Bumi Perasaan (1)

12 1 0
                                    

-----***----

"Mohon Tuhan
untuk kali ini saja
Beri aku kekuatan
'tuk menatap matanya
Mohon Tuhan
untuk kali ini saja
Lancarkanlah hariku
Hariku bersamanya
Hariku bersamanya"

"Sheila On 7 ~ Hari Bersamanya"

Happy Reading!!~♥~

***
Aryobyuwbsno
Iya.

Ayna menjerit dikasur nya pada pukul 5 pagi saat membaca pesan balasan dari Aryo. Ya meskipun sudah amat sangat telat dan balasan pesannya kelewat singkat tapi gapapa deh daripada dikacangin!

Ayna bangun dengan semangat melakukan ritual paginya sambil bersenandung kecil, "kenapa lo? Menang togel?" tanya Ayla asal.

"hus! Kamu tuh ngomong nya aneh aneh aja" tegur Bunda, Ayla nyengir.

"oh iya Bun, besok aku izin kemah ya 2 hari" Bunda mengangguk.

Ayna dan Ayla pun berangkat kesekolah. 15 menit kemudian Ayna turun di gerbang sekolah nya. "jangan ketawa ketawa mulu napa sih? Ngeri gue jadinya" ujar Ayla, "apa sih lo? Suka suka gue dong"

"dah ah, gue berangkat." Ayna mengangguk, Ayla pun melajukan motornya menuju sekolah nya. Ayla memang tidak satu sekolah dengan Ayna,

Gadis itu memilih masuk SMK. Menurutnya, SMK lebih menjanjikan daripada SMA.

Yah, itu kan pendapat individu. Selama itu tidak menyimpang setiap manusia bebas berpendapat kan?

Ayna tidak berjalan menuju kelasnya, melainkan menuju ruang rapat pramuka diujung koridor. Mulai hari ini sampai hari senin anggota pramuka diberikan izin dispensasi demi memperlancar kegiatan perkemahan mereka.

Suasana ruang rapat sangat riweh, semua orang sibuk mengurus ini itu. "darimana aja lo baru nongol?" tanya Ningrum sambil melipat tangan didada, "hehe sori, tadi macet" Ningrum memutar bola matanya malas.

"awas lo pas perkemahan nanti telat, gabakal gue absenin!" ancam Ningrum, Ayna mengangguk. Meskipun Ningrum pradana putri namun di perkemahan kali ini tugasnya adalah sebagai sekretaris umum.

"gimana? Kelar?" tanya Ayna pada teman satu sesi nya, "duh kelar apanya sih, Na" jawab Farahanna, "gue ga ngerti sama sekali tahu ga"

Ayna menghembuskan nafasnya, "kalo lo ga ngerti, kenapa semalem ga tanya gue?" Farahanna nyengir. "tugasnya Zalika udah lo garap?" Farahanna menggeleng.

Ayna memijat pangkal hidung nya. "yaudah. Sini gue bantu ngerjain"

Aryo memperhatikan Ayna dari seberang meja.

"ngapain lo liat liat?" tanya Ayna galak, "yang punya mata gue, bukan lo" balas Aryo.

Ayna menggeram kesal lalu meneruskan pekerjaannya.

Persiapan perkemahan kali ini serasa seperti neraka bagi panitia. Mulai dari perbedaan pendapat, teman satu sesi yang mau menang sendiri, sampai masalah-masalah eksternal seperti tamu undangan yang diundang berhalangan hadir dan semacamnya.

Di hari Sabtu, alias hari H perkemahan, Ayna datang pukul 6 pagi sesuai ketentuan panitia sesi kegiatan. Namun, seperti yang sudah sudah, Farahanna belum juga hadir.

"ya ampun kebiasaan deh" ujarnya kecewa, Ayna berjalan menuju dapur umum di kawasan perkemahan atau lebih kerennya disebut 'Bumi Perkemahan'.

"Aryo, nih logistik punya gue" ujar Ayna sambil meletakkan baskom berwarna biru di atas kursi DU. Aryo mengangguk.

My [EX] BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang