Gambar Potrait (1)

5 0 0
                                    

-----***----

"Mengapa berat? Ungkapkan cinta.
Padahal ia ada.
Dalam rinai hujan.
Dalam terang bulan.
Juga dalam sedu sedan.
Mengapa sulit? Mengaku cinta.
Padahal ia terasa.
Dalam rindu dendam.
Hening malam.
Cinta terasa ada."

"Ada Cinta ~ Acha Septriasa ft. Irwansyah"

Happy Reading!!♡♡

***
"Jadi, mana yang lo pilih? Baca novel yang sama berulang ulang atau nonton film 2 season?" tanya Farah, Ayna diam.

"permisi, ada Ningrum ga?" tanya seorang diujung pintu sana, "kenapa nyariin gue?" tanya Ningrun dengan sedikit mengeraskan suaranya, "eh? Itu lo dipanggil Bu Enggar dikantor" jawab cewek bertubuh mungil, entah siapa namanya.

"oh oke, tengkyu yaa" jawab Ningrum ramah. "Ka Enggar mau ngapain manggil lo Rum?" tanya Farah. Bu Enggar adalah pembina Pramuka, tak heran mereka berempat memanggil Bu Enggar dengan panggilan 'kakak' karena mereka semua adalah anggota pramuka.

Sementara Ningrum sendiri adalah Pradana Putri.

"tauk amat. Gue kan bukan cenayang" jawab Ningrum sekenanya, "yaude buru sono samperin, ntar mencak-mencak lagi" titah Tamara.

Ningrum mengangguk. Tiga lainnya pun kembali mengobrol dengan topik beragam sampai bel masuk berbunyi.

Setengah jam pelajaran berjalan, Ningrum baru masuk kekelas.

Setelah meminta izin dengan Pak Agus, Ningrum pun duduk dibangkunya.

"lama amat, kantin dulu ya lo?" tanya Farah, "enak aja, tadi Ka Enggar ada bahasan penting. Ntar gue kasih tahu" bisiknya pelan.

Setengah jam berikutnya berlalu, mata pelajaran seni budaya pun selesai, lalu Pak Agus pun meninggalkan kelas dengan memberi tugas menggambar potrait.

"anjir lah! Susah banget tugas kali ini" umpat Ayna, "susah apanya si, Na? Orang cuma disuruh gambar doang" timpal Farah.

"ha-ha-ha gambar doang" ujar Ayna tertawa hambar. Enteng sekali Farah bicara begitu padahal ia tahu bahwa Ayna sama sekali tidak bisa menggambar. Terakhir kali Ayna menggambar, karya nya diejek satu kelas karena seperti gambar anak TK.

"ntar siang kita rapat ya" ujar Ningrum sambil menulis ini dan itu di buku rapat Pramuka. "emang mau ngapain?" tanya Tamara,

"mau bahas PerSaMi" jawabnya singkat. "owalah, pantes lo rajin gini Rum, biasanya juga kalo jamkos langsung nge-push" ledek Farah, "bacot lo, Rah".

Ayna tertawa, "yaudah lo mau gue beliin sesuatu ga di koperasi? Mayan buat cemilan lo sambil gawe" tawar Ayna.

"boleh deh, gue sukro sama roti sobek ya" jawab Ningrum,

"gue susu stroberi sama mochi!"

"gue roti sobek sama akua ya, Na"

"Bangke dah! Gue nawarin Ningrum, malah satu RT yang nitip"

Ayna pun pergi ke koperasi disebelah perpustakaan, lalu langkah nya pun bersinggungan dengan Aryo yang membawa segunung buku paket Ekonomi.

My [EX] BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang