk.
Ayna berjalan menuju kantor, padahal capek sih. Tapi ya gapapa deh, hitung-hitung pahala bantuin orang. Lumayan juga buat nambah nambah nilai hehe.
"Permisi Bu," ucap Ayna sopan, "ini ada berkas dari Pak David" Bu Eva tersenyum, "oh iya, Na. Makasih ya" Ayna mengangguk.
Ayna terkejut saat melihat Aryo yang duduk disamping Bu Eva sembari mengerjakan soal Olimpiade Ekonomi. "ada tambahan lagi, Na?" tanya Bu Eva, "Ah-eh? Engga kok Bu" ucap Ayna kikuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
My [EX] Boyfriend
Jugendliteratur"Cie.. Ciee... CLKP..." Ledek Farah, "CLKP apaan dah?" Tanya Ningrum, "CINTA LAMA KEMBALI PULANG wkwkw" "Ciee.. Ternyata Ratu Perfeksionis punya kelemahan nih, yaitu GAMON, alias GAGAL MOVE ON! wkwkw" Tamara makin gencar meledek Ayna diikuti dua kun...