-----****-----
Jangan datang lagi cinta
Bagaimana aku bisa lupa
Padahal kau tahu, keadaannya.
Kau bukanlah untukku.
Jangan lagi rindu cinta
Ku tak mau ada yang terluka
Bahagiakan dia, aku tak apa.
Biar aku yang pura-pura lupa."Mahen~ Pura-Pura Lupa"
♡♡"Namanya Aryo Bayu Wibisono, kejawaan banget ga sih?" tanya Farah. "what? Apaan tuh? Emang nya dia dari jaman majapahit apa? Wkwkw" ledek Tamara. "lo kenapa Na? Kesambet?" tanya Ningrum sambil mengguncangkan bahu Ayna yang shock.
"Eh?! Ah iya-gue ga papa" Jawab Ayna gelagapan, tiba-tiba angkutan umum yang mereka nanti tiba. Ayna bersyukur karena timing-nya pas banget. Jadi, dia ga harus khawatir bakal diinterogasi dengan teman-temannya.
Thanks, bang sopir angkot, Ayna padamu.
15 menit kemudian, Ayna turun dari angkot. Karena rumah nya yang jaraknya paling dekat. Berjalan menjauhi angkot diiringi teriakan Tamara yang bilang 'jangan kebanyakan bengong, ntar jodoh nya jauh'.
"udah pulang La?" tanya Bunda yang sedang mengelus-elus si Belang; kucing kesayangan keluarga Ayna. "Iya Bun." jawab Ayna sekenanya.
"yaudah Ila mandi dulu gih sana, abis itu makan. Kalo mau makan jangan lupa ajakin mba nya, yo" titah Bunda yang hanya diangguki oleh Ayna.
Entahlah, rasanya hilang sudah energi nya untuk hari ini. Hanya karena nama Aryo. Nama Aryo, mengingatkannya dengan masa lalu yang sama sekali tak ingin diingat oleh Ayna. SAMA SEKALI TIDAK MAU.
"oi, nee-san," panggil Ayna pada kakaknya, Ayla Sagita Nathalia. "Oh! Okaerinasai!" jawab Ayla antusias.
"sampe kapan si gue harus ngobrol sama lo pake bahasa jejepangan gini?" Tanya Ayna jengah. Walaupun ada manfaatnya juga sih, jadi bisa belajar bahasa jepang. Tapi ya ga gini gini amat kali woi.
"wkwkw kan hukuman. Makanya, nantangin gue truth or dare, ya jelas menang gue lah" Ayla bangun dari posisi telungkup nya, "gini ya dekku, lo boleh lebih cerdas dari gue, sayang nya gue lebih hoki" ujarnya sambil tersenyum penuh kemenangan.
Ayna mendengus, "eh iya dek, mau nanya deh gue," ujar Ayla sambil mencomot tempe ditudung saji saat mereka sampai didapur dan langsung dihadiahi pukulan sendok sayur oleh Bunda,
"duh! Sakit Bun.." ringis Ayla sambil mengelus tangannya yang memerah, "makanya mbak, cuci tangan dulu" jawab Bunda, yang memang memanggil Ayla dengan embel-embel Mbak.
"lo mau nanya apaan?" tanya Ayna. Ayla kembali mencomot tempe setelah mencuci tangan di wastafel, "siapa sih itu mantan lo, yang waktu SMP itu?" Ayna menghela nafas, "Aryo maksud lo?"
Ayla mengangguk, "Nah dia! Katanya dia mau pindah ke sekolah lo? Gue denger-denger sih dari tetangga sebelah rumah nya", Ayna menatap sinis ke Ayla, "ghibah aja kerjaan lo".
"ih! Segitunya lo sama kakak sendiri" ujar Ayla, "jadi iya apa engga?" tanya nya lagi.
"KENAPA SIH SEMUA NYA NGOMONGIN ARYO?! GA DISEKOLAH, GA DIRUMAH EMANG SEGITU PENTING NYA?!" Bentak Ayna yang membuat Bunda dan Ayla terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My [EX] Boyfriend
Teen Fiction"Cie.. Ciee... CLKP..." Ledek Farah, "CLKP apaan dah?" Tanya Ningrum, "CINTA LAMA KEMBALI PULANG wkwkw" "Ciee.. Ternyata Ratu Perfeksionis punya kelemahan nih, yaitu GAMON, alias GAGAL MOVE ON! wkwkw" Tamara makin gencar meledek Ayna diikuti dua kun...